2 Penumpang Malaysia Airlines ilegal, isu terorisme berembus
Merdeka.com - Isu terorisme mulai dikait-kaitkan dengan peristiwa hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 di Laut China Selatan. Isu itu berembus setelah muncul berita bahwa dua penumpang pesawat jenis Boeing 777-200 itu diduga membeli tiket memakai paspor curian, atau paspor ilegal.
Dua penumpang itu adalah Luigi Maraldi (37), warga Italia dan Christian Kozel (30), seorang warga negara Austria. Dua nama ini masuk dalam daftar manifest penumpang yang ikut dalam di dalam pesawat nahas itu.
Seperti dilaporkan Koran South China Morning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Italia, mengatakan tidak ada warganya yang naik pesawat itu. "Dia telah melaporkan paspornya dicuri Agustus lalu," ujarnya.
Demikian pula Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Austria, Martin Weiss. Dia menegaskan bahwa nama yang terdaftar di manifest cocok dengan paspor seorang warga Austria yang dilaporkan dicuri dua tahun lalu di Thailand.
Weiss tidak akan mengonfirmasi identitas, meskipun situs web Inggris Daily Mirror menamainya sebagai Christan Kozel.
Ketika sanggahan itu muncul, CNN segera mewawancarai seorang pejabat intelijen AS. Pejabat itu mengatakan sudah mendengar laporan tentang hilangnya paspor dua orang karena dicuri dan digunakan oleh penumpang Malaysia Airlines.
Namun pejabat itu mengaku belum menemukan indikasi terorisme. "Belum ada hubungan dengan terorisme. Walaupun itu tidak berarti definitif. Kami masih melacak," kata pejabat intelijen AS itu kepada CNN.
New York Time pun meramaikan isu ini dengan mewawancarai pejabat senior intelijen Amerika Serikat. Pejabat itu mengatakan lembaga penegak hukum dan intelijen sedang menyelidiki masalah ini. Namun, kata dia, sejauh ini mereka tidak memiliki petunjuk .
"Pada saat ini, kami belum mengidentifikasi ini sebagai aksi terorisme," kata pejabat itu, yang berbicara tentang kondisi anonimitas karena penyelidikan terus. "Meskipun masalah paspor dicuri menarik, mereka tidak seharusnya mengatakan kepada kita bahwa ini adalah tindakan terorisme."
Sementara itu, soal isu terorisme ini, Kepala Eksekutif Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, kepada wartawan di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Sabtu malam mengatakan tidak mengesampingkan masalah apapun. "Sejauh yang kami ketahui sekarang, itu hanya laporan."
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaBegini 5 Cara Beli Tiket Pesawat agar Dapat Harga Murah di Musim Liburan
Biasanya sejumlah maskapai penerbangan menyediakan harga tiket yang lebih murah di hari Jumat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesawat Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Bandara Kualanamu, Begini Penjelasan Lion Air
Pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaSuara ‘Ding’ di Pesawat Ternyata Banyak Artinya, Begini Penjelasannya
Mengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca SelengkapnyaMaskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai
Akibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaJatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca Selengkapnya