Data Bank Indonesia: Penggunaan BI-Fast Capai 321 Juta Transaksi
Merdeka.com - BI-FAST merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel secara real-time, aman, efisien, dan tersedia setiap saat.
Dikutip dari Bank indonesia, Selasa (29/11), BI-Fast diharapkan dapat memperkuat ketahanan sistem pembayaran Ritel nasional dengan menyediakan alternatif terhadap infrastruktur Sistem Pembayaran nasional eksisting.
Sementara dilansir dari akun resmi twitter @bank_indonesia, Selasa (29/11), per tanggal 28 November 2022, jumlah peserta BI-FAST bertambah sebanyak 29 bank. Sehingga, sejak diluncurkan pada 21 Desember 2021, total jumlah peserta BI-FAST kini menjadi 106 peserta, atau mewakili 87 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
Direktur Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI, Andiwiana Septonarwanto mengatakan data volume transaksi BI Fast dari bulan Januari hingga September 2022 yakni sebesar 321 juta transaksi. Sedangkan untuk M-banking dengan periode yang yang sebesar 1,5 miliar transaksi.
"Memang mungkin betul BI-Fast belum untuk semua bank, tapi yang lebih konkret alasannya besar itu karena tidak semua transaksi itu cocok dilakukan dengan BI fast, itu pilihan," terang dia.
Di sisi lain, Andi menjelaskan tidak semua orang harus menggunakan BI Fast, karena tujuan transaksi setiap orang berbeda-beda. Untuk transaksi antara bank, banyak pilihannya mulai dengan kliring, BI Fast, m-banking, SKN, RTGS dan lainnya.
"Karena mungkin tidak semua transaksi cocok menggunakan dengan satu jenis kanal saja. Sebagai contoh ketika ada orang ingin transaksi bisnis itu biayanya pakai kiring, karena dia ingin pakai cek. Karena cek itu untuk bukti pengandilan," ujar Andi kepada Merdeka.com, Selasa (29/11).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaPengguna BNI Mobile Banking mencapai 16,9 juta nasabah pada kuartal I-2024.
Baca SelengkapnyaJumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnya