Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gagal di Euro-2, industri otomotif Indonesia baiknya adopsi Euro-6

Gagal di Euro-2, industri otomotif Indonesia baiknya adopsi Euro-6 Diskusi FORWOT, tantangan menuju EURO-6. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia sebaiknya langsung menerapkan standar Euro-6 di industri otomotifnya dari standar Euro 2 yang diterapkan sejak 2003. Jika menerapkan standar Euro-4, Indonesia akan semakin ketinggalan dibandingkan Thailand yang sudah menerapkan Euro-4 sejak 2012.

Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, mengatakan Indonesia bisa menerapkan standar Euro-6 pada periode 2021-2022, karena kilang baru PT Pertamina sudah selesai dan berproduksi mulai 2019. Alih-alih untuk produksi bahan bakar minyak standar Euro-4, kilang baru tersebut sebaiknya didesain untuk produk Euro-6. Apalagi biaya investasinya tidak jauh berbeda.

Standar Euro-6 diperlukan karena adanya tuntutan gas buang (emisi) yang semakin tinggi, supaya ramah lingkungan. Misalnya, kadar gas CO hanya 1 gram/km, HC 0,10 g/km, NOx 0,06 g/km. Mesin standar Euro-6 membutuhkan kualitas bahan bakar tinggi sehingga terjadi pembakaran sempurna serta hemat konsumsi bahan bakar.

"Strategi loncat ke standar Euro-6 dari Euro-2 juga untuk memenangi perdagangan otomotif di kawasan regional. Lupakan Euro-4," kata Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, saat diskusi yang digelar Forum Wartawan Otomotif di Jakarta, Rabu (27/7) siang.

diskusi forwot tantangan menuju euro 6

Diskusi FORWOT, tantangan menuju EURO-6 ©2016 Merdeka.com

Di regional Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia sangat tertinggal karena menggunakan standar Euro-2. Padahal hampir seluruh negara di ASEAN sudah adopsi Euro-4, seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina. Bahkan Singapura sudah menerapkan Euro-5.

Akibatnya, produk otomotif Indonesia kalah bersaing di pasar ASEAN, terutama dari Thailand. Berkat lebih dulu menerapkan Euro-4, volume ekspor produk otomotif Thailand mencapai 2 juta unit. Sedangkan Indonesia hanya 200 ribu unit.

Kata Ahmad, Indonesia harus berani menjadi pemain di pasar otomotif ASEAN dengan lebih cepat adopsi standar Euro-6. Indonesia jangan hanya dijadikan pasar otomotif. Jika terlambat adopsi teknologi terbaru, maka Indonesia akan semakin tertinggal. "Di Euro-2 Indonesia sudah kalah, maka itu lupakan Euro-2."

Tri Yuswidjajanto dari LAPI ITB sekaligus konsultan PT Pertamina berpendapat adopsi standar Euro harus dilakukan secara bertahap. Tidak bisa langsung dari Euro-2 ke Euro-6. Maka itu, diperlukan pembuatan roadmap standar Euro-6 yang melibatkan pihak pabrikan otomotif dan pemasok bahan bakarnya. "Namun memnag tuntutan emisi semakin tinggi sehingga ada kebutuhan mesin berstandar Euro-6."

Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pernah mengatakan Gaikindo mempunyai road map industri otomotif Indonesia mengarah ke standar Euro-4. Untuk itu diperlukan kesiapan dari semua pemangku kepentingan, seperti pemerintah, agen pemegang merek (APM), dan pemasok bahan bakar dalam hal ini PT Pertamina.

Secara prinsip, Gaikindo mengarahkan produk otomotif yang beredar di Indonesia merupakan produk yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Selain penerapan teknologi mesin dengan standar Euro-4, Gaikindo juga melihat prinsipal sudah mengarah mengembangkan mobil dengan mesin hybrid dan listrik.

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik

UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik

Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Buka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Buka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Himpi Resmi Bentuk Badan Otonom Otomotif untuk Tingkatkan Kontribusi Industri ke Negara

Himpi Resmi Bentuk Badan Otonom Otomotif untuk Tingkatkan Kontribusi Industri ke Negara

Industri otomotif menyerap jutaan pekerja sehingga semakin menunjukkan bagaimana pentingnya industri ini di perekonomian.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya

Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya

Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.

Baca Selengkapnya
Gebrakan MG Indonesia 2024:  Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik

Gebrakan MG Indonesia 2024: Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik

MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Cara Anies, Prabowo, Ganjar agar Industri Ponsel dan Teknologi Indonesia Bisa Mandiri

Cara Anies, Prabowo, Ganjar agar Industri Ponsel dan Teknologi Indonesia Bisa Mandiri

Prabowo menekankan agar Indonesia berdaulat dalam industri ponsel dan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.

Baca Selengkapnya