14 Korban tewas Sinabung masih berada di RSUD Kabanjahe
Merdeka.com - Seluruh korban tewas akibat terkena awan panas Gunung Sinabung di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, yang berjumlah 14 orang, hingga Sabtu malam pukul 23.00 WIB masih berada di Rumah Sakit Umum Kabanjahe.
"Ada 14 korban meninggal dunia yang jenazahnya masih terbaring di rumah sakit tersebut, kemungkinan Minggu (2/2) dijemput pihak keluarga," kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan saat dihubungi dari Medan seperti dikutip antara.
Menurut dia, ke-14 korban bencana alam Gunung Sinabung itu diidentifikasi oleh petugas RSU Kabanjahe yang bekerja sejak sore hari hingga malam.
"Tim medis yang menangani korban awan panas itu, terus bekerja keras melakukan indentifikasi terhadap warga yang meninggal dunia," kata Jhonson.
Dia menjelaskan, seluruh korban tersebut diangkut dari lokasi kejadian di Desa Sukameriah ke RSU Kabanjahe dengan menggunakan beberapa unit ambulans.
"Tim SAR Penanggulangan Bencana dan sejumlah relawan terlibat langsung mengevakuasi korban awan panas Gunung Sinabung ke rumah sakit," kata Kabag Humas Pemkab Karo.
Data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat 14 tewas dan tiga orang mengalami luka bakar akibat awan panas erupsi Gunung Sinabung.
Ke-14 korban tewas, yakni Alexander Sembiring, Daud Surbakti, Dipa Nusantara, dan David yang merupakan pelajar, kemudian Mahal Sembiring guru honorer SD di Desa Gurukinayan, Teken Sembiring serta Santun Siregar (mahasiswa).
Kemudian, Fitriani Boru Napitupulu, Asran Lubis, dan Marudut Barisan Sihite (mahasiswa), Rizal Sahputra (wartawan Jurnal Sumut), Daniel Siagian (mahasiswa), Julpiandi Mori (mahasiswa), dan Tomas Lakae.
Sedangkan korban luka-luka akibat awan panas ada tiga orang, yakni Sehat Sembiring (48) dan anaknya Surya Sembiring (21) warga Kabanjahe yang akan ziarah ke Desa Sukameriah atau di posisi 2,7 km dari kawah Gunung Sinabung.
Satu lagi Doni Milala (60) warga Desa Sukameriah yang sedang melihat kondisi rumahnya yang sudah lama ditinggal mengungsi.
Seluruh korban yang tewas dan luka-luka tersebut terkena semburan awan panas di Desa Sukameriah yang berada pada radius 3 Km dari Gunung Sinabung.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan semakin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca Selengkapnya