Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar dipimpin Ical, silakan simpulkan sendiri

Golkar dipimpin Ical, silakan simpulkan sendiri

Merdeka.com - Nama Aburizal Bakrie masuk kembali dalam bursa calon ketua umum Partai Golongan Karya. Banyak yang mencibir Partai Beringin dipimpin oleh Ical, sapaan Bakrie, terjadi kemerosotan.

Target memenangkan pemilihan umum pun gagal diraih karena Ical disebut-sebut menjadi faktor kemerosotan perolehan suara. Akbar Tandjung, ketua umum sebelumnya, ogah berkomentar lebih jauh.

Meski duduk sebagai ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar mengatakan bukan kapasitasnya menilai kepemimpinan Ical. "Saya tidak berada dalam posisi mempengaruhi penilaian orang. Kami pun tidak punya suara untuk menilai," katanya usai memberi keterangan pers semalam di kediamannya, Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dengan suara datar, Akbar menjawab pertanyaan terkait majunya Ical menjadi ketua umum Partai Golkar. Berikut penuturan Akbar Tandjung kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com dini hari tadi.

Terkait pencalonan Aburizal Bakrie menjadi ketua umum, apakah ada pertimbangan dari dewan pertimbangan partai?

Tiap kader Golkar merasa terpanggil menjadi ketua umum Partai Golkar harus diberikan kesempatan dan ruang. Sejauh orang itu memenuhi persyaratan dan tentu mengacu pada prinsip PDLT tadi itu. Aburizal Bakrie kalau memang ingin maju, tidak ada larangan bagi dia untuk maju.

Saya juga pernah waktu menjadi ketua umum Golkar, Munas kemudian menjadi ketua umum lagi, tapi saya memang waktu itu tidak menang. Yang menang Jusuf Kalla. Demikian juga Ical sekarang ini. Kita persilakan mau maju dan memenuhi persyaratan. Bila mendapat dukungan, insya Allah dia bisa terpilih kembali.

Tapi pencalonan itu kan ada penilaian termasuk dari kader dan Anda di Dewan Pertimbangan?

Kalau dia punya hak suara akan menentukan kalau tokoh itu tidak cocok. Nggak pilih-pilih yang lain.

Anda sebagai politikus senior di Golkar, bagaimana memandang kepemimpinan Ical?

Kinerja resmi organisasi itu dinilai dalam musyawarah nasional. Terkait sikap atau pandangan pribadi masing-masing orang, kita tidak bisa menentukan dan melarang orang itu punya penilaian. Tentu dia punya penilaian sendiri.

Ada pesan ketika Ical maju menjadi calon ketua umum?

Tidak ada karena dewan pertimbangan merasa dia punya hak. Jadi silakan saja dia menggunakan haknya. Kita tidak memberikan pesan-pesan khusus. Bisa saja satu waktu jika sudah resmi, kalau Anda sudah terpilih bisa memperhatikan berbagai kekurangan di masa lalu diperbaiki dan ke depan lebih disiapkan langkah-langkah terarah menjamin meraih kemenangan sungguh-sungguh di 2019.

Apakah ada pengaruh kepemimpinan Ical kemarin saat pemilihan presiden lalu?

Kita serahkan pada peserta musyawarah nasional untuk menilai layak. Saya tidak berada dalam posisi mempengaruhi penilaian orang, kami pun tidak punya suara untuk menilai. Kami tidak punya suara di munas. Saya tidak layak menjawab pertanyaan Anda.

Kalau untuk 2019, apa yang perlu dikembangkan?

Pertama, tentu program umum partai bagaimana nanti menyukseskan program partai itu. Dalam konteks organisasi, biasanya program konsolidasi partai harus disukseskan supaya visi misi partai betul-betul terkonsolidasi dan fungsi-fungsi partai itu bisa berjalan baik.

Jadi kelembagaan partai makin kuat. Kedua, kaderasi sangat penting untuk menyambung perjuangan partai. Kader-kader memang bisa kita andalkan untuk membawa misi organisasi. Kader memiliki kemampuan organisasi, visi kuat, wawasan dan pengetahuan luas, dan memiliki komitmen kuat memajukan partai. Itulah nantinya kita harapkan.

Artinya masih ada yang perlu diperbaiki lagi dalam kaderisasi di Partai Golkar?

Oh iya pasti. Bukan hanya perlu, tapi sangat penting. Banyak perubahan harus kita lakukan dalam kaitan peningkatan kader di masa datang.

Apa yang salah dari kaderisasi Partai Golkar sehingga tidak memunculkan kader mencolok?

Ya mungkin saja. Mulai kesungguhan menjalani program partai, mungkin juga pola rekrutmennya tidak sesuai atau tidak mampu melahirkan calon kader baik. Mungkin juga penugasan-penugasan kader dalam melaksanakan tugasnya untuk menambah pengalaman organisasi.

Itu semua bisa dievaluasi secara khusus, kenapa kaderisasi tidak berjalan seperti apa yang diamanatkan oleh munas.

Artinya pemilihan ketua umum ini adalah untuk mencari orang mampu mendongkrak partai?

Oh iya, tentu harus. Bisa mendongkrak Golkar dalam Pemilu 2019 karena dalam pemilu terakhir ini Golkar terus menurun, merosot secara linier. Dari 128 kursi menjadi 106 lalu menjadi 91. Kita lihat ini bisa merosot lagi.

Kalau merosotnya linier kita masih bisa hitung. Tapi kalau merosotnya tidak garis lurus, nggak jelas. Kita nggak tahu nanti berapa turunnya. Itu tidak kita kehendaki. Karena itu, kita mempunyai kepentingan untuk menyiapkan, memilih calon ketua umum betul-betul kita andalkan, kita yakini bisa membawa perubahan partai ke depan.

Kemerosotan itu tanggung jawabnya di ketua umum?

Tentu kalau dikaji secara detail diperlukan adanya suatu penelitian lebih mendalam. Tapi secara keseluruhan tentu ketua umum. Saya dulu ketua umum, saya juga dulu bertanggung jawab. Saya sampaikan pertanggungjawaban saya pada partai dan mendapatkan tepuk tangan waktu itu.

Apa hasil dari kepemimpinan Ical bagi Golkar terkait pemilu kemarin?

Soal penurunan suara sudah saya sampaikan, tinggal Anda saja menyimpulkan. Berhasil atau tidak terjadi penurunan, kan Anda menyimpulkan.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luhut di Depan Airlangga  dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga

Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim
Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!
Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!

Airlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.

Baca Selengkapnya
Golkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Bahas RUU Masyarakat Adat
Golkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Bahas RUU Masyarakat Adat

Padahal, RUU Masyarakat Adat sudah dibahas selama 15 tahun terakhir

Baca Selengkapnya
Sebelum Putuskan Golput, Ketahui Pentingnya Berpartisipasi dalam Pemilu
Sebelum Putuskan Golput, Ketahui Pentingnya Berpartisipasi dalam Pemilu

Keikutsertaan dalam pemilu memiliki sejumlah keuntungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Golkar: Parpol yang Usulkan Hak Angket Tak Bakal Kompak
Golkar: Parpol yang Usulkan Hak Angket Tak Bakal Kompak

PKB, Partai NasDem, dan PKS menyatakan mendukung usulan hak angket.

Baca Selengkapnya