Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nando 'Penghina Nyepi' dan Emosi Sosial Media

Nando 'Penghina Nyepi' dan Emosi Sosial Media Ilustrasi keriuhan jejaring sosial. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Halo mas Nando… apa kabar? Masih diliputi rasa ketakutan kah? Ah, semoga sudah tidak ya mas…

Mas Nando, sebelum saya melanjutkan catatan ini, mungkin ada baiknya kalau kita beramah-tamah dahulu. Yah, sekadar basa-basi atau intermezzo gitu lah. Atau kita bisa berkenalan dulu mungkin? Maklum, sebagai sesama penggemar liga inggris, kurang lengkap rasanya kalau kita belum saling berkenalan.

Oke, saya duluan ya mas. Saya akan memperkenalkan diri, nama saya Agus Mulyadi. Saya orang Magelang, 23 tahun, masih bujang, dan pendukung berat Manchester United.

Beda dengan sampeyan yang pendukung berat Arsenal (Yah, tapi tak apa. Kita memang punya hak untuk memilih jalan masing-masing. Sampeyan memilih jalan Arsenal, sedangkan saya memilih jalan kebaikan dan kebenaran).

Nah, sekarang giliran sampeyan mas.

Eh, tapi ndak usah ding, Setelah saya pikir-pikir, sampeyan ndak perlu memperkenalkan diri deh. Kan saya sudah tahu nama sampeyan: Nando Irawansyah, saya sudah tahu siapa sampeyan, Saya juga sudah tahu kalau sampeyan pendukung berat Arsenal, jadi sampeyan tidak perlu lagi memperkenalkan diri.

Saya dengar, mas Nando tinggal di Bali ya! Saya pernah lho ke Bali, dua kali malah. Tapi itu dulu mas, dulu banget. Sewaktu Darma Wisata kelas 3 SMP dan 3 SMA. Kalau sekarang sih rasanya berat bagi saya untuk berlibur lagi ke Bali. Maklum mas, berat di ongkos.

Oke, tu nde poin saja ya mas.

Begini mas Nando. Beberapa waktu yang lalu. Saya baca berita tentang Mas Nando. Iya, berita tentang Mas Nando yang menulis status hujatan itu. Ndak ingat? yang begini lho statusnya:

"bener2 fuck nyepi sialan se goblok ne, q jadi gak bisa nonton ARSENAL maen, q sumpahin acara gila nyepi semoga tahun depan pas ogoh2 terbakar semua yang merayakan, fuckkk you hindu"

Sudah ingat kan, mas? Ah, pasti ingat lah.

nando hujat perayaan nyepi

Begitu saya membaca status tersebut, sejenak, saya benar-benar tak habis pikir dengan mas. Bagaimana bisa seseorang yang tinggal di Bali tega menulis status yang sebegitu menyakitkan bagi masyarakat Bali.

Duh mas Nando, Sangat disayangkan, sampeyan rela mengorbankan harga diri dan nama baik sampeyan hanya demi Arsenal (kalau demi MU sih mungkin masih bisa sedikit dimaklumi).

Tentu sampeyan kini tahu apa konsekuensi status tersebut. Ya, kini sampeyan menjadi public enemy di Bali (bahkan mungkin di Indonesia). Sampeyan dicari oleh banyak orang. Beberapa ingin menasehati, tapi kebanyakan ingin menghadiahi bogem mentah.

Tak heran sih, soalnya status facebook sampeyan itu benar-benar sudah keterlaluan. Menghina agama Hindu dengan kata yang teramat sangat kotor.

Saya yang notabene bukan pemeluk Hindu saja sempat merasa murka begitu membaca status sampeyan.

Saya jadi ingat dengan kasus yang pernah menimpa Florence Sihombing beberapa waktu yang lalu. Kasusnya hampir sama dengan yang sedang melanda mas saat ini: meluapkan emosi di sosial media, lalu memancing kemarahan massa.

Kasus Florence itu harusnya bisa menjadi pelajaran penting bagi saya, sampeyan, dan seluruh pengguna sosial media khususnya di Indonesia, untuk bisa lebih bijak dan beretika dalam menggunakan sosial media. Kendati sosial media adalah ranah maya, namun tetap saja kita harus bersikap layaknya seperti di ranah nyata. Karena seluruh aturan yang ada dalam sosial media pada dasarnya dibangun oleh aturan yang biasa digunakan oleh orang-orang di dunia nyata.

Bersikap tidak sopan dan tidak etis di dunia maya tentu saja tak jauh berbeda fatalnya dengan bersikap tidak sopan di dunia nyata.

Saya berani ngomong begini karena saya sendiri dulu pernah mengalaminnya mas. Iya, dulu saya pernah menulis status yang sangat sangat tidak etis.

Entah kegoblokan bagian mana yang dulu sampai bisa membuat saya menulis status facebook yang sebegitu kurang ajar. Kurang lebih, begini bunyi statusnya:

"Wanita adalah kendaraan terbaik di dunia ini, karena: Memiliki 2 lampu depan yg menawan, Memiliki 2 bemper belakang yg indah, Mengeluarkan pelumas sendiri saat panas, Di starter hanya dengan sentuhan jari, Ganti oli otomatis setiap bulan, Beragam posisi berkendara dn mudah di sesuaikan, dan Aksesorisnya mengagumkan..."

Status tersebut sebenarnya bukan asli buatan saya, itu jelas, karena saya terlalu sholeh dan lurus untuk bisa menulis status se-bajingan itu. Status itu saya dapatkan dari pesan di facebook yang kemudian saya copas dan saya buat sebagai status facebook. Niatnya awalnya sih untuk lucu-lucuan saja. Ealah, status tersebut malah menjadi sumber perkara bagi saya.

Alih-alih mendapatkan komentar yang lucu (harapan saya sih begitu), saya justru mendapatkan banyak hujatan. Bahkan ada salah satu guru SMP saya (kebetulan beliau berteman di facebook) ikut memarahi.

Status saya sebagai jejaka yang suci dalam fikiran, perkataan, dan perbuatan langsung tumbang seketika. Roboh sudah pertahanan nama baik saya waktu itu. Entah sudah berapa kawan wanita meng-unfriend pertemanan facebook saya setelah status itu terbit.

Dan efek yang paling parah tentunya adalah: saya semakin susah dapat pacar. Lha bayangkan, lha wong seandainya saya rutin nulis status-status motivasi khas Mario Teguh pun saya belum tentu dapat pacar, apalagi kalau saya nulis status yang isinya menghina perempuan. Duuuh, jelas makin banyak perempuan yang menjauhi saya.

Karenanya, Sejak saat itu, saya kemudian selalu berhati-hati kalau mau nulis status atau ngetwit. Takut kalau-kalau ada yang tersinggung oleh status atau twit saya.

Nah, Mas Nando, sebagai orang yang sama-sama pernah dihujat karena menulis status di sosial media. Saya hanya ingin menasehati sampeyan. Mari kita sama-sama belajar untuk tidak seenaknya sendiri menulis status di sosial media. Mari sama-sama belajar untuk tidak melampiaskan emosi di sosial media yang memang sudah terlalu berisik ini.

Sampeyan bukanlah pelukis ternama yang bisa dengan mudah melampiaskan emosinya lewat lukisan dan kemudian menjualnya dengan harga puluhan juta, yang tentu lebih dari cukup untuk membeli persediaan kopi teman begadang selama bertahun-tahun.

Sampeyan juga bukan aktor atau aktris sinetron yang bisa melampiaskan emosi lewat akting memukau di layar kaca yang untuk selanjutnya dibayar dengan bayaran yang luar biasa tinggi, yang tentu lebih dari cukup untuk membeli persediaan orson pengisi kulkas selama setahun lebih.

Sampeyan bukan penjual emosi yang cerdik, maka setidaknya, jadilah penyalur emosi yang baik. Salurkanlah emosi sampeyan pada tempatnya. Karena bagaimanapun, emosi itu tak selamanya buruk, asal disalurkan pada tempat yang pas.

Nah, karena saya tahu sampeyan adalah fans berat Arsenal, maka saran saya, luapkan saja emosi sampeyan pada Manchester United, karena tim 'kacangan' asal Manchester itu sudah menggondol gelar juara liga Ingris jauh lebih banyak ketimbang Arsenal, sehingga membuat tim sekelas Arsenal nampak seperti pecundang.

Oke mas Nando, semoga sharing singkat kita kali ini bermanfaat.

Sudah ya mas. Sekian dulu, kapan-kapan dilanjut lagi. Saya sedang nunggu SMS dari manajemen One Direction soalnya.

*Penulis adalah blogger asal Magelang, Jawa Tengah. Baru saja mengeluarkan buku kedua, "Bergumul Dengan Gus Mul". Cita-citanya sementara ini mendapat istri yang setia.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies: Pemimpin yang Dibutuhkan Bisa Jaga Stabilitas Emosi, Bukan Terlihat Santun

Anies: Pemimpin yang Dibutuhkan Bisa Jaga Stabilitas Emosi, Bukan Terlihat Santun

Menurut Anies, kestabilan emosi diperoleh dari berbagai proses dan tantangan.

Baca Selengkapnya
Dulu Pengamen Jalanan dan Bergaya Rambut Punk, Kini Sandy Sukses Jadi Prajurit TNI AL Bikin Bangga Orangtua

Dulu Pengamen Jalanan dan Bergaya Rambut Punk, Kini Sandy Sukses Jadi Prajurit TNI AL Bikin Bangga Orangtua

Dulunya ia merupakan seorang pengamen. Namun siapa sangka berkat kerja kerasnya, ia berhasil tumbuh menjadi sosok sukses sebagai anggota TNI AL.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI AD Bilang Begini Usai Peristiwa Pengeroyokan Akibat Knalpot Brong

Jenderal TNI AD Bilang Begini Usai Peristiwa Pengeroyokan Akibat Knalpot Brong

Dengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Emotional Eater dan Dampaknya, Ketika Makanan jadi Pelarian Stres

Mengenal Emotional Eater dan Dampaknya, Ketika Makanan jadi Pelarian Stres

Emotional eater adalah orang yang makan sebagai cara untuk mengatasi emosi yang kuat, seperti stres, kecemasan, kesepian, atau kebosanan.

Baca Selengkapnya
PDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka  Sedang Tak Baik-Baik Saja

PDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan

Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan

Emosi dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak bagaimana emosi dapat mempengaruhi kesehatan!

Baca Selengkapnya
Anies ke Prabowo: Penting untuk Tenang dan Dingin, Jangan Emosional Menghadapi Persoalan Negara

Anies ke Prabowo: Penting untuk Tenang dan Dingin, Jangan Emosional Menghadapi Persoalan Negara

Kekurang yang dialami negara juga harus dibicarakan di ruang publik.

Baca Selengkapnya
Kenali Apa Itu FOMO, Bahayanya bagi Kesehatan Mental dan Cara Menghindarinya

Kenali Apa Itu FOMO, Bahayanya bagi Kesehatan Mental dan Cara Menghindarinya

Perilaku FOMO menjadi rentan muncul di era media sosial. Menyadari apa yang dimiliki jadi cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya