Prabowo, jagoan versi survei
Merdeka.com - Anda tentu pernah mendengar nama Prabowo Subianto. Pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), ini adalah mantan menantu mendiang Presiden Soeharto dan disebut-sebut sebagai salah satu tokoh dibalik pelanggaran hak asasi manusia pada 1998 semasa menjabat komandan jenderal Pasukan Kusus Angkatan Darat (Kopassus).
Namun sejak mundur dari dunia militer, anak ketiga dari Sumitro Djojohadikusumo itu aktif menggeluti bisnis. Dia terlibat pula di dunia politik dan sempat maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati Soekarnoputeri pada pemilihan umum 2009.
Lalu bagaimana dengan pemilihan presiden 2014? Usai menghadiri kuliah umum di Universitas Diponegoro, Semarang, September lalu, Prabowo menegaskan siap maju sebagai calon presiden. "Saya kira logikanya untuk RI 1, kalau RI 2 untuk yang lain lebih pantas."
Sepanjang tahun ini, wajah Prabowo termasuk sering nongol dalam iklan pencitraan politik di televisi. Misalnya sekadar iklan ucapan selamat tahun baru, ibadah puasa, Idul Fitri, dan Natal. Dia juga ikut berkampanye mendukung pasangan Jokowi-Ahok dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia Ade Armando, pengenalan tokoh memang diperlukan. Tokoh harus mulai diperkenalkan dalam waktu lama, mulai dari wajahnya, gagasan-gagasan, dan program. Publik harus tahu kualitas tokoh-tokoh itu, seberapa mampu, dan seberapa bersih mereka. ”Jangan sampai rakyat memilih berdasar kesan-kesan sesat,” ujarnya.
Nama Prabowo acap kali berada di posisi pertama dalam beberapa jajak pendapat lembaga survei sebagai tokoh diunggulkan dalam pemilihan presiden 2014. Bahkan, dalam jajak pendapat terbaru versi surat kabar the Wall Street Journal, namanya bertengger di puncak, jauh meninggalkan para pesaingnya, termasuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputeri.
Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Untuk Indonesia Ray Rangkuti, kondisi itu terjadi karena munculnya keinginan publik terhadap figur dianggap tegas dan bersih. Sehingga para pemilih tidak lagi mempersoalkan kesalahan-kesalahan, terutama pelanggaran hak asasi di masa lalu. "Pemilih tidak terlalu melirik isu-isu HAM, yang dipentingkan itu kemampuan membuat keputusan cepat, tegas, dan rekam jejak bersih. Dalam konteks itu, nama Prabowo naik," kata dia.
Namun demikian, Ray melanjutkan, hasil survei tidak menjadi jaminan bagi Prabowo bakal menang. Sebab, posisi pemilih di Indonesia masih sangat beragam dan dapat berubah sewaktu-waktu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto optimistis bisa menang Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto yakin bisa menang Pilpres 2024 satu putaran setelah melihat beberapa survei.
Baca SelengkapnyaGibran akan terbang ke Jakarta. Tetapi, dia belum bisa memastikan apakah akan langsung bertemu sang ayah, Presiden Jokowi atau tidak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Pak Prabowo sekarang yang lebih atas dari Pak Ganjar," kata Hendro Prasetyo.
Baca SelengkapnyaProyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaWiranto mengungkapkan lima alasan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka wajib didukung dan menang pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak pernah menyesal memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal membuktikan kerjanya kepada para pihak yang tidak memilihnya.
Baca Selengkapnya