1.000 Spanduk petisi tolak kekerasan anak akan dipasang di HI

Merdeka.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), bersama 1.000 aktivis peduli anak akan menggelar acara 'Bergerak bersama memutus mata rantai darurat kekerasan terhadap anak' di Bundaran HI, Minggu (14/12) lusa. Aksi dilakukan untuk menentang aksi pornografi dan situs-situs porno terhadap anak.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, dalam aksi ini ribuan aktivis akan membentangkan 1.000 spanduk dan jalan santai. Hal ini dilakukan untuk menyampaikan petisi serta pesan-pesan moral guna memutus mata rantai darurat kekerasan.

"Kejahatan seksual ternyata belum ditangani secara serius oleh penegak hukum. Untuk mengatasi kesulitan itu perlu adanya gerakan yang membuat pemerintah. Mencanangkan gerakan menantang kejahatan seksual terhadap anak," kata Arist, di kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta, Jumat (11/12).

Arist menyayangkan rendahnya hukuman terhadap pelaku kejahatan kekerasan anak di Indonesia. Selama ini hukuman bagi pelaku kekerasan terhadap anak, seperti kekerasan seksual hanya berkisar tiga hingga lima tahun.

"Ini sangat disayangkan, Penindakan hukum tidak mencerminkan keadilan," katanya.

Kejahatan seksual terhadap anak, lanjut Arist, terus meningkat dari tahun 2010. Sebanyak 21.689.797 kasus pelanggaran hak anak yang tersebar di 34 provinsi. Dalam kurun Januari-November 2014, sebanyak 408 anak di sejumlah kota besar di Indonesia terjangkit HIV/AIDS. Jumlah itu meningkat dari data yang dihimpun sepanjang 2013 sebanyak 372 orang anak.

"Rata-rata anak yang terinfeksi HIV/AIDS tersebut berumur 12 tahun dan merupakan korban dari hasil hubungan suami istri, yang salah satu atau keduanya mengidap virus yang menyerang kekebalan tubuh itu," tandasnya.