Membangun kesadaran masyarakat mengonsumsi BBM oktan tinggi
Merdeka.com - Pesta olah raga terbesar di benua Asia, Asian Games 2018, segera bergulir. Jakarta dan Palembang siap menjadi tuan rumah yang baik dalam segala hal, termasuk dukungan udara bersih dan sehat, demi suksesnya pelaksanaan Asian Games 2018.
Dukungan udara lebih bersih dan sehat ini bisa direalisasikan bila mendapat dukungan semua pihak. Nah, kalangan industri otomotif sudah menyatakan siap memberlakukan standar emisi Euro4. Begitu juga Pertamina, sebagai produsen bahan bakar minytak (BBM), juga sudah siap mendistribusikan BBM setara Euro4; Pertamax Turbo. Masyarakat pun diminta partisipasinya dengan cara menggunakan BBM oktan tinggi.
“Masyarakat harusnya sadar bahwa tingkat polusi Jakarta sangat buruk. Salah satu upaya perbaikannya, menggunakan BBM beroktan tinggi,” kata Ahmad Safrudin, Ketua Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, di Jakarta, Selasa (24/7).
Menjelang Asian Games, kualitas udara di Jakarta memang mengkhawatirkan. Berdasarkan aplikasi AirVisual yang mengumpulkan data kualitas udara di kota-kota besar di dunia, dalam beberapa hari terakhir Jakarta adalah yang terparah.
“Tingkat polusi sangat mengkhawatirkan,” lanjut Safrudin.
Penggunaan BBM oktan tinggi sendiri, sebenarnya 'kewajiban’. Terlebih dengan terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau Euro4. Melalui beleid tersebut, industri otomotif diharuskan memproduksi kendaraan bermotor dengan standar emisi Euro4. Artinya, masyarakat pun harus mengisi kendaraannya dengan BBM berstandar yang sama agar kendaraannya tidak rusak.
“Kalau kendaraan berstandar Euro4 diisi dengan BBM yang tidak sesuai, tentu mesin bisa rusak,” ujar Kukuh Kumara, Sekjen Gaikindo.
Industri otomotif
Menurut dia, industri otomotif sebenarnya sudah lama menyiapkan diri dalam menyukseskan penerapan emisi berstandar Euro4, termasuk dalam menyukseskan pelaksanaan Asian Games. Kami sangat siap, bahkan sejak jauh hari, ungkapnya.
Dalam kaitan itu, Kukuh memang meminta pengguna kendaraan agar patuh dalam hal pengisian BBM yaitu yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Dalam hal ini, BBM dengan kadar oktan di atas 92 seperti Pertamax Turbo sudah setara dengan Euro4.
“Karena untuk mesin Euro4 paling tidak harus ada dua syarat yang dipenuhi, yaitu RON harus di atas 91 dan kadar sulfur harus di bawah 50 ppm. Berdasarkan spesifikasi tersebut, penggunaan BBM di atas RON 92 sudah memenuhi syarat untuk mesin Euro 4,” tegasnya.
Pemberlakuan standar emisi Euro4 di Indonesia memang sangat mendesak. Tidak hanya saat penyelenggaraan Asian Games yang dimulai 18 Agustus-2 September, namun juga setelah itu. Terlebih, kualitas udara kota-kota besar di Indonesia terbilang buruk. Selain itu, Indonesia merupakan satu dari tiga negara di Asia yang sangat terlambat menerapkan standar emisi Euro 4. Dengan demikian, diharapkan masyarakat juga sadar akan penerapan standar tersebut.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BBM dengan oktan tinggi seperti Pertamax series juga bisa merawat mesin dan menghindarkan dari kerusakan.
Baca SelengkapnyaAH telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaSangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSelain itu, mereka juga berharap Prabowo Gibran membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Baca SelengkapnyaTransportasi Mobil Ketek ini masih tergolong dalam jenis opelet yang juga tak kalah populer di era yang sezaman.
Baca Selengkapnya