BTN: Potensi Penyaluran KPR di Sumatera Utara Masih Tinggi
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menilai bahwa potensi pembiayaan rumah atau kredit pemilikan rumah (KPR) di wilayah Sumatera Utara masih tinggi. Bahkan pertumbuhan KPR Subsidi Bank BTN di Pulau Sumatera tercatat yang tertinggi di Indonesia.
"Potensi Sumatera Utara luar biasa besar. Sumatera Utara itu bisa dibilang paling besar di Sumatera walaupun memang Sumatera sendiri sekarang nomor tiga setelah Jabotabek dan Jawa Timur," jelas Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu usai menyerahkan bantuan CSR secara simbolis kepada Kementerian Agama Kota Pematang Siantar dan IAKN Tarutung di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/9).
Nixon mengatakan, potensi pembiayaan rumah di Sumatera Utara yang tinggi tersebut juga didorong oleh banyaknya angka pernikahan baru. Di Indonesia angkanya mencapai 400.000 sampai 1 juta pernikahan baru. Kemudian angka backlog perumahan juga masih tinggi sekitar 11 juta unit rumah.
"Jadi pekerjaan pembiayaan rumah ini tidak akan pernah berhenti. Makanya potensi pembiayaan rumah di Indonesia masih tinggi termasuk di Sumatera Utara," katanya.
Menurut Nixon, untuk memaksimalkan potensi pembiayaan rumah di Sumatera Utara, saat ini Bank BTN mulai bekerja sama dengan beberapa pengembang termasuk Perumnas dalam membangun perumahan baik subsidi maupun komersial. Sedangkan untuk di Kota Medan, rumah yang banyak dibangun adalah high rise building, hal ini dikarenakan harga lahannya yang sudah mahal.
"Kami juga sedang mencari tempat yang tersambung dengan sarana transportasi. Agar kaum milenial bisa mencicil apartemen dengan harga terjangkau dan pengeluarannya juga lebih irit karena tersambung dengan transportasi," katanya.
Di sisi lain, Nixon mengungkapkan, sebagai BUMN dan agen pembangunan, Bank BTN mempunyai tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar. Salah satu yang dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial adalah menyalurkan dana Corporate Social Responbility (CSR) untuk berbagai bidang mulai dari keagamaan, pendidikan hingga kesehatan.
"Terkait bidang keagamaan, kita melihat pembangunan sarana ibadah merupakan kebutuhan. Jadi kita berpikir untuk bantu CSR dalam bidang keagamaan," katanya.
Selanjutnya
Nixon mengaku, salah satu CSR yang dilakukan dalam bidang keagamaan adalah mendukung pengembangan sarana dan prasarana ibadah di Sumatera Utara. Hal tersebut diwujudkan perseroan dengan memberikan bantuan CSR kepada Kementerian Agama Kota Pematang Siantar dan Institut Agama Kristen Negeri Tarutung (IAKN) Tarutung.
Untuk Kementerian Agama Kota Pematang Siantar, Bank BTN memberian bantuan berupa pembanguna kubah masjid Al-Ikhlas yang berlokasi di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pematangsiantar.
"Pemberian bantuan ini dikarenakan masjid keberadaan masjid Al Ikhlas telah membantu masyarakat sebagai tempat ibadah, tempat peringatan hari besar, pendalaman agama islam, pembinaan generasi muda islam, pembinaan spiritual Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pusat pembinaan ke-islaman masyarakat sekitar," papar Nixon.
Sedangkan untuk bantuan kepada IAKN, lanjut Nixon, Bank BTN memberikan bantuan CSR berupa satu unit mobil box yang dirancang khusus untuk mendukung kegiatan keagamaan yang diinisiasi oleh IAKN Tarutung Prodi Pendidikan Musik Gerejawi dan Prodi Teologi. Kendaraan operasional berupa mobil box yang bisa digunakan untuk pelayanan ibadah umat kristiani ke desa-desa (mobil ibadah/gereja berjalan atau mobile).
Dengan pelayanan ibadah berjalan ini diharapkan, makin banyak masyarakat yang mendekatkan diri kepada Tuhan. Saat ini IAKN Tarutung adalah satu-satunya perguruan tinggi Agama Kristen Negeri yang berada di Pulau Sumatera.
"Kami sangat mengapresiasi IAKN Tarutung yang selalu hadir untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi hamba Tuhan yang setia, memiliki kedewasaan iman, dan mampu menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat. Besar harapan kami bantuan tersebut dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk mendukung kegiatan IAKN dalam pelaksanaan ibadah, sekolah minggu, serta tugas pelayanan gereja lainnya," jelasnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SMF menyoroti rumus BPS dalam menghitung angka backlog yang masih mengacu pada ukuran rumah tangga, bukan keluarga.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah perusahaan yang turut membangun hunian, antara lain Konsorsium Nusantara dan Pakuwon yang membangun apartemen dan rumah tapak.
Baca SelengkapnyaMirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaProgram itu diterapkan untuk masyarakat yang ada di 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan keseluruhan rumah menteri di IKN berkisar 78 persen.
Baca Selengkapnya