16 Bulan pengobatan setelah disiram air keras, Novel bakal ngantor lagi
Merdeka.com - Setahun lebih penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, menjalani pengobatan pada kedua matanya. Novel disiram air keras pada April 2017 lalu saat perjalanan dari masjid ke rumah usai salat Subuh.
Upaya pemulihan dan sejumlah tindakan medis sudah dilakukan tim kedokteran yang berada di Malaysia. Dalam waktu dekat, Novel akan kembali beraktivitas di Gedung KPK.
"Ada berita bahagia untuk pegawai KPK yaitu Novel akan kembali bekerja pada hari Jumat tanggal 27 Juli 2018," kata Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap, dalam rilis yang diterima wartawan Selasa (24/7).
"Sudah hampir 16 bulan semenjak tragedi penyiraman air keras pada tanggal 11 April 2018, Novel tidak lagi bersama-sama dengan pegawai KPK dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyidik KPK untuk mengungkap dan menuntaskan kasus-kasus korupsi karena fokus operasi-operasi penyembuhan matanya," sambungnya.
Kembalinya Novel ke KPK, lanjut Yudi, disambut sukacita oleh semua pegawai. Diharapkan, bergabungnya Novel menambah semangat kerja pemberantasan korupsi di KPK.
"Mungkin Novel tidak akan bekerja seoptimal dulu ketika matanya masih normal, namun semangat Novel yang tak pernah padam akan menjadi pemacu pegawai KPK untuk lebih giat memberantas korupsi apalagi Novel akan bekerja berdampingan kembali dengan pegawai KPK," jelasnya.
Rekam medis terakhir dari dokter yang merawat, mata kiri mengalami kerusakan 100 persen, sementara mata kanan mengalami kerusakan 50 persen akibat air keras. Meski akan kembali aktif bekerja, Novel tetap harus bolak balik mendapatkan perawatan dan operasi.
"Pegawai KPK akan menyambut kedatangan Novel di hari pertamanya bekerja di lobi gedung KPK" katanya.
Dalam kesempatan yang sama, dia memastikan semua pegawai dan pimpinan berharap kasus ini segera terungkap.
"Wadah pegawai KPK tidak pernah putus harapan kepada Presiden RI untuk mau membentuk TGPF pelaku penyiraman Novel, sebab sudah 16 bulan peristiwa tersebut tidak terungkap mengindikasikan bahwa pelaku sangatlah canggih karena mampu menutupi jejaknya," tegas Yudi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPPAK Adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Baca SelengkapnyaBopak dikenal sebagai salah satu pelawak kenamaan Tanah Air yang sering tampil di layar kaca.
Baca SelengkapnyaDKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca Selengkapnya