Rapor merah calon Trunojoyo 1
Merdeka.com - Jumat malam dua pekan lalu beredar surat pengajuan dari Presiden Joko Widodo untuk Dewan Perwakilan Rakyat. Isinya menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggantikan Jenderal Sutarman.
Pengajuan nama Budi Gunawan tentu membuat banyak pihak tidak setuju. Sejak siang pada hari yang sama, Indonesia Corruption Watch (ICW) memberikan keterangan pers. Mereka mendesak presiden menolak nama Budi Gunawan lantaran memiliki rekening tambun.
Selain itu, ICW bersama koalisi masyarakat sipil mengkritik soal tertutupnya nama-nama calon Kepala Polri. Kritikan itu ditujukan karena Jokowi tidak menggunakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Namun Budi Gunawan membantah tudingan itu. Dia mengatakan persoalan itu sudah kelar sejak 2010. " Itu sudah diklarifikasi sejak 2010 oleh Bareskrim (Badan Reserse dan Kriminal)," kata Budi di Markas Besar Polri Jumat dua pekan lalu.
Dari gedung Dewan Perwakilan Rakyat, beredar surat menyatakan Budi Gunawan bersih dari tudingan rekening gendut. Hari itu banyak manuver mendukung dan menolak mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputeri itu buat menjadi orang nomor satu di Trunojoyo
Angin segar pun berembus kala Presiden Jokowi dengan restu Megawati mengeluarkan surat untuk DPR. Isinya mengajukan nama Budi Gunawan sebagai satu-satunya calon kepala Polri. Padahal Komisi Kepolisian Nasional mengajukan lima nama untuk menduduki posisi Tri Brata 1.
Selain Budi Gunawan, ada nama Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komisaris Jenderal Putut Bayu Seno, Inspektorat Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Dwi Prayitno, dan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.
Dalam hitungan jam setelah menerima usulan itu, Jokowi memutuskan memilih Budi Gunawan. "Itu kan dari Kompolnas berikan usulan kepada saya. Dari sana kita pilih dan tunggu proses ada di DPR," ujar Jokowi saat mengunjungi PT Pinpad di Bandung Senin pekan kemarin.
Mantan Kepala PPATK Yunus Husein Ahad dua pekan lalu berkicau di akun Twitter @Yunushusein. Dia bilang Budi Gunawan memiliki catatan merah saat diajukan namanya menjadi menteri untuk mengisi Kabinet Kerja. "Calon KAPOLRI skrg, pernah diusulkan menjadi menteri, tetapi pd wkt pengecekan info di PPATK & KPK, ybs mendapat rapor merah/tdk lulus."
Namun Jokowi ogah mengungkapkan kenapa tidak melibatkan KPK dan PPATK ketika menunjuk Budi Gunawan. "Nanti kalau saya jawab, larinya ke tempat lain," ujar Jokowi.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaNetralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.
Baca SelengkapnyaPenghargaan yang didapat Prabowo sesuai Keppres Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji itu sebagaimana pengesahan PP RI Nomor 7 Tahun 2024 dan PP Nomor 6 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut pemilih Joko Widodo yang ada di luar negeri di Pilpres sebelumnya kini mendukung dirinya.
Baca Selengkapnya