Suara PPP di Pilkada Serentak bakal jeblok imbas kasus korupsi haji
Merdeka.com - Hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu Legislatif 2014 Komisi Pemilihan Umum (KPU) menempatkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di posisi sembilan dengan 8 juta lebih suara atau setara 6,53 persen. Hasil itu menempatkan PPP duduk tiga tingkat lebih baik dari 12 Parpol yang mengikuti Pemilu 2014.
Perolehan suara partai berlogo Kabah diprediksi bakal semakin merosot menjelang Pilkada 9 Desember mendatang, setelah mantan ketua umumnya, Suryadharma Ali ditetapkan sebagai tersangka korupsi haji oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun lalu.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun, pemberitaan yang jor-joran mengenai kasus korupsi yang menyeret Suryadharma Ali bakal mempengaruhi perolehan suara PPP.
"Kalau saya melihat sedikit mempengaruhi mas karena kan begini, kasus korupsi itu meskipun tidak terbukti namun publik sudah menerima informasi kasus korupsi itu bakal merekam karena lebih dari 70 persen pemilih nasional itu melek kepada media yang luas. Jadi gini benar tidaknya perilaku seorang elite politik korupsi tetapi ketika mereka sudah menjadi pemberitaan itu tetap memberi pengaruh cukup signifikan terhadap pengaruh suara parpol," kata Ubedilah saat dihubungi Merdeka.com, Senin (9/11).
Hanya saja dia mengatakan, untuk penurunan suara PPP yang diakibatkan kasus Suryadharma Ali tidak terlalu signifikan. Sebab, partai berlogo Kabah itu telah memiliki basis pemilih sendiri.
"Saya melihat turunnya sekitar 1 hingga 2 persen karena mereka mempunyai pemilih tetap. Mereka mempunyai basis massa yang kultural memiliki basis massa yang tradisonal. Berbeda kasusnya dengan Demokrat. Kalau kasus seperti Demokrat itu mempengaruhi banyak lebih dari 50 persen suara menurutn setelah beberapa elitenya tersangka kasus hukum. Dari 26 suara berbanding 11 persen pada pemliu 2009 dengan pemilu 2014 lalu," kata dia.
Dia mengatakan, belum lagi jika mesin politik PPP bekerja dengan baik sehingga kemungkinan penurunan suaranya tidak signifikan dalam artian hanya satu persen. Namun berbeda jika sebaliknya mesin politik tidak bekerja dengan baik maka penurunan suara PPP bisa mencapai dua persen lebih.
Faktor lain yang menurut dia bakal mempengaruhi perolehan suara PPP dalam Pilkada Serentak mendatang terkait dualisme di tubuh partai berbasis Islam itu. Kisruh dua kepengurusan yang hingga kini belum tuntas diprediksinya menjadi pemicu lain raihan suara PPP menurun.
"Tentu saja mempengaruhi. Pemilih tentu saja berfikir pemipimmnnya saja seperti itu, memperebutkan jabatan. Pemilihnya kemungkinan akan beralih kepada partai politik berbasis islam yang lain. Saya melihat seperti itu," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaLKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara
OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaPledoi Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bantah Terima Suap Rp3 Miliar Hingga Tiga Tas Mewah
Hasbi Hasan dituntut hukuman 13 tahun dan 8 bulan penjara serta denda Rp1 miliar subsider kurungan pengganti selama 6 bulan.
Baca SelengkapnyaPajak Hiburan Diprotes Pengusaha Diskotek dan Spa, Presiden Jokowi Ambil Langkah Begini
Surat edaran pajak hiburan tersebut nantinya akan mengatur pemberian insentif insentif dalam bentuk pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 10 persen.
Baca SelengkapnyaDijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota
Jaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.
Baca SelengkapnyaSahroni: Pengembalian Nilai Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Masih Kecil
Selama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca Selengkapnya