Asyiknya Kaka Slank Kendarai Vespa Klasik Listrik, Jadi Malas Bawa Mobil
Vokalis Kaka Slank kini lebih suka naik Vespa listriknya ketimbang naik mobil sendiri. Selain tidak bising dan polusi di bagi pengguna jalan lain.
Penyanyi Kaka Slank Lebih Suka Naik Vespa Listrik di Jakarta
Kaka Slank suka mengendarai skuter Vespa listrik bila tidak ada jadwal pentas. Dari rumahnya di kawasan Cibubur, Kaka sering membawa Vespa klasik listriknya ke markas Slank di Jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, untuk latihan atau meeting.
Vespa listrik milik Kaka adalah hasil konversi dari Vespa klasik Super 1976. Kaka mengaku mengonversi Vespa klasiknya menjadi Vespa listrik pada Maret 2023 di bengkel GbeScoot, Bandung, Jawa Barat. Ternyata bengkel ini mitra Elders Garage, Jakarta, yang fokus sebagai bengkel konversi listrik khusus Vespa.
Jadi perhatian di Jalan
Sejak itu, Kaka sering bepergian menggunakan vespa listriknya ketimbang mengendarai mobil di Jakarta. Buat harian, seperti dari rumah di Cibubur ke markas Slank di Jalan Potlot. Jaraknya sekitar 32 km.
-
Gimana cara naik Vespa yang lucu? Naik Vespa, orang lain mungkin ngebut, kita tetap nikmati pemandangan.
-
Apa itu Vespa kumbang? Apakah ini yang dinamakan Vespa kumbang?
-
Kata-kata Vespa lucu tentang apa saja? Kata-kata Vespa lucu ini mengandung banyak makna bijak. Berikut, kami merangkum kata-kata Vespa lucu dan penuh makna, bisa disimak.
-
Kenapa Vespa Klasik mahal? Vespa memiliki harga yang lebih tinggi karena kehandalannya’ keunikan desain, dan nilai historisnya.
-
Dimana Vespa serbaguna ini? Wah ini Vespa serbaguna nih
-
Siapa yang membuat Vespa listrik? Setelah dimodifikasi, motor vespa yang sebelumnya berbahan bakar minyak kemudian dikonversi menjadi berbahan bakar listrik. Tak hanya itu, inovasi mahasiswa tersebut juga dilengkapi dengan aplikasi khusus yang terintegrasi dengan motor. Sehingga pengguna mampu melihat jejak penggunaan motor sebagai upaya pencegahan pencurian kendaraan.
This is title
Menurut Kaka, sejak mengoleksi Vespa pada 2006, dirinya sudah lama ingin memiliki sepeda motor listrik bergaya klasik. Sesuai dengan prinsipnya sebagai pecinta alam.
"Saya tidak suka sepeda motor listrik baru. Desainnya tidak keren. Rebadge doang," ungkap Kaka pada Merdeka.com, baru-baru ini.
Kaka merasakan pengalaman baru dan berbeda saat menggunakan Vespa listriknya. Orang-orang mudah di jalan tersenyum, sebab Vespanya tidak menimbulkan suara sehingga tidak bising. Dan mengeluarkan asap, sehingga tidak polusi dan bikin batuk.
Pada April, baterai Vespa listrik Kaka diganti dengan yang lebih besar dayanya supaya jarak tempuhnya lebih panjang. Diganti di Elders Garage, Jakarta, yang dibangun oleh Heret Frasthio. "Saya sudah kenal lama dengan Heret," ucap Kaka dengan gayanya yang santai. Sejak itu, Vespa klasiknya makin sering dipakai jalan. Terutama buat harian ke Jalan Potlot, misalnya, bila ada meeting manajemen atau latihan. "Saya juga jadi males nyetir," ujarnya.Meski motor listrik, Kaka tidak khawatir mengenai jarak tempuhnya. Justru dengan baterai, dia bisa mengukur jarak tempuh setiap perjalanannya dengan baik. Kelebihan lainnya, naik motor listrik tidak pegel karena motor langsung langsam, selain mudah untuk menyalip bila diperlukan di jalan.
Vespa Klasik Listrik Kaka Slank
Menggunakan Vespa Super tahun 1976.
Saking senangnya, Kaka ikut konvoi dari Cibubur ke Kementerian UMKM RI dan Perhubungan di kawasan Kuningan serta Medan Merdeka, Jakarta, untuk mendukung sahabatnya, Heret Frasthio dari Elders Elletrico, yang ekspansi kit konversi skuter listrik ke pasar Eropa.