Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

10 WNI yang dilepas Abu Sayyaf dipulangkan pakai pesawat Surya Paloh

10 WNI yang dilepas Abu Sayyaf dipulangkan pakai pesawat Surya Paloh 10 WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf. ©2016 mindanaoexaminer.com

Merdeka.com - 10 Warga negara Indonesia (WNI) telah dilepaskan oleh kelompok Abu Sayyaf setelah lebih dari sebulan disandera. Mereka dibebaskan sekitar pukul 12.15 waktu setempat di Pantai Parang, Sulu, Mindano Selatan, Filipina.

Dari Zambonga, 10 sandera dipulangkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat khusus tim kemanusiaan Surya Paloh di bawah pimpinan Victor B Laiskodat. Proses pemulangan tersebut didampingi Kedutaan Besar Indonesia di Filipina Minister Counselor Edi Mulya, untuk kemudian diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"ABK yang disandera kemudiian dititipkan di sebuah lokasi di bawah pimpinan Al Habsy, namun penyanderaan tetap di bawah kendali Tawing Umair. Tim kemanusiaan Surya paloh sejak awal sudah melakukan komunikasi intensif dengan kelompok Tawing Umair di bawah koordinasi Pemerintah Republik Indonesia," demikian siaran pers Yayasan Sukma yang diterima merdeka.com, Minggu (1/5) malam.

Penculikan terhadap 10 WNI yang merupakan anak buah kapal (ABK) tunda Brahma 12 dan tongkang Anand 12 dirompak dan diculik oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di perairan Tawi-tawi, Filipina Selatan, pada 27 Maret lalu. Penculikan dilakukan di bawah pimpinan Tawing Umair.

Yayasan Sukma menyebutkan, proses pembebasan sudah berlangsung sejak 3 April lalu, dimulai dengan melakukan pendekatan dan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat, LSM, maupun lembaga kemanusiaan di Sulu. Mereka diyakini memiliki kedekatan langsung dengan kelompok Abu Sayyaf.

"Proses pembebasan sendiri berlangsung dinamis dan lancar, karena Yayasan Sukma menggunakan pendekatan pendidikan yang jauh sebelumnya sudah ada kerja sama pendidikan antara Yayasan Sukma dan pemerintah otonomi Moro Selatan."

Setelah sandera diserahkan di Pantai Parang, sekitar 4 jam kemudian para sandera dibawa ke rumah Gubernur Sulu untuk dilakukan verifikasi dan beramahtamah. Setelah itu, mereka langsung diterbangkan dari Sulu menuju Zambonga menggunakan dua helikopter jenis UH 1 H.

Di kota tersebut, mereka langsung menjalani tes kesehatan dari tim keamanan. Mereka juga sempat menjalani proses briefing dan wawancara mengenai pengalamannya selama berada dalam penyanderaan, termasuk mengenali beberapa kelompok Abu Sayyaf.

"Meski kelelahan akibat perjalanan panjang mereka dalam kondisi sehat dan baik untuk dapat kembali pulang ke Tanah Air. Pemerintah Filipina kemudian menyerahkan secara resmi para sandera kepada pihak Kedubes Indonesia di Malaysia dan perwakilan Partai NasDem Victor B Laiskodat."

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Personel Gabungan Sigap Sergap Boat Bawa 42 Kg Sabu dari Malaysia untuk Diedarkan di Aceh

Momen Personel Gabungan Sigap Sergap Boat Bawa 42 Kg Sabu dari Malaysia untuk Diedarkan di Aceh

Petugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu

Baca Selengkapnya
15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
TNI Baku Tembak dengan KKB Pelaku Penembakan Pesawat Wings Air, 1 Tewas dan 2 Ditangkap

TNI Baku Tembak dengan KKB Pelaku Penembakan Pesawat Wings Air, 1 Tewas dan 2 Ditangkap

Ulah KKB tersebut berdampak kepada kehidupan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.

Baca Selengkapnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
Bandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga

Bandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga

Begini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.

Baca Selengkapnya
Menilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez

Menilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez

Dulu saat pedagang Arab berlayar hingga ke Pulau Weh, mereka menamakan Sabang dengan kata 'Shabag' yang berarti gunung meletus.

Baca Selengkapnya