11 Tahun tidak lapor harta, Irjen Putut sibuk urusi Presiden
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno selesai melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Terakhir, Putut melaporkan harta kekayaannya pada tahun 2002, 11 tahun yang lalu.
Ditanya kenapa baru sekarang melaporkan lagi hartanya, Putut mengaku sibuk mengurus presiden. "Saya sibuk jadi ajudan Presiden," ujar mantan ajudan Presiden SBY itu di Gedung KPK, Kamis (25/7).
Mantan Kapolda Banten itu mengatakan, tentunya jumlah harta kekayaannya bertambah dari 10 tahun lalu. Namun, Putut enggan menyebut berapa perubahan total hartanya yang sekarang.
"Sudah, sudah, nanti diklarifikasi, diklarifikasi semua oleh KPK. Saya belum dikasih tahu," ujarnya.
Putut enggan berkomentar banyak ketika ditanya soal peluangnya menjadi Kapolri. Menurut Putut, dirinya akan konsentrasi dulu dengan pekerjaannya yang sekarang sebagai Kapolda Metro Jaya.
"Saya belum berpikir ke arah sana. Saya masih konsentrasi penuh untuk mengemban amanah sebagai Kapolda Metro Jaya. Sudah ya, saya masih ada acara nih," kelit Putu yang mengenakan batik merah itu.
Sebelumnya, Putut pernah melaporkan harta kekayaannya pada tahun 2002 saat menjabat sebagai Kapolres Jember. Total hartanya saat itu sebesar Rp 482 juta.
Putut yang merupakan jenderal bintang dua itu juga masuk dalam nama yang digadang-gadang menggantikan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Selain dia, terdapat Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Sutarman, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Wakil Kepala Badan Reserse Inspektur Jenderal Anas Yusuf, Asisten Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti.
Kemudian ada nama Kapolda Bali Irjen Pol Drs Arif Wachjunadi, Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya Kadiv TI Polri, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Polisi Saud Usman Nasution dan Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaGanjar membeberkan sampai pagi ini, dirinya sama sekali tidak menerima undangan dari KPU RI.
Baca Selengkapnyasurat perbaikan terkait pengunduran diri Firli Bahuri dari Ketua KPK sedang diproses
Baca SelengkapnyaPresiden Soeharto menyambut hangat kedatangan Sri Paus Paulus VI saat berkunjung ke tanah air tahun 1970. Momen lawas tersebut sekaligus membawa pesan penting.
Baca Selengkapnya