Muslihat kirim ganja pesanan

Merdeka.com - Dengan alasan harga dan susahnya mencari ganja di Bandung, BR mahasiswa di sebuah universitas di Bandung, Jawa Barat, memberanikan diri bertransaksi ganja dengan temannya asal Lampung.

Beginilah gambaran tingginya kualitas ganja asal Sumatera ketimbang yang beredar di Bandung. "(Ganja seharga) Rp 100 ribu di kayak ganja Rp 50 ribu di Lampung," kata BR kepada merdeka.com dua pekan lalu.

BR mulanya takut-takut memesan ganja dari Lampung. Maklum saja, polisi sudah banyak membekuk pelaku menggunakan modus serupa, yakni memesan ganja dari luar Bandung dan barang dikirim lewat bus.

Terlanjur keranjingan, dia tetap nekat. Tiap kali memesan BR meminta segaris atau setara lima gram ganja. "Awalnya bingung kirimnya bagaimana, terus ketemu ide minta kirim barang lewat kopi," ujarnya.

Buat mengelabui pihak Damri, ganja itu dimasukkan ke dalam koran lalu dimasukkan ke kemasan kopi. "Ganjanya udah bersih dari batang, jadi waktu digulung isolasi kecil," tutur BR.

Setelah barang siap dikirim, penjual langsung menghubungi BR buat memberitahu kapan paket ganja pesannya bisa diambil di pangkalan Damri Buah Batu. Namun di amplop nomor telepon seluler BR disamarkan.

Sehari setelah pengiriman, ganja pesanan sudah tiba di tangan. ketika pertama kali mengambil barang haram itu, BR berkeringat. "Namanya transaksi barang begituan, ada rasa deg-degan," katanya.

Dia memarkirkan sepeda motornya agak jauh agar tidak mencurigakan. Setelah bus dinanti sampai, BR langsung mengambil pesanannya. Dia hanya dimintai kartu identitas buat memastikan kiriman tiba di pemesan sebenarnya.