Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sarinah ingin bikin e-commerce yang bisa bercerita

Sarinah ingin bikin e-commerce yang bisa bercerita Dirut Sarinah Handriani T. Setyowati. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Sarinah pernah gagal menjual produknya lewat jalur e-commerce. Kendati demikian, perusahaan pelat merah itu tetap berencana menerjuni dunia perdagangan elektronik.

Untuk itu, Sarinah bakal menggandeng Bank Rakyat Indonesia dan salah satu perusahaan e-commerce yang berada di bawah naungan PT Telkom.

Lalu, apa strategi Sarinah agar e-commerce yang diluncurkan kali ini bakal menemui kesuksesan? Telusuri perbincangan merdeka.com dengan Direktur Utama Sarinah Handriani T. Setyowati, di kantornya, Kamis (28/9):

Saat ini bisnis apa saja yang ditangani PT Sarinah?

Unit bisnis kami saat ini ada tiga. Ritel yang besok, 2 Oktober, akan meluncurkan e-commerce kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia. Kemudian properti. Lalu, perdagangan atau trading, lebih ke ekspor impor dan distribusi produk lokal. Contohnya, kami sedang memasarkan karika, buah dari Dieng.

Kontribusi terbesar?

Saat ini ritel paling besar, menguasai 50 persen dari total omset sarinah. Trading dan properti 25 persen. Kenapa trading dan properti masih kecil? kami lebih fokus dengan aset sendiri. karena mengembangkan aset butuh waktu, butuh investasi yang tidak sedikit.

Saat ini Sarinah memiliki berapa toko?

Kami ini hanya memiliki dua departemen store. Di Jakarta yang paling besar kami ada tujuh lantai. Dan satu lagi di Malang. Sisanya kami punya 17 outlet pakaian muslim bernama Sharena. Baru start 1,5 tahun.

Bagaimana dengan penjualan produk via online?

Kami belum terlalu mengembangkan online ya. contoh seperti patung apakah memang setiap patung harus sama? Di lantai 4 toko kami hampir semuanya patung dan tidak ada yang sama.Itu bisa ratusan, dan kemudian orang harus melihat dimensi, kehalusan pahatan. Makanya saya selalu bilang kepada pelaku e-commerce untuk barang kerajian tangan, e-commerce kerajinan itu tidak pernah hidup. Misalnya, tenun dari Kupang kalau kita foto bagus, kalau kita sentuh itu akan beda.

Apakah Pemegang saham mendorong PT Sarinah untuk bergabung ke e-commerce?

Kalau dari pemegang saham iya, mereka bilang kan sekarang era digital. Kami ikutin, tapi kami kerja sama dengan BRI dan blanja.com yang dikelola oleh PT Telkom. Nggak apa-apa, tapi kami bisa memberikan di e-commerce itu bukan produk kerajinan tangan yang unik. Tetapi produk kopi, aksesoris yang memang mereka itu produk dimanapun secara fisik sama dan umum.

Barang kerajinan tangan yang unik, seperti pahatan, susah lewat e-commerce, mereka harus lihat itu dengan tiga dimensi. Batik, tenun, itu susah kalau dijual e-commerce. Karena begini, kami sudah beberapa kali bikin e-commerce jualan batik, jelek jadinya kalau difoto satu dimensi, mau darimana pun juga ya. Karena motif itu penting. Dan kalau difoto itu biasa saja, beda kalau langsung datang dan melihat.

Makanya nanti, akan saya sampaikan kepada desainer web-nya agar membuat e-commerce yang berbeda. Bukan hanya membuka e-commerce untuk UMKM tetapi ada ceritanya. Bagaimana si UMKM mengubah bisnisnya dan mengubah produknya. Kita bercerita kain diproduksi dari daerah di Indonesia, dan kalau ibu beli tas ini cuma ada satu atau ada satu lagi, tetapi tenunnya tidak akan sama. Sehingga, nilai tambahnya itu ada pada ceritanya.

Di luar itu, banyak pihak yang juga mengajak Sarinah gabung e-commerce?

Banyak. Tapi kan sarinah membuka e-commerce untuk branding. Sejujurnya kami tidak terlalu berharap banyak untuk berdagang di e-commerce. Ada sih yang mengatakan, sejak buka di offline perdagangannya lebih bagus. Iya, karena mereka menjual minyak, oli. Orang malas beli ke bengkel.

Target profit tahun ini?

Kalau profit kami itu, laba usaha kami itu antara 20 persen sampai 25 persen. Keren ritel kita, kenapa? karena kerajinan kita itu kan dijual ke asing, kalau wastra kain itu banyak dijual di domestik, karena orang asing itu jarang untuk beli kain.

Produk UMKM apa saja yang dijual Sarinah?

Kalau berbicara soal UMKM, pasti banyak sekali. Ada fesyen dan lainnya , tetapi kalau produk dari Sarinah sendiri memang lebih ke kerajinan tangan, ada wastra (Kain-kain Indonesia), berikut sandal, sepatu aksesori, ada tas, kelom, dan home decor.

Kalau Handycraft berbeda lagi, bahan-bahan hiasan-hiasan dari kulit kemudian dari logam, jadi ada topeng dari logam atau tempat kartu nama. Atau ada silver banyak sekali. Kalau UMKM itu banyak sekali ada keris, golok, itu bagian dari handycraft. Belum batu dari Kalimantan. ada 400-500 UMKM yang kami kembangkan.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya

Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.

Baca Selengkapnya
TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu
TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.

Baca Selengkapnya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.

Baca Selengkapnya
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online

50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Banyak E-Commerce Punya Fitur Berbagi Video dan Live Streaming, Benarkah Melanggar Permendag?
Banyak E-Commerce Punya Fitur Berbagi Video dan Live Streaming, Benarkah Melanggar Permendag?

Menurut Huda, Tokopedia dan TikTok seharusnya tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Kemendag.

Baca Selengkapnya
Putuskan 'Pacar Online', Mahasiswi Ini Diteror 400 Orderan Palsu dan Namanya Dicatut untuk Serang Artis
Putuskan 'Pacar Online', Mahasiswi Ini Diteror 400 Orderan Palsu dan Namanya Dicatut untuk Serang Artis

Pada pertengahan 2023, korban memutuskan tidak ingin melanjutkan hubungan mereka.

Baca Selengkapnya
Indef Sebut Langkah Pemerintah Pisahkan Izin Tiktok Shop dan Sosial Media Sudah Tepat
Indef Sebut Langkah Pemerintah Pisahkan Izin Tiktok Shop dan Sosial Media Sudah Tepat

Media sosial TikTok dan TikTok Shop menggabungkan dua fitur tersebut, padahal secara aturan seharusnya memiliki izin operasi yang berbeda.

Baca Selengkapnya