Hanya Ahok yang mampu luluhkan hati Megawati
Merdeka.com - Meski melalui jalan panjang dan terkesan berbau 'drama', PDIP akhirnya mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017. Sebagai petahana, Ahok maju bersama Djarot Saiful Hidayat yang merupakan kader PDIP sendiri.
Atas nama hak prerogatif Ketum Megawati, Ahok mendapat tepuk tangan riuh hadirin yang memenuhi seisi ruangan di DPP PDIP, Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9) lalu ketika namanya disebut bersama Djarot. Keputusan ini juga mengesampingkan segala hal yang diributkan selama ini di internal partai. Segala ingar-bingar termasuk penolakan atas Ahok itu akhirnya cair begitu dia mendapat tiket dari PDIP.
Namun keputusan ini bukan tanpa sebab jika bukan karena hubungan emosional antara Megawati dan Ahok. Keduanya begitu dekat. Dan hal itu tak bisa dipungkiri adalah kuatnya rasa sayang Megawati kepada Ahok.
"Memang, ketika kami sering berdiskusi dengan Ibu Mega, sejak dulu secara pribadi beliau sayang ke Pak Ahok," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat (19/8).
Tapi bukan Ahok namanya kalau tidak pandai mengambil hati Megawati. Jelas-jelas dia tahu Megawati mulai tak suka padanya ketika memutuskan maju secara independen. Ahok masih nekat menemui Megawati di acara peluncuran buku "Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat" di Gedung Arsip Nasional, Rabu (23/3/2016) malam.
Ahok kembali berbuat ulah ketika menolak ikut penjaringan calon gubernur di parpol termasuk di PDIP. Kala itu, Ahok beralasan menolak karena harus membayar sejumlah mahar.
Megawati pun angkat bicara. Dia menolak partainya disebut suka meminta mahar kepada calon kepala daerah. "Apa pernah saya meminta uang dari kalian?" katanya di Wisma Kinasih, Depok, Selasa, (6/9).
Ahok dan Djarot hadiri pleno PDIP di rumah Megawati ©2016 Merdeka.com/istimewa
Meski penolakan begitu kuat dari internal PDIP, Ahok tetap mengklaim dekat dengan Megawati. Senjata itu cukup mempan untuk meluluhkan Megawati. Klaim Ahok justru tidak bertepuk sebelah tangan. Dia terus menempel di punggung Megawati.
Ingat momen di mana dia begitu dekat dengan Megawati. Ketika menghadiri acara penutupan Rapat Pimpinan Musyawarah Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Istora Senayan pada Jumat 28 Juli 2017, Ahok dan Mega menumpang satu mobil dengan Presiden Jokowi ke acara tersebut. Ahok mengungkapkan, awalnya dia ingin ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Tapi ternyata Presiden Jokowi memanggilnya untuk hadir ke Istana Negara.
"Ya kebetulan saya kemarin diajak Pak Jokowi ke istana ngobrol-ngobrol. Sampai Istana, ditanya mau ke mana? Mau ke Golkar. Saya bilang, tadinya saya mau ke Bu Mega sebelum bapak panggil saya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Diplomasi Ahok melalui hubungan emosional ini kian terasa. Begitu isu akan didukung kembali oleh PDIP merebak, Ahok secara terang-terangan menemui Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng. Pertemuan itu kian mempertegas dugaan Ahok dicalonkan lagi dengan Djarot. Kepada wartawan, mantan politisi Gerindra ini mengaku sudah mendapat restu dari sang ketua umum itu.
"Bu Mega, intinya ya beliau tetap, saya dengan Djarot, beliau setuju," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/8).
Selasa (20/9) sore, hati Megawati pun luluh. Didahului rapat pleno di kediaman Megawati, Jl. Teuku Umar, Selasa sore, Ahok mendapat tiket bersama Djarot. Keesokan harinya, Rabu (21/9), Megawati menemani Ahok dan Djarot untuk mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaBeda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca Selengkapnya