Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

17 Dosen dan Staf Universitas Jember Positif Corona

17 Dosen dan Staf Universitas Jember Positif Corona Sterilisasi di kampus Unej. ©2020 Istimewa/ Humas Unej

Merdeka.com - Sebanyak 17 dosen dan staf di Universitas Jember (Unej) dinyatakan positif terpapar Covid-19. Hal itu ditemukan dari hasil penelusuran yang dilakukan Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Corona Virus Desease (TTDKB Covid-19) Universitas Jember sejak 18 November 2020. TTDKB Covid-19 merupakan tim khusus yang dibentuk rektor Unej untuk menangani masalah Covid-19 di internal kampus tersebut.

Upaya penelusuran riwayat kontak fisik atau tracing dilakukan TTDKB Covid-19 Unej, setelah sebelumnya seorang dosen dan seorang karyawan di rektorat meninggal dunia dengan status positif corona.

"Sejauh ini sudah ada 350 orang yang telah di-tracing, dan 17 orang terkonfirmasi positif. Tracing masih terus kita lakukan," tutur dr Cholis Abrory, Ketua TTKDB Covid-19 Unej dalam keterangan tertulisnya, (20/11). Dalam tracing tersebut, lanjut Chlis, tim menganalisis keadaan masing-masing civitas dan menentukan prosedur lanjutan yang tepat.

"Pada kluster besar kami melakukan skrinning cepat dengan melakukan pemeriksaan pemeriksaan rapid SARS COV2, dari hasil Rapid yang reaktif dan atau berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi kami lakukan pemeriksaan swab-RT PCR SARS COV2," lanjut dosen FK Unej ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Unej juga melakukan sterilisasi selama lima hari, mulai 18 hingga 22 November. Sterilisasi dilakukan di kantor pusat atau rektorat dan beberapa unit kerja lain. Berbeda dengan yang dilakukan Satgas Covid-19 Jember, sterilisasi yang dilakukan Unej juga ditambah dengan penyinaran sinar Ultra Violet (UV) selain penyemprotan disinfektan. Hal ini menyebabkan rektor Unej memerintahkan pengosongan ruang dan seluruh karyawan diperintahkan untuk sepenuhnya bekerja dari rumah selama lima hari.

"Disinfektan gunanya mensterilkan benda mati yang kemungkinan terpapar virus. Adapun sinar UV ini lebih pada mensterilisasi udara di dalam ruangan. Karena sinar UV ini bisa berefek negatif pada manusia maka selama penggunaan sinar UV seluruh ruangan harus dikosongkan. Karena itu kami merekomendasikan selama masa sterilisasi tenaga kependidikan bisa bekerja dari rumah," terang Cholis.

TTDKB Covid-19 Universitas Jember juga melakukan pendampingan jarak jauh bagi warga Universitas Jember yang terkonfirmasi positif covid 19 ataupun yang membutuhkan pendampingan untuk pencegahan.

"Kami lakukan Telemedicine bagi mereka yang membutuhkan konsultasi kesehatan khususnya bagi semua civitas utamanya mereka yang sudah terkonfirmasi positif. Selain itu kami juga selalu terbuka untuk memberikan saran dan pendampingan bagi civitas akademika di Universitas Jember terkait dengan upaya pencegahan penularan covid 19," imbuh Cholis.

Sejauh ini, TTDKB Covid-19 Unej menilai seluruh civitas academica atau warga Unej baik dosen maupun karyawan, memiliki kesadaran yang cukup baik untuk menjalankan protokol kesehatan. Prokes terutama dilakukan untuk kegiatan yang terpaksa harus dilakukan secara offline karena tidak memungkinkan secara daring.

"Kami beruntung bahwa saat ini civitas akademika di Universitas Jember dengan sadar selalu melibatkan kami dalam pelaksanaan berbagai acara yang bersifat offline. Kami dampingi betul agar pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan. Kami perhatikan unsur VDJ (ventilasi, durasi dan jarak) dan 3 M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan) antar pesertanya," pungkas Cholis.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Korban Pelecehan Beberkan Modus Rektor UP Nonaktif: Dipanggil Menghadap ke Ruang Kerjanya

Korban Pelecehan Beberkan Modus Rektor UP Nonaktif: Dipanggil Menghadap ke Ruang Kerjanya

Ada dua laporan yang diterima Polda Metro Jaya yakni atas nama pelapor RZ Kabag Humas dan Ventura Universitas Pancasila dan DF sebagai pegawai honorer.

Baca Selengkapnya
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY

61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY

Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya