14 Pengeroyok polisi di Senayan City ditangkap

Merdeka.com - Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 14 orang pelaku pengeroyokan dan perampasan senjata api seorang anggota kepolisian, Briptu Rifky Yuda Prawira. Hanya dalam sehari aparat berhasil melakukan penangkapan terhadap seluruh pelaku di Pondok Pindang sekitar pukul 24.00 WIB.

"Pelaku sebanyak 14 orang diamankan tadi malam pukul 24.00 dari Pondok Pinang oleh anggota Resmob," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Jakarta, Minggu (1/7).

Salah seorang pelaku bernama Daniel Al Pace asal Papua mengakui ikut dalam aksi pengeroyokan bersama sejumlah rekan-rekannya. Aksinya saat melakukan pemukulan itu dikuatkan dengan rekaman CCTV yang berada di dalam area mall Senayan City, Jakarta. Sementara, senjata api milik Briptu Rifky belum ditemukan.

"Sementara 13 orang lainnya masih dalam penyelidikan dan belum mengakui perbuatannya. Sementara barang bukti senpi yang dirampas pelaku belum ditemukan dalam penyelidikan," tandas Rikwanto.

Peristiwa pengeroyokan Briptu Rifky dimulai saat korban yang hendak pulang melihat keributan di pintu keluar diskotik. Melihat seorang pengunjung dipukuli, dia tergerak untuk melerai keributan itu bersama seorang temannya.

Meski sempat terhenti dengan bantuan beberapa sekuriti, pertikaian kembali memanas ketika para pelaku kembali menyerang seorang pengunjung. Saat itu, korban berusaha melerai kembali keributan antar pengunjung. Namun, aksinya ternyata membuat enam pelaku geram dan menyerang korban hingga terjadi aksi saling pukul.

Karena terdesak, Rifky lantas melarikan diri menuju pintu keluar, namun para pelaku terus mengejar hingga sampai ke dekat toilet. Korban lantas mengaku polisi, namun pengakuan itu justru membuat para pelaku semakin beringas dan kepalanya sempat terbentur dinding.

Tak puas, korban diseret menuju areal parkiran hingga tidak berdaya, di lokasi ini sejumlah pelaku sempat membawa dua balok kayu yang hendak dipukul ke tubuh korban. Namun, dua orang sekuriti berhasil menghalangi, sementara petugas keamanan lainnya tidak berani mendekati.