Kurang toleransi apa Umat Islam di Indonesia?
Merdeka.com - Belakangan sering terjadi kasus intoleransi beragama. Jika ini tidak segera disikapi, bukan sesuatu hal yang tak mungkin perpecahan terjadi. Teranyar, ada kasus lain soal penertiban Warung Tegal Ibu Eni di Serang, Banten yang dibesar-besarkan dan mendapat tanggapan dari banyak kalangan. Ada pro dan kontra terkait pelaksanaan peraturan daerah bernuansa Islam.
Bahkan belakangan ada isu peraturan daerah bernuansa Islam itu dibatalkan. Namun hal itu segera diluruskan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Terkait hal ini termasuk juga mengenai toleransi kerukunan umat beragama, Cendikiawan muslim, Din Syamsuddin mengatakan, melihat sejauh ini toleransi di Indonesia masih cukup tinggi.
"Toleransi di Indonesia ini relatif tinggi dan bagus," ujar Din Syamsuddin saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa lalu.
Berikut petikan wawancara Din Syamsuddin kepada Intan Umbari Prihatin dari merdeka.com.
Bagaimana pandangan Anda tentang toleransi umat beragama?
Pertama jelas toleransi itu penting dalam kehidupan majemuk dan agama suku dan lain-lain namun perlu dipahami toleransi itu harus dikaitkan dengan prinsip. Prinsip pada masing-masing lingkaran. Karena ada kesan toleransi dipahami seperti diturunkan kepada salah satu titik tertentu yang menyalahkan kelompok-kelompok lain. Padahal mereka menjalankan prinsip-prinsip kelompoknya agamanya.
Lalu menurut pandangan Anda, bagaimana toleransi umat beragama di Indonesia saat ini?
Toleransi di Indonesia ini relatif tinggi dan bagus. Dan mohon di pahami ini adalah toleransi besar dari Islam sebagai kelompok terbesar. Saya tidak bisa membayangkan kalau umat Islam tidak toleran. Indonesia ini sudah tidak seperti sekarang. Kalau umat Islam yang mayoritas dulu sudah disepakati piagam Jakarta, sila pertama ketuhanan yang maha esa dan menjalankan syariat bagi pemeluknya. Kalau tidak karena kebijaksanaan itu tidak jadi Pancasila.
Menurut Anda, apakah Umat Islam di Indonesia saat ini sangat toleran dengan umat beragama lainnya?
Ini mohon di pahami. Karena kasihan umat Islam, dituduh. Banyak survei-survei yang tidak mengamati intoleransi di kalangan kelompok lain. Di beberapa daerah, saya tidak usah sebut daerahnya, ada masjid yang tidak boleh didirikan. Ada mencari lahan pemakaman untuk Muslim saja susah. Ini apa kurangnya umat Islam bertoleransi. Oleh karena itu kita lihat secara proporsional dan keadilan. Tanpa keadilan dengan adanya satu kasus tentu diungkap kemudian, seolah Islam dituduh sebagai yang intoleran. Enggak akan seperti ini kalau Islam tidak toleran. Itu logikanya sederhana.
Bagaimana Anda melihat kasus warteg di Serang?
Jangan menuduh umat Islam ini dengan intoleran. Jika dituduh seperti itu mereka akan betul-betul intoleran nanti. Maka Indonesia akan jadi lain. Maka dari itu Indonesia akan menjadi hakiki yang tidak boleh ada diktator mayoritas dan tirani minoritas.
Ada kalangan berpendapat kondisi umat Islam saat ini menjadi korban perekonomian dari kekuasaan minoritas?
Umat Islam terpuruk, orang lain yang minoritas kemudian menguasai ekonomi. Itu berbahaya bagi Indonesia. Seluruh cabang ekonomi dikuasai dan sekarang malah menjadi tirani minoritas.
Apakah itu juga kemudian menjadi faktor intoleran?
Tidak, kalau kemudian umat Islam membuat begini. Contoh kasus yang di Serang dia menyakini kalau itu rekayasa. Seorang yang seperti ini dan ini semua rekayasa yang tendensius terhadap umat Islam. Ini berbahaya. Saya pesankan jangan ada kelompok yang melakukan seperti itu.
Ketika terjadi kerusuhan silam di Tolikara tidak banyak yang berbicara. Tentang intoleransi, begitu terjadi di Aceh Singkil baru dikaitkan dengan Islam. Ini ketidakadilan yang nyata bagi kehidupan nasional kita. Nah ini justru nanti tidak baik untuk pembangunan toleransi. Umat Islam sudah toleransi. Lebih dari cukup tapi justru maka itu jangan dijadikan apa alasan untuk menuduh. Itu justru tuduhan-tuduhan umat Islam yang intoleran.
Apakah menurut Anda umat Islam selalu menjadi kambing hitam atas tindakan intoleran?
Tuduhan kepada umat Islam yang tidak toleran adalah intoleransi umat Islam. Adalah intoleransi yang nyata.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnya"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Toleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaMemperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaDi tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.
Baca SelengkapnyaHukum melakukan istinja dan tata caranya sesuai syariat Islam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaJika masyarakat telah matang dalam memandang perbedaan, maka dengan kemajemukannya dapat merespons kebutuhan sesama manusia tanpa memandang perbedaan.
Baca Selengkapnya