Bank Mandiri Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh 7,5 Persen di 2022
Merdeka.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis pertumbuhan kredit perbankan mencapai 7,5 persen hingga akhir 2022. Hal ini sejalan dengan kian membaiknya kinerja perbankan nasional pasca meredanya pandemi Covid-19.
"Kami melihat pertumbuhan kredit perbankan akan membaik dan mencapai 7,5 persen pada akhir tahun," ujar Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, Jakarta, Rabu (22/6).
Andry menerangkan, kinerja sektor perbankan terus mengalami perbaikan hingga memasuki kuartal II-2022. Menyusul, pulihnya permintaan domestik seiring menurunnya kasus dan membaiknya penanganan pandemi.
Menurutnya, pertumbuhan kredit terus terakselerasi dan tumbuh positif. Pada bulan April, pertumbuhan kredit mencapai 9,1 persen secara year-to-date.
Kemudian, pertumbuhan kredit perbankan nasional telah mencapai 3,8 persen. Di sisi lain, dana pihak ketiga perbankan terus tumbuh tinggi, sebesar 10,1 persen yoy pada bulan April 2022.
Tantangan Perbankan
Tingginya pertumbuhan DPK mendorong terjaganya likuiditas perbankan. Rasio loan to deposit (LDR) yang mencerminkan likuiditas perbankan masih rendah pada 80 persen, meski jika dibandingkan bulan sebelumnya rasio LDR terlihat meningkat sejalan akselerasi pertumbuhan kredit.
Ke depan, sektor perbankan akan menghadapi tantangan normalisasi kebijakan, terutama dengan adanya kenaikan rasio GWM yang berpotensi mengurangi likuiditas secara bertahap.
Namun, pihaknya tetap optimis bahwa intermediasi perbankan akan terus membaik, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. "Kami melihat pertumbuhan kredit perbankan akan membaik dan mencapai 7,5 persen pada akhir tahun," ucap dia menekankan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPeluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca Selengkapnya