10 Warga Berau meninggal, 2 karena kesurupan sisanya akibat sakit
Merdeka.com - Sepuluh warga kampung Merancang Ulu, kecamatan Gunung Tabur, kabupaten Berau, dikabarkan meninggal usai kesurupan. Kepala kampung Merancang Ulu, Andi Marpai, membantah kabar itu. Menurut dia, yang meninggal usai kesurupan hanya dua orang. Lainnya disebabkan sakit yang diderita.
"Tidak benar yang meninggal karena kesurupan sebanyak itu (10 orang). Yang meninggal karena kesurupan satu sampai dua orang saja," kata Andi, saat dikonfirmasi, Minggu (20/3).
Andi menerangkan, 10 orang warganya itu, meninggal dalam 47 hari terakhir. Sebagian besar disebabkan sakit yang diderita.
"Terakhir sembilan hari lalu, satu orang warga saya itu meninggal karena kesurupan, tidak siuman, meninggal. Delapan orang lainnya meninggal karena sakit yang diderita. Tapi itu berentetan," ujar Andi.
Delapan warga yang meninggal kata dia, di antaranya anak kecil dan ibu melahirkan. Andi sendiri tidak tahu persis penyakit yang diderita warganya itu.
"Ibu yang melahirkan misalnya. Sempat dibawa ke rumah sakit, meninggal," ungkap Andi.
"Kalau yang meninggal karena kesurupan, dua orang saja. Tidak sempat dibawa ke rumah sakit," tambahnya.
Untuk itu, sebagai kepala kampung, Andi meminta bantuan pemerintah kabupaten Berau, untuk turun tangan, menindaklanjuti persoalan itu. Apakah nanti penanganan melalui medis, maupun dengan cara lainnya.
"Agar tidak timbul fitnah di tengah masyarakat kampung ini," terangnya.
Namun demikian, menurut Andi, siang ini, tim dari pemkab Berau bersama dengan aparat kepolisian, mendatangi kampungnya, untuk mengungkap persoalan itu.
Sebelumnya diberitakan, warga Berau dibikin resah dengan kabar 10 orang warga Merancang Ulu, meninggal diduga akibat kesurupan. Bahkan warga di perkotaan, di Tanjung Redeb, tengah memperbincangkan hal itu.
Kepolisian pun bertindak cepat. Kapolres Berau AKBP Anggie Yulianto Putro, membenarkan informasi itu, diterima kepolisian dari masyarakat. Namun kepolisian, masih harus memastikan penyebab meninggalnya 10 orang warga itu, meski informasi sementara yang dia terima, mereka meninggal usai kesurupan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca Selengkapnya