190 Santri Terpapar Covid-19, Pesantren Jadi Tempat Perawatan
Merdeka.com - Kasus warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari lingkungan pesantren di Kota Tasikmalaya terus mengalami penambahan. Hingga saat ini, di salah satu pesantren di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, diketahui terdapat 190 santri yang terpapar.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan bahwa pada Kamis (3/12) terjadi penambahan kasus warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 256 kasus. "Mayoritas dari klaster pesantren di Kecamatan Cibeureum," kata Ivan, Jumat (4/12).
Saat ini, jumlah total kasus positif Covid-19 dari pesantren itu berjumlah 190 orang. Mereka pun kini diisolasi mandiri di lingkungan pesantren karena dianggap memungkinkan dan memiliki lahan yang cukup luas untuk isolasi pasien.
"Jadi ada bangunan di sana yang disiapkan untuk isolasi mandiri. Isolasi mandiri dilakukan untuk pasien dari klaster pesantren juga dilakukan karena kapasitas tempat isolasi terpusat di Kota Tasikmalaya sudah tidak memadai. Sekarang kita masih terus mencari solusi untuk penanganan kasus Covid-19 yang masih terus meningkat," jelasnya.
Secara umum, Ivan mengatakan bahwa kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-10 memang didominasi dari klaster pesantren. Di luar itu juga terjadi penambahan dari penelusuran kasus lainnya yang terkonfirmasi.
"Kemarin kan ada juga kasus di instansi pemerintah, klaster keluarga juga. Tapi mayoritas dari klaster pesantren," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, menurutnya saat ini tengah berusaha kerja untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi, salah satunya dengan menyediakan tempat isolasi terpusat untuk pasien yang dinyatakan positif.
"Lonjakan kasus yang terjadi membuat kapasitas ruang isolasi tak mencukupi. Akibatnya, banyak pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang belum dapat menjalani isolasi secara terpusat. Kita juga masih berhitung pasien yang sembuh dan masih menunggu masuk. Karena banyak yang masuk daftar tunggu (isolasi)," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaSang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya