Suka tidak suka partai tempat pemimpin lahir
Merdeka.com - Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai politik tertulis bahwa setiap partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Namun, nyatanya justru partai politik malah mementingkan kepentingan anggota sebagai kewajiban bukan menjadikan memperjuangkan kepentingan masyarakat dan bangsa. Hampir di setiap partai politik yang ada di Indonesia, setiap kadernya justru terlibat dalam kasus korupsi. Ada yang menjadi otak dari sebuah kasus korupsi, ada pula yang hanya kecipratan dari hasil korupsi.
Partai politik dianggap terlalu banyak membebankan para kadernya yang duduk di legislatif dan yudikatif untuk memberikan sumbangan ke partai. Jika tak mampu memenuhi 'kewajiban' itu, korupsi jadi solusi mutakhir. Banyak yang menilai pula, ada orang baik yang masuk ke partai politik akhirnya berubah dan tak lagi menjadi orang baik.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan tak mau partai politik dianggap sebagai sumber dari korupsi. Daniel menilai tidak adil apabila partai politik dicap seperti itu. Sebab menurut dirinya, korupsi acapkali sering terjadi tak hanya melibatkan kader partai politik.
"Cuma kan yang diekspos selalu urusan partai," kata Daniel saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (16/10).
Daniel menilai tidak patut apabila partai politik harus melulu dibenci oleh masyarakat. Alasannya, tidak ada yang dapat memungkiri bahwa di Indonesia untuk menjadi seorang pemimpin haruslah berangkat dari partai politik.
"Suka enggak suka, ya yang melahirkan pemimpin ya partai, sehingga kita tidak bisa cap partai itu jelek," katanya.
Apabila untuk menjadi seorang pemimpin haruslah terjun dahulu ke partai politik, Daniel yang duduk sebagai Anggota Komisi IV DPR ini lalu sepakat bahwa setiap partai politik harus memperbaiki sistem kaderisasi agar menciptakan kader yang kompeten. Dia meyakini di tangan partai politik nasib bangsa ditentukan.
"Karena di partai itulah yang memproduksi pemimpin," katanya.
Daniel menyarankan ada baiknya seseorang tak perlu takut untuk masuk ke partai politik. Jika menilai seluruhnya partai politik 'kotor', justru orang tersebut malah justru tak akan mampu melangkah sesuai keinginannya.
"Kalau mau hidup ya kan harus kerja, kerja harus ada tantangan kan, kan kita nggak bisa kalau kerja jadi takut sama tantangan," ujarnya seraya tertawa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi
Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.
Baca SelengkapnyaKaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah
Dengan politik seseorang bisa menerapkan kebijakan baik untuk kepentingan rakyat banyak.
Baca SelengkapnyaKabar Duka Cita, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Meninggal Dunia Usai Pingsan di Ruangan Kerja
Baskami Ginting lahir 14 Desember 1959 adalah seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulu Mengkritik Sekarang Memuji IKN, Ini Penjelasan AHY
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan alasan dirinya kini memuji pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Lengkap dengan Sejarah dan Kiprahnya
Merdeka.com merangkum informasi tentang 4 partai pemenang pemilu 1955, sejarah, kiprahnya di dalam dunia perpolitikan.
Baca Selengkapnya