Klientilisme dan korupsi
Merdeka.com - Berdasar bisikan gaib: kang-ouw politik Amerika Latin itu ditandai oleh kentalnya klientilismenya legislator dengan pemilih. Keuntungan hubungan gaib itu umumnya cuma dinikmati oleh sebagian masyarakat. Klientilisme misalnya membikin ecek-eceknya program partai. Prioritasnya: memilih wakil dewan penghibah hoki optimal.
Juga, klientilisme di Amerika Latin melangkah sederap dengan populisme, berupa gombalan janji-janji, yang biasaya diobral kepada kubu marhaen dan kemudian direalisasikan lewat sinterklasan klas teri, tanpa memberikan peluang buat berpartisipasi secara ekonomis dan politis.
Karena di Meksiko 7 dasawarsa berada di bawah kekuasaan satu partai, yakni Partido Revolucionario Institucional (PRI), maka tercipta klientilisme hegemonial, bisik Mbah Manuel Paulus. Dalam proses demokratisasi, lalu maujud jadi klientilisme kompetitif macam misalnya di Argentina dan Venezuela, produknya persaingan antar jibunan partai. Bagaimanapun juga, peraup hoki klientilisme adalah partai-partai pemerintah.
Naga-naganya banyak parpol itu ciamik juga. Penyulitan pendirian partai macam di tanah Nusantara diduga hendak menciptakan klientilisme hegemonial.
Gancetannya klientilisme itu korupsi, bumbunya politik Amerika Latin. Dalam tempo setahun berkuasa, Presidente Dilma Rousseff mesti nyopot 7 menterinya yang ngehambalang. Tahun 2005, Presidente Lula da Silva kepaksa ndepak bos kabinet Jose Dirceu lantaran kepergok membeli suara para legislator Camara dos Deputados (DPR Brazil), demi perestuan kebijakan sosial Presidente Lula. Artinya, tanpa korupsi, selama pemerintahan Presidente Lula, 40 juta warga Brazil mustahil terbebaskan dari kemiskinan.
Karena korupsi itu bumbu, gak mengherankan, jika pemilih Meksiko Juli 2012 sudi memenangkan capres partai korup PRI. Padahal, sebelumnya Atutnya provinsi Tamaulipas dari PRI berakil mochtaran 6 juta Euro. Juga, Humberto Moreira, bos PRI, sekaligus Atutnya provinsi Coahuila, harus lengser sebab kepergok chaeri wardanaan 2 juta Euro.
Entah darimana asal buayaan itu. Kata Ki Toni Keppeler, kemerdekaan yang direbut 200 tahun lalu bukanlah pembebasan penduduk asli terhadap penakluknya, namun perceraian kaum kolonisator dari induknya. Oligarkhi bertrah Spanyol itu lalu nerapin tatanan sosial dan ekonomi negeri induk berdasar wangsit new steak old society: patron penentu nasib Hacienda (Ranch) jadi panutannya demokrasi presidensial saat ini. Jadi mayat hidup demi sang patron, yang nyinterklasan sesuka hatinya. Bisik Ki Keppeler, sebutan pegawai negerinya bukan public servant, namun Autoridades, penentu segalanya berjurus semua gue.
Akhirnya, presidensialisme di Amerika Latin cenderung ngandalin orang ketimbang lembaga dan rela dikadalin pula.
Dalam membandingkan presidensialisme dengan parlementarisme, gaiban Eyang Philip Manow membisiki, bahwa presidensialisme itu lebih rentan korupsi. Alasan: Jika partai dalam parlementarisme amat berkepentingan menjaga reputasi demi jangka panjang, maka berbeda dengan presiden, yang akibat aturan term-limits kepaksa berkekuasa berjangka pendek dan lalu latah bertangan jangkauan panjang serta sembari dinas bikin dinasti.
Terus, sistem pemilu proporsional closed-list lebih resisten terhadap korupsi. Sebabnya, demi reputasi berjangka panjang, partai mengelak mobilisasi massa lewat jurus klientil. Sebaliknya, agar terpilih demi tujuan berjangka pendek, kandidat perorangan dalam sistem mayoritas dan sistem proporsional open-list, kerap berjurus klientil.
Posisi Indonesia itu peyot. Soalnya, demokrasi Indonesia dipengaruhi alam gaib. Berkelahiran 17/8/1945, Jumat Legi, berwuku Mahanil. Wataknya: pemalas, tapi baik nafkahnya. Bernuansa korupsi, judi atau germo.
Coba kala itu jika dikit sabaran. Umpamanya diproklamirkan 19/8/1945, Minggu Pon, berwuku Prangbakat. Wataknya afdol: nafkahnya terjamin baik, suka bekerja dan kuat menderita. Ciri Entrepreneur. Dipastikan, setelah dasawarsaan merdeka, warga Singapur dan Malaysia blusukan nguli di tanah Indonesia.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana
Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaLuar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTerungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
19 Februari Hari Cegah Plagiarisme di Amerika, Pentingnya Orisinalitas Sebuah Karya
Peringatan ini dirayakan secara nasional untuk meningkatkan kesadaran dan menarik perhatian publik terhadap plagiarisme di berbagai industri dan tempat kerja.
Baca SelengkapnyaKisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat
Tren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca SelengkapnyaFenomena Politik Uang dalam Pemilu, Begini Pengaruhnya
Politik uang dalam pemilu adalah sebuah praktik yang melanggar aturan pemilu, di mana calon atau tim kampanye memberikan uang kepada pemilih.
Baca Selengkapnya45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran
Kumpulan kata bijak politik ini juga dapat membuka pandangan baru akan politik itu sendiri. Tak ayal apabila kata bijak politik ini sangat menarik.
Baca SelengkapnyaLulusan Amerika, Wanita Cerdas ini Tolak Tawaran Kerja Banyak Perusahaan Asing, Pilih jadi Lurah di Papua
Berikut kisah wanita lulusan Amerika Serikat yang justru pilih kerja menjadi Lurah di Papua.
Baca SelengkapnyaBukan Terusan Panama, Amerika Serikat Justru Ingin Bangun Terusan Nikaragua
Pada abad 18, Amerika ingin membangun terusan di Nikaragua yang menghubungkan Atlantik dan Pasifik karena alasan ekonomi dan militer.
Baca Selengkapnya