Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mima Saina, orang Indonesia jadi pahlawan di Israel

Mima Saina, orang Indonesia jadi pahlawan di Israel Mima Saina. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Mungkin tak banyak orang tahu dan sejarah Indonesia pun belum pernah mencatat. Namun bagi Israel, sekecil apapun sumbangsih bangsa lain kepada warganya menjadi sebuah penghargaan tertinggi. Di Yadvashem dua nama nama orang Indonesia tercatat sebagai pahlawan. Mereka adalah orang-orang telah mempertaruhkan nyawanya untuk warga yahudi dari kekejaman Nazi.

Adalah Mima Saina, perempuan berdarah Jawa dan Tole Madna, seorang pria asal Indonesia menjadi pahlawan di kawasan monumental di Israel. Di areal seluas 45 hektar tempat monumen peringatan para korban Holocaust, di situlah nama Mima Saina dan Tole tersemat. Kawasan ini dikenal sebagai kebun Righteous Among the Nations. tempat diperuntukkan bagi kalangan non Yahudi yang telah berjasa besar dalam menyelamatkan orang-orang Yahudi dari Holocaust.

Seperti dikutip dari situs yadvashem.org, Mima Saina dan Tole Madma dijadikan pahlawan pada tahun 2003 atas rekomendasi Congregation Adas Israel di Washington D.C. dan Senator California, Henry A. Waxman. Tak banyak informasi dari keduanya. Congressional Record hanya menyebut Tole Madna adalah seorang katolik juga warga Indonesia menetap di Belanda. Sedangkan Mima Saina adalah pembantu rumah Tole Madna, ia seorang muslim.

Berdasarkan situs United States Holocaust Memorial Museum, keduanya tercatat pernah menolong seorang bayi Yahudi bernama Alfred Munzer. Alfred kini menjadi seorang ahli penyakit dalam dan spesialis paru yang tinggal di Washington DC, Amerika Serikat. Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Ahli Paru Amerika Serikat.

Beberapa literasi menyebutkan kisah kemanusiaan keduanya menyelamatkan Alfred Munzer. Kisahnya bermula Kisahnya dari pasangan Yahudi bernama Simcha Münzer dan Gisele. Keduanya merupakan sepupu dan bertemu saat berada di Polandia. Simcha berasal dari kota Kańczuga sedangkan Gisele berasal dari Rymanów, kedua kota berada di propinsi Podkarpackie, Polandia selatan.

Ketika berusia 18 tahun, Simcha hijrah ke Hague, Belanda. Di sana dia membuka sebuah butik pakaian. Sedangkan Gisele tinggal di rumah kakaknya di Berlin sebelum akhirnya menuju Hague di awal Desember 1932, dan menikah dengan Simcha pada 16 Desember 1932.

Singkat cerita, pernikahan keduanya dibuahi tiga orang anak. Adalah Eva, Leah dan juga Alfred Munzer. Ketika Alfred lahir pada tahun 1941, Belanda diinvasi oleh Jerman. Dari sinilah kisah penyelamatan Alfred dimulai. Perburuan orang-orang Yahudi menjadi target utama Jerman.

Untuk menyelamatkan anak-anaknya, Gisele memilih menjual semua harta dia miliki. Dua anak perempuannya juga kakak kandung Alfred dititipkan kepada tetangganya yang bersedia menyembunyikan mereka. Ayahnya, Simcha pura-pura mencoba bunuh diri dan dibawa ke rumah sakit jiwa. Gisele pun kemudian menyusul setelah menitipkan ketiga anaknya.

Alfred, kala itu dititipkan kepada seorang tetangga bernama Annie Madna. Dia kemudian dipindahkan untuk dirawat oleh adik perempuan Annie karena saat itu seorang Belanda simpatisan Nazi tinggal di sebelah rumah mereka. Demi keselamatan Alfred, Annie kemudian menghubungi mantan suaminya, Tole Madna, seorang lelaki juga imigran asal Indonesia. Di sanalah akhirnya Alfred dirawat oleh Tole Madna hingga Perang Dunia II berakhir.

Dari sini juga Alfred mengenal Mima Saina sebagai ibu angkatnya. Kebetulan Mima adalah seorang pembantu di rumah Tole Madna. Hingga akhirnya, Alfred kembali kepangkuan Gisele. Selama berpisah, Gisele beberapa kali pindah dari kamp ke kamp setelah rumah sakit tempat mereka bersembunyi diserbu tentara SS Nazi. Gisele dan suaminya, Simca menjadi tawanan ikut dibawa tentara SS. Sayang dua bulan sebelum perang berakhir, ayahanda Alfred meninggal dunia.

Dia meninggal ketika sedang menjalani perawatan. Jasanya dikuburkan di areal pemakaman Kamp Ebensee, sebuah kamp mempekerjakan tawanan yahudi membangun terowongan bawah tanah difungsikan untuk mengevakuasi senjata misil V-2.

Kini Alfred tumbuh menjadi dewasa. Setelah perang dunia dua, Gisele membawa Alfred hijrah ke Amerika Serikat. Kini Alfred menjadi seorang ahli penyakit dalam dan spesialis paru tinggal di Washington DC, Amerika Serikat. Atas permintaan dia juga situs United States Holocaust Memorial Museum juga menggunakan bahasa Indonesia.

(mdk/arb)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lama Tak Terdengar Kabar, Begini Kondisi Terbaru RS Indonesia di Gaza Setelah Diserang & Dijadikan Markas Tentara Israel
Lama Tak Terdengar Kabar, Begini Kondisi Terbaru RS Indonesia di Gaza Setelah Diserang & Dijadikan Markas Tentara Israel

Kondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama

Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.

Baca Selengkapnya
Israel Akui 19 Sipir Penjaranya Pukuli Tahanan Palestina Hingga Tewas
Israel Akui 19 Sipir Penjaranya Pukuli Tahanan Palestina Hingga Tewas

Israel Akui 19 Sipir Penjaranya Pukuli Tahanan Palestina Hingga Tewas

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya

Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.

Baca Selengkapnya
Israel Setuju Kembali Gencatan Senjata Selama Sepekan dengan Syarat Ini
Israel Setuju Kembali Gencatan Senjata Selama Sepekan dengan Syarat Ini

Israel Setuju Gencatan Senjata Selama Sepekan dengan Syarat Ini

Baca Selengkapnya
Sosok Para Relawan MER-C Indonesia Berhasil Masuk ke Gaza, Ternyata Latar Belakangnya Bukan Orang Sembarangan
Sosok Para Relawan MER-C Indonesia Berhasil Masuk ke Gaza, Ternyata Latar Belakangnya Bukan Orang Sembarangan

11 Orang relawan kemanusiaan MER-C Indonesia akhirnya berhasil menembus masuk ke wilayah Gaza di tengah bombardir zionis Israel.

Baca Selengkapnya
Dibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya
Dibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya

Dibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya

Baca Selengkapnya
Serangan Israel Tewaskan 4 Pekerja Kemanusiaan di Gaza, di Antaranya Warga Inggris dan Australia
Serangan Israel Tewaskan 4 Pekerja Kemanusiaan di Gaza, di Antaranya Warga Inggris dan Australia

Serangan Israel Tewaskan 4 Pekerja Kemanusiaan di Gaza, di Antaranya Warga Inggris dan Australia

Baca Selengkapnya
Maladewa Larang Warga Israel Masuk ke Negaranya,
Maladewa Larang Warga Israel Masuk ke Negaranya, "Kami Tidak Butuh Uang Berdarah Kalian"

Maladewa Larang Warga Israel Masuk ke Negaranya, "Kami Tidak Butuh Uang Berdarah Kalian"

Baca Selengkapnya