Mengudara dengan nama palsu
Merdeka.com - Ini pengakuan dari seorang tenaga pemasaran telah berpindah-pindah kerja di berbagai bank sebagai tenaga pemasaran melalui telepon atau telemarketing. Baik bank berpelat merah atau milik swasta, semua memiliki cara sama dalam menawarkan produk melalui telepon.
Meski memiliki nama asli, tenaga-tenaga pemasaran itu diberi nama palsu untuk mengudara menawarkan produk. Biasanya nama tergantung dari angkatan masuk. Nama-nama itu diberikan sesuai abjad mereka masuk.
"Misal gue masuk base L, namanya depannya harus huruf L," kata seorang tenaga pemasaran produk bank berinisal A saat berbincang dengan merdeka.com kemarin. Dia saat ini masih menjadi tenaga pemasaran di sebuah bank swasta besar di Jakarta.
Berpindah-pindahnya L ke berbagai bank sebagai tenaga pemasaran bukan tanpa sebab. Pertama, kata dia, tingkat tekanan mengejar target penjualan terlalu tinggi. Kedua, uang bonus jika mencapai target pun terbilang kecil. "Mau kencing aja dibatesin cuma lima menit. Duitnya emang enak tapi tekanannya tinggi," ujar L.
Hingga saat ini L sudah merasakan bekerja sebagai tenaga pemasaran produk di empat bank.
Direktur Direktorat Pengembangan Kebijakan Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo mengatakan bank menggunakan telemarketing memang tidak dilarang lantaran memiliki data resmi.
Namun Anto mengimbau kepada nasabah harus jeli jika menerima tawaran melalui telepon. Dia menyarankan agar nasabah meminta konfirmasi secara tertulis dari bank bersangkutan.
"Ya, sebenarnya kita harus berhati-hati, kalau dia setuju atau tidak minta waktu untuk konfirmasi," ujar Anto saat dihubungi melalui telepon selulernya semalam.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaProduksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya5 Fakta di Balik Kebakaran Hebat Pasar Ngawen Blora, Kerugian Capai Rp30,6 Miliar
Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca Selengkapnya