Tumpuan keluarga lulusan diploma
Merdeka.com - Wajah FK masih terlihat mengantuk. Bedak tebal belum bisa menutupi raut muka lelah. Sesekali mulutnya menguap tanda kurang tidur. Meski begitu, gadis bergincu merah ini bersemangat menceritakan kisah kelamnya.
Dia memulai kisahnya sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Jemarinya sibuk memainkan telepon seluler berlayar sentuh.
FK adalah sulung dari tiga bersaudara. Menjadi anak pertama dalam keluarga tanpa ayah, dia memikul beban amat berat untuk membiayai segala kebutuhan hidup keluarga serta biaya pendidikan kedua adiknya. Satunya masih di sekolah menengah kejuruan dan seorang lagi sudah semester tiga di sebuah universitas negeri di Semarang, Jawa Tengah.
"Pas lulus SMA (sekolah menengah atas), aku sudah ditinggal bapak," katanya kepada merdeka.com Kamis pekan lalu di kamar apartemennya di Kalibata City, Jakarta Selatan.
Bersama ibu dan dua adik lelakinya, keluarga FK harus menggantungkan hidup dari toko kelontong dikelola ibunya. Usaha ini peninggalan semata wayang mendiang ayahnya.
Beruntung almarhum merupakan pensiunan pegawai negeri sipil. Berkat itu, FK masih bisa melanjutkan sekolah sampai lulus kuliah di perguruan tinggi swasta di wilayah Depok, Jawa Barat. "Aku ambil jurusan manajemen informatika, diploma tiga," ujar perempuan kelahiran Jakarta ini.
Sejak berstatus mahasiswi dia hobi keluyuran saban malam dan asyik nongkrong bersama teman-temannya. Dia cuma pulang ke kediaman keluarganya untuk menengok ibu dan adik bungsunya sebulan sekali.
Dia lebih betah tinggal di apartemen bersama kekasihnya, warga keturunan Prancis. Namun sudah hampir tiga bulan pacarnya itu belum kembali ke Jakarta. Keduanya rajin berkomunikasi lewat yahoo messanger. Untuk mengobati rasa rindu dengan bertatap muka FK dan lelaki bule itu berhubungan melalui skype.
"Dia nggak tahu aku di apartemen jadi wanita panggilan, tapi setiap bulan dia rutin ngirim uang terus," tutur FK. "Pacarku kerja di sana (Prancis)."
Hubungan mereka sudah sampai tahap serius. Pujaan hatinya itu bakal melamar dia November tahun ini. Pernikahan rencananya berlangsung di negara asal calon suaminya. "Tapi ibu nggak restui aku sama dia karena kita beda agama," katanya dengan nada tinggi.
Persiapannya sudah matang. FK menunjukkan semua surat perjalanan menuju negara adibusana itu. Dia bertekad nekat melangsungkan menikah dengan idaman hatinya itu walau keluarga tidak merestui.
"Aku pacaran sebelum memakai jilbab sampai sekarang. Dia terima aku apa adanya," ujar FK. Di Indonesia pekerjaan kekasihnya menjadi staf pengajar di sebuah sekolah internasional.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan pengalamannysa usai bekerja sesuai keinginan terakhir ayahnya, banyak kebetulan yang terjadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sang ayah yang bercita-cita menjadi bagian dari TNI sukses dicapainya. Bahkan, keduanya sama-sama menjadi perwira TNI.
Baca SelengkapnyaBaju terakhir yang dipakai ibunya itu disimpan dan selalu dipeluknya ketika ia merindukannya.
Baca SelengkapnyaTingkah gemas anak TNI pakai baju persit ini curi perhatian. Awalnya ceria lalu nangis saat ditinggal ayahnya tugas.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaSebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.
Baca SelengkapnyaUsai melihat isi bingkisan yang diberikan kekasih putrinya, ia langsung berdiri dan memeluk calon menantunya.
Baca Selengkapnya