2 Kali jadi rival, 2 kali pula Khofifah sebut Soekarwo 'sahabat'

Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa ikut hadir di pertemuan warga korban Lumpur Lapindo Brantas di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (14/7). Pertemuan itu terkait kepastian pencairan sisa ganti rugi yang belum terbayar.

Di hadapan dua koleganya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, serta Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, warga korban peta terdampak dan seluruh undangan, Khofifah memanggil Gubernur Soekarwo sebagai sahabat.

Kalimat "sahabat saya" yang diucapkan si Bunda Muslimat NU ini pun disambut sorak-sorai seluruh hadirin dan tawa, seolah mengerti yang dimaksud Khofifah. Apalagi, kalimat itu diucapkan dua kali oleh mantan Cagub Jawa Timur di Pilgub 2009 dan 2013 ini.

"Yang terhormat Bapak Gubernur (Soekarwo) sahabat saya, Bapak Menteri, Bapak Bupati dan seluruh undangan yang hadir," kata Khofifah membuka pidatonya, disambut ger-geran warga.

"Dua kali jadi lawan di Pilgub Jatim, sekarang sudah jadi sahabat rupanya," bisik salah satu warga korban Lapindo sambil tertawa geli disambut cekikikan rekannya.

Khofifah melanjutkan pidatonya, dana talangan untuk membayar sisa ganti rugi warga dalam peta terdampak, sudah siap dicairkan.

Namun, kata Khofifah, untuk mengeluarkan dana talangan senilai Rp 781.688.212.000 itu, warga korban Lapindo Brantas harus melakukan validasi berkas. Jika sudah lengkap, sisa ganti rugi akan segera disalurkan melalui rekening BRI ke rekening masing-masing warga.

Sekadar catatan, dana talangan yang disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membayar sisa ganti rugi dampak semburan lumpur di Sidoarjo itu, menggunakan jaminan aset senilai Rp 2.797.442.841.586, yang dimiliki PT Lapindo Brantas.

Sementara berkas yang harus segera dibayar ada 3.337 dokumen. Namun, dari jumlah berkas itu, yang sudah lengkap ada 1.127 berkas. Sisanya, 2.210 dokumen, masih belum lengkap.

"Pencairan dana akan kita lakukan bersama-sama. Agar tidak ada yang bilang loh aku kok belum? Jadi semuanya dicairkan bersama-sama melalui rekening BRI ke rekening masing-masing warga," kata Khofifah.

Bagi yang belum lengkap dokumennya, Khofifah berharap, paling lambat tanggal 31 Juli validasi berkas sudah rampung, sehingga ganti rugi bisa dicairkan serentak. Namun jika belum, dengan persetujuan warga, pencairan dana hanya dilakukan bagi yang sudah lengkap. Sisanya menunggu gelombang dua, jika seluruh persyaratan terpenuhi.

"Jika persyaratan validasi sudah lengkap, paling lambat 31 Juli. Saat ini yang sudah tervalidasi baru 1127 berkas," ucapnya.

Sementara agar proses pencairan dana talangan ini bisa berjalan lancar dan cepat, Mensos meminta semua pihak pro-aktif membantu, termasuk gubernur dan bupati.

"Karena paling lambat 31 Juli sudah harus selesai. Mohon bapak bupati juga membantu menyelesaikan kelengkapan dokumen-dokumen validasi. Kalau ada surat-surat yang harus dilengkapi, Pak Bupati tolong mengkoordinasinya."

"Kepada sahabat saya, Pakde Karwo (Soekarwo) juga membantu. Pansus DPRD II, tolong juga pro-aktif membantu kelengkapan percepatan dokumen-dokumennya. Kalau 31 Juli masih ada yang belum lengkap, ikhlaskan yang tahap pertama cair," sambung Khofifah kembali menyebut Soekarwo dengan "sahabat saya."

Khofifah juga meminta PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) selaku juru bayar, juga ikut pro-aktif. "Mohon semuanya pro-aktif, PT Minarak, BPLS, bupati dan masyarakat, semuanya. Mohon dicek kelengkapan yang kurang apa ditanyakan. Setelah itu seperti dawuh Bapak Menteri PU, pencairan lewat rekening BRI. Faham gih," tegasnya.

Sekadar tahu, Khofifah dan Gubernur Soekarwo, dua kali menjadi rival di Pilgub Jawa Timur edisi 2009 dan 2013. Selama itu, terjadi pertarungan sengit antara keduanya. Bahkan, selama dua kali Pilgub itu, terjadi gugat-menggugat di pengadilan.

Dan saat keduanya bertemu kembali diacara pertemuan warga korban Lumpur Lapindo Brantas di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo terkait masalah pencairan dana ganti rugi, Khofifah menyebut rival abadinya itu dengan: sahabat saya. Keduanya juga sempat saling berjabat tangan, meski duduk terpisah.