Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Skenario di balik gerakan massa pendukung Risma

Skenario di balik gerakan massa pendukung Risma puluhan massa karisma geruduk DPP PDIP. ©2016 Merdeka.com/Yudha Prasetya

Merdeka.com - Jarum jam menunjukkan pukul 15.00 WIB saat Emi Sulyuwati dan rekan-rekannya dari LSM Gerak Indonesia mengumpulkan sekitar 30 orang warga pemukiman Jalan Permata 15, TPI 2, Kampung Gusti, Kebon Pala, RT01/RW14 Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (9/8). Sebuah meja tak terlalu panjang, dengan tiga kursi plastik disiapkan di bagian depan khusus untuk panitia. Sementara puluhan kursi lain tersusun rapi untuk warga.

Di tempat mereka kumpul sudah terpasang spanduk putih dengan wajah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma. Sore itu mereka siap mendeklarasikan dukungan agar Risma hijrah ke Jakarta, menjadi orang nomor satu di ibu kota. Nama gerakan sudah disiapkan, Kampung Gusti Dukung Risma (K-Gris).

Emi dibantu ketua RT setempat menyambangi warga satu per satu dan mengumpulkan mereka. Deklarasi sore itu sederhana tak seperti deklarasi calon daerah yang dihelat partai politik. Hanya ada acara potong tumpeng serta pelepasan balon bergambar wajah Risma. Ketua PAC PDI-P Kecamatan Penjaringan, Margono terlihat hadir di situ. "Tolak Ahok, jangan dukung orang yang arogan. Kita mau dukung orang yang pro rakyat," kata Emi di sela-sela deklarasi.

warga kampung gusti deklarasikan dukungan untuk risma

Slamet Budi, warga Kampung Gusti ditunjuk sebagai Koordinator K-Gris. Gerakan ini dibentuk oleh LSM Gerak Indonesia di bawah komando Emi. Agitasinya ke warga, pemimpin DKI saat ini arogan dan emosional, jauh berbeda dibanding sosok Risma yang memimpin dengan santun. "Mereka enggak ingin dipimpin lagi sama pemimpin yang kasar dan tukang gusur," ujar Budi saat berbincang dengan Merdeka.com, Senin (22/8).

Suasana serupa juga terlihat di Kampung Sawah, Pondok Labu, Cilandak, Sabtu (6/8). Warga membuat gerakan diberi nama Agraris (Aspirasi Gerakan Rakyat untuk Risma). Ketua RT Sugiyono bertugas membantu Emi mengumpulkan warga untuk deklarasi dukungan bagi Risma. Spanduk dukungan untuk Risma juga sudah disiapkan. Setelah warga berkumpul, Sugiyono mengeluarkan selembar kertas.

Dia lantas membacakan deklarasi dukungan untuk Risma. Bunyinya 'Harapan kami untuk Jakarta lebih baik masih ada, dan tentu saja tidak bisa disandarkan pada pemimpin Jakarta saat ini. Sebab dia telah dengan terang benderang mempertontonkan kekuasaan yang sombong, menghardik rakyat yang minta tolong bahkan dengan tega membuat rakyatnya kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan akibat penggusuran paksa tanpa dialog.'

pendukung risma

Emi mulai berorasi. Sosok Risma dipuja sebagai pemimpin hebat, perempuan yang luar biasa dan mampu melakukan banyak perubahan. Di situ pula secara tegas Emi mengajak masyarakat Jakarta meminta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk memberikan rekomendasi pada Risma maju Pilkada DKI Jakarta.

Emi dan LSM-nya menggerakkan 11 kelompok masyarakat Jakarta pendukung Risma maju di Pilkada DKI Jakarta 2017. Kelompok-kelompok itu tersebar di beberapa wilayah DKI Jakarta yang kontra Ahok. Kelompok tersebut yakni Barisan Risma (Baris), Tanah Merah untuk Risma (Tameris), Aliansi Masyarakat untuk Risma (Amaris), Siap Mendukung Tri Rismaharini (Simetris), Pasukan Risma (Paris), Aspirasi Gerakan Rakyat bersama Risma (Agraris), Anak Rawa Bunga Cinta Risma (Artis), Kampung Gusti Dukung Risma (K-Gris), Setia Kawan Laskar Risma (Selaris), Persatuan Rakyat untuk Risma (Ptraktis), dan Gerakan Masyarakat Pendukung Risma (Gempur). Gerak Indonesia mengklaim telah mengumpulkan relawan dari 267 kelurahan di DKI Jakarta.

Sumber merdeka.com di lingkaran tim sukses Risma menceritakan skenario mendorong Wali Kota Surabaya itu untuk 'naik kelas'. Dasarnya, Risma punya potensi besar sebagai pemimpin. Rencana ini sudah bergulir sejak lama. Setelah kemenangan Risma di Pilkada Kota Surabaya, nama Risma mulai mencuat dalam sejumlah survei Pilgub DKI Jakarta. Tidak hanya itu, di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), nama Risma juga muncul sebagai calon kuat.

Beberapa tim sukses Risma terbang dari Surabaya ke Jakarta. Mereka menggalang kekuatan dengan DPD PDIP DKI Jakarta untuk mendukung Risma. Tim ini juga bergerak ke akar rumput, menemui relawan-relawan yang menggerakkan massa untuk mendorong Risma hijrah ke Jakarta.

"Kami melakukan koordinasi dengan massa di Jakarta. Untuk memetakan dan mengukur seberapa besar masyarakat Jakarta menginginkan Risma memimpin," kata sumber tersebut.

Tim ini bergerak dengan modal dana saweran alias patungan. Bukan rahasia lagi, untuk menggalang dukungan massa membutuhkan dana segar. Hanya saja, dana yang dimiliki tidak banyak. Akibatnya, tim ini kehabisan 'bensin' di tengah jalan. Gerak massa pendukung Risma mulai kendur.

jaklovers dukung risma

Campur tangan partai politik dalam skenario penggerak massa Risma di Jakarta bisa jadi ada benarnya. Koordinator Gerak Indonesia Emi Sulyuwati tidak sendirian saat turun langsung menggerakkan massa pendukung Risma di akar rumput. Koordinator K-Gris Slamet Budi menyebut ada kedekatan antara Emi dengan partai berlambang banteng moncong putih. "Bu Emi katanya kenal dengan orang PDIP, terus gelagatnya kayak kader partai," cerita Budi.

Emi membantah. Gerak Indonesia dan 11 kelompok gerakan di bawahnya tidak ditunggangi kepentingan politik partai berlambang banteng moncong putih. Tidak pernah ada komunikasi antara Gerak Indonesia dengan PDIP. Meski begitu dia yakin aspirasi gerakannya bakal didengar petinggi PDIP. "Didengar dong, kan ada teman-teman media yang selalu memberitakan semua gerak kami," jelasnya.

Meski belakangan ini berhembus kabar PDIP bakal kembali mengusung Ahok-Djarot, Emi tak patah semangat. Dia yakin masih ada peluang bagi Risma. "Ibu Risma juga merupakan kader terbaik yang dimiliki PDI Perjuangan," katanya.

risma dan ahmad basarah

Masinton Pasaribu, politisi PDIP yang juga Ketua Umum DPP Relawan Demokrasi (Repdem) yang tak lain organisasi sayap PDIP, juga ikut membantah ada LSM pendukung Risma yang terafiliasi dengan PDIP. "LSM apa namanya? Saya baru dengar. Gerakan di LSM tidak ada kaitan dengan Partai," tutur Masinton.

Kabar yang menyebutkan bahwa Emi adalah kader PDIP bisa saja benar. Masinton tidak menepis bahwa kader partai tersebar di mana-mana. Termasuk di lingkungan LSM atau organisasi massa lainnya. "Ada di LSM, Ormas maupun dalam komunitas relawan," tegasnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fenomena Konvoi Remaja Bawa Bendera dan Petasan Berujung Kerusuhan yang Muncul di Jakarta
Fenomena Konvoi Remaja Bawa Bendera dan Petasan Berujung Kerusuhan yang Muncul di Jakarta

Mereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Brebes Sumbang 10 Ribu Telur Asin untuk Peserta Kampanye Akbar Anies-Muhaimin di JIS
Cerita Warga Brebes Sumbang 10 Ribu Telur Asin untuk Peserta Kampanye Akbar Anies-Muhaimin di JIS

Ribuan telur asin itu diangkut menuju ke JIS, Jakarta, Jumat malam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi
Tragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi

Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Baca Selengkapnya
NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ
NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ

NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.

Baca Selengkapnya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Sejarah Trem di Jakarta, Awalnya Ditarik Kuda hingga Diganti Bus Karena Ketinggalan Zaman
Sejarah Trem di Jakarta, Awalnya Ditarik Kuda hingga Diganti Bus Karena Ketinggalan Zaman

Kehadiran trem di Jakarta tak selalu mulus. Ratusan kuda mati sampai tingginya angka kecelakan pejalan kaki jadi berita sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Jaksa Terlibat Kecelakaan Beruntun di Surabaya, Sempat Kabur Dikejar Massa
Jaksa Terlibat Kecelakaan Beruntun di Surabaya, Sempat Kabur Dikejar Massa

Seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tanjung Perak terlibat kecelakaan di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/2) dini hari.

Baca Selengkapnya