150 Santri Ponpes di Pekanbaru Jalani Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Sebanyak 150 orang yang terdiri dari santri, guru dan pengurus di Pondok Pesatren (Ponpes) Miftahul Huda, Pekanbaru, menjalani vaksinasi. Penyuntikan vaksin Sinovac untuk anti Covid-19 itu dilakukan Polresta Pekanbaru Jumat (11/6).
"Vaksinasi terhadap santri Pondok Pesantren ini merupakan perdana dilakukan di Kota Pekanbaru," ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya kepada merdeka.com.
Nandang menyebutkan, sekitar 150 orang di Ponpes Miftahul Huda Pekanbaru itu antusias dalam menjalani vaksinasi. Sebab, tidak ada yang menolak divaksin.
"Bahkan, warga sekitar Ponpes Miftahul Huda juga kami ajak untuk mengikuti vaksin Covid-19, dan mereka juga sangat mau," jelas Nandang.
Bagi para santri, kata Nandang, ini merupakan vaksinasi perdana digelar di Kota Pekanbaru. Selain itu, Polresta Pekanbaru juga berkeliling dari rumah ke rumah warga khususnya lanjut usia untuk melakukan vaksinasi.
"Kalau untuk vaksinasi dari rumah ke tumah warga itu, sudah sekitar 5.000 orang yang kami lakukan vaksin. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar," ucap Nandang.
Nandang masih terus menggesa vaksinasi ke sejumlah lokasi, baik para anak muda, maupun orang tua.
"Nanti akan kita rencanakan untuk menggelar vaksinasi di pondok pesantren lainnya yang ada di Kota Pekanbaru," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaMP3I sebagai wadah para Kiai dan Bu Nyai pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Baca SelengkapnyaSedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca Selengkapnyaserangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, saksi dan ahli, E merupakan pelaku tunggal melakukan perbuatan itu.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca Selengkapnya