10 Hari Buron, Napi Kabur dari Lapas Pati Diburu Tim Kemenkumham
Merdeka.com - Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng mengerahkan tim buru sergap (Buser) untuk mengejar narapidana Slamet Wibowo yang kabur di Lapas Pati. Kaburnya narapidana kasus penggelapan dan penipuan itu, ada dugaan petugas lalai saat mengawal Slamet yang sedang dalam proses asimilasi.
"Dugaan awal petugasnya lengah saat ngawal satu napi. Kita masih lakukan pengusutan lebih lanjut," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Jateng, Marasidin Siregar di Semarang, Kamis (27/6).
Dia menyebut, kejadian napi kabur pada tanggal (16/6). Hingga saat ini, petugas belum bisa menangkap Slamet karena diduga kabur ke luar kota.
"Kita perintahkan petugas lapas yang mengejar napi sampai dapat. Sebab ini sudah masuk 10 hari. Dari tim sergap sendiri, tiga hari lagi akan ikut terjun melakukan pencarian sampai ketangkap apapun kondisinya," ungkapnya.
Terkait, penyebab kaburnya narapidana tersebut masih dalam penyelidikan petugas. "Jadi napi memanfaatkan peluang kabur saat berbaur ke masyarakat sekitar lapas," ungkapnya.
Slamet Wibowo sendiri teridentifikasi warga Desa Kedalingan, Tambakromo, Pati. Pihaknya sudah mengendus keberadaan narapidana tersebut di sebuah desa di Demak.
"Jadi tim sudah kita sebar ke beberapa tempat untuk memantau perkembangan napi yang kabur," terangnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaRapat pleno penghitungan suara tingkat kabupaten/kota akan dilakukan hingga 5 Maret 2024
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar para pemilih pemula tidak memilih Golongan Putih (Golput) ataupun tidak datang dan tak bangun kesiangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya