Yahudi dermawan berjuang dengan uang
Merdeka.com - Sungguh sulit mengorek peran Charles Mussry, tokoh Yahudi di Surabaya, dalam pertempuran 10 November 1945. Selain orang-orang keturunan Yahudi bungkam, sejumlah sesepuh di Kota Pahlawan itu juga tidak tahu soal kiprah pengusaha bengkel ini.
Namun cerita Charles Mussry ikut berjuang dalam pertempuran 10 November 1945 bukan sekadar isapan jempol. Sebagai pengusaha, dia ikut menyumbang dalam pendirian dapur umum.
"Dia itu orangnya dermawan dan ikut menyumbang buat dapur umum," kata Ketua Umum Dewan Kesenian Surabaya Sabrot Dodong Malioboro saat ditemui merdeka.com Rabu malam pekan lalu di rumahnya di kawasan Bayu Urip, Surabaya, Jawa Timur.
Peran semacam itu sangat wajar dilakoni oleh Mussry. Selain sangat berkecukupan, istrinya, Jujuk, adalah seorang pejuang. Dia memasok makanan buat para pejuang di medan tempur, termasuk menyelundupkan senjata.
Sabrot menjelaskan Jujuk sangat dikenal di kalangan pejuang Surabaya. Dia tergabung dalam Corps Wanita Pejuang. "Jujuk itu cantik sekali. Dia itu orang Madiun," ujar lelaki 68 tahun ini.
Jujuk tidak sendirian. Dia bersahabat dan bekerja sama dengan Bu Dar Mortir dalam membantu para pejuang. "Mereka sama-sama berada di dapur umum para pejuang dulu. saya tahu sosok Bu Jujuk dan Charles Mussry," tuturnya. Bukan sekadar menyiapkan makanan, Jujuk dan Bu Dar Mortir juga kerap ditugaskan menyelundupkan senjata atau menjadi mata-mata pejuang.
Julukan mortir didapat lantaran Bu Dar kerap dititipi mortir oleh pejuang. Sehabis pertempuran 10 November, dia dihadiahi rumah sekarang berlokasi di Jalan Pacar, Surabaya.
Sedangkan Mussry kalah gaung ketimbang istrinya. Meski begitu, Sabrot memuji suami Jujuk itu sebagai orang rendah hati. Mussry aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan amal.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat Yakin Sri Mulyani Tak akan Mundur dari Menkeu, Dampaknya Bisa Besar
Isu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaCerita Sri Mulyani Bertemu Susi Pudjiastuti Pertama Kali, Diajak Pulang Mengabdi Usai jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaCara Mengamalkan Ayat Seribu Dinar, Berikut Bacaan dan Keutamaannya
Ayat seribu dinar memiliki banyak keistimewaan. Amalkan bacannya setiap hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaMomen Haji Isam Orang Terkaya di Kalsel Ulang Tahun, Hadiahnya Bukan Barang Mewah tapi Jajanan Kaki Lima
Bukan barang mewah, sang rekan malah memberinya hadiah tak terduga.
Baca SelengkapnyaWaktu yang Cocok Membaca Ayat Seribu Dinar, Perlu Diperhatikan
Terdapat beberapa waktu yang dianjutkan untuk membaca ayat seribu dinar.
Baca SelengkapnyaMenaker Ingatkan Pengusaha Bayar THR Paling Lama H-7 Lebaran: Tak Boleh Dicicil
Ida menekankan, THR harus diberikan secara penuh, tidak boleh dicicil.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani Buka Suara soal Isu Mundur dari Kabinet: Saya Bekerja, Saya Bekerja
Menkeu Sri Mulyani membantah isu dirinya mundur dari jabatannya
Baca SelengkapnyaOrtu Dulu Tak Punya Uang Sampai Dibelikan Seragam SMA sama Guru, Nasib Mancho Berubah Kini Bekerja di Bank Ternama Dunia
Ortu tak punya uang hingga seragam diberi oleh guru, kini nasibnya justru tak terduga.
Baca Selengkapnya