20 Rumah di Talaud Sulawesi Utara Rusak Dihantam Angin Kencang
Merdeka.com - Angin kencang disertai hujan lebat telah merusak sejumlah rumah warga di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (17/9).
"Sebanyak 20 unit rumah mengalami kerusakan dengan tingkat ringan hingga sedang. Tapi tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis diterima, Sabtu (18/9).
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud, rumah rusak ringan ada sebanyak 19 unit dan satu lainnya rusak sedang. "Kerusakan rumah rusak terjadi pada bagian atap karena kuatnya angin kencang. Namun, rumah rusak lainnya akibat tertimpa pohon tumbang," jelas Muhari.
Wilayah terdampak angin kencang berada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Melonguane, Lirung dan Beo Selatan. Warga dibantu petugas BPBD setempat bergotong royong untuk membersihkan material bangunan yang terempas angin.
"Petugas BPBD juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pendataan lanjutan kerusakan di lapangan," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kurun lima tahun, 2015-2020, angin kencang tercatat hanya terjadi sekali di Kabupaten Kepulauan Talaud, tepatnya pada 20 Oktober 2020 lalu. Saat itu, angin kencang mengakibatkan delapan unit rumah warga rusak. Wilayah terdampak berlokasi di Kecamatan Essang Selatan.
Reporter: M Radityo Priyasmoro/Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah ledakan yang diduga berasal dari mercon terjadi di Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.
Baca SelengkapnyaAkibat gigitan komodo itu korban mengalami luka di kedua tangan dan paha kiri.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca Selengkapnya