Cari Tambahan Modal, Bank INA Terbitkan Right Issue Rp1,24 Triliun
Merdeka.com - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mengumumkan harga pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dilansir dari prospektus rights issue BINA dalam keterbukaan informasi Bursa, harga pelaksanaan berkisar antara Rp4.200 – Rp4.380. Adapun jumlah saham baru yang akan dilepas sebanyak 282.718.750 lembar saham atau setara 4,76 persen dari modal ditempatkan disetor penuh. Sehingga BINA berpotensi meraup dana sebesar Rp1,24 triliun.
PT Indolife Pensiontama sebagai pemegang saham pengendali telah menyatakan akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III. Dengan demikian, usai pelaksanaan rights issue, porsi saham PT Indolife Pensiontama pada BINA akan meningkat menjadi 23,33 persen dari saat ini yang sebesar 22,47 persen.
Selanjutnya, setiap pemegang 20 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 8 November 2021 pukul 16.00 WIB, berhak atas satu HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu). Di mana setiap pemegang satu HMETD berhak untuk membeli sebanyak satu saham baru.
Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam put iii ini sesuai dengan hmetd-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) maksimum sebesar 4,76 persen.
"Dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk modal kerja dalam hal pelaksanaan kegiatan operasional serta pengembangan usaha," tulis manajemen BINA, dikutip Jumat (17/9).
Hal itu sesuai dengan strategi perseroan untuk menerapkan digitalisasi dalam proses bisnis Perseroan. Adapun dengan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan PUT III ini, Perseroan juga memenuhi persyaratan Modal Inti yang ditetapkan oleh OJK dalam Peraturan OJK No. 12/2020 mengenai Konsolidasi Bank Umum.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT SUNI Bakal Gelontorkan Belanja Perseroan telah mencapai 30,5 persen target laba bersih tahun.Modal Rp327,4 Miliar di Tahun 2024
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaNantinya Celengan by Superbank akan otomatis pecah ketika mencapai Rp5.000.000, atau bisa dipecahkan oleh nasabah tanpa penalti.
Baca SelengkapnyaSoal pilihan bank, Nina mengaku tak pernah pindah ke lain hati.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya