Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bumper-bumper besar di tengah krisis besar

Bumper-bumper besar di tengah krisis besar dahlan Iskan. Merdeka.com

Merdeka.com - Sambil mengikuti sidang kabinet yang membicarakan pertumbuhan ekonomi di Kementerian Perindustrian Jumat lalu, saya iseng-iseng mengingat di luar kepala proyek apa saja yang akan dikerjakan BUMN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi itu.

Saya buat daftarnya di kertas. Ternyata banyak sekali.

Tahun ini saja 15 pabrik besar harus mulai dibangun. Ketika Presiden SBY menyebut dampak krisis ekonomi Eropa pada pertumbuhan ekonomi kita, saya pun punya tekad bulat: tidak boleh satu pun dari 15 proyek tersebut yang batal atau ditunda. Krisis ekonomi yang kian berat memang mengerikan, tapi BUMN harus bisa jadi salah satu bumper bagi ekonomi Indonesia.

Setiap pembatalan atau penundaan proyek tersebut bukan saja membawa dampak pada penurunan aktivitas ekonomi, tapi juga membawa dampak pskologis yang bisa membuat orang bersikap wait and see.

Semua pihak memang harus bertekad menjaga agar target pertumbuhan ekonomi seperti yang diinginkan Presiden SBY di atas 6 persen bisa tercapai.

Lima belas pabrik baru tersebut termasuk: (1) Oleokimia di Sumatera. Selama ini BUMN hanya berhenti memproduksi CPO dari kelapa sawit. Tidak berani masuk ke hilir. Akibatnya, nilai tambah dari kelapa sawit tidak dinikmati di dalam negeri. Karena itu tiga bulan lalu saya memutuskan agar PTPN berani membangun industri oleokimia skala di atas satu juta ton setahun. Akhir tahun ini juga sudah harus dimulai. Inilah pabrik oleokimia pertama yang akan dimiliki BUMN.

Perhutani harus membangun (2) pabrik gondorukem yang besar di Pemalang, Jawa Tengah. Hutan pinus yang luas milik Perhutani di Jateng harus mempunyai nilai tambah bagi Indonesia. Pohon-pohon pinus itu bisa dideres, getahnya menjadi gondorukem. Gondorukem diolah menjadi derivatif yang merupakan bahan cat, parfum, campuran kertas, bahan tinta, bahan campuran untuk ban mobil, dan sebagainya.

Yang lebih penting, dengan berdirinya pabrik itu ada 10.000 lapangan kerja baru. Diperlukan banyak sekali getah pinus yang hanya bisa didapat kalau ada 10.000 tenaga penderes. Sebuah lapangan kerja yang besar untuk pedesaan di sekitar Pemalang. Inilah, seperti dikemukakan CEO Perhutani Bambang Sukmanantio, pabrik pertama gondorukem milik Perhutani sendiri.

Mendadak jajaran BUMN kini juga berpikir bagaimana agar tanah-tanah Perhutani dan PTPN bisa dimanfaatkan untuk menanam tempe, eh, kedelai secara besar-besaran. Terutama di kebun yang tanamannya masih belum berumur tiga tahun. Di sela-selanya tentu bisa dimanfaatkan untuk bahan baku tahu, tempe, dan tauco.

Semula soal ini sebenarnya baru akan kami bicarakan tahun depan. Yakni setelah tiga prioritas BUMN pangan tahun ini bisa menggelinding di lapangan: membantu menaikkan produksi beras, gula, dan ternak. Tapi dengan datangnya krisis kedelai di dunia yang begitu menggemparkan, pemikiran ini harus dimajukan.

Tentu kami masih akan melihat dulu kemampuan internal BUMN. Terutama apakah kalau melebar ke soal tahu-tempe, program utama beras, gula, dan ternak tidak akan terganggu.

Memang ada puluhan ribu hektar tanah di Perhutani dan PTPN yang bisa dimanfaatkan untuk kedelai atau jagung. Selama ini secara kecil-kecilan sebenarnya juga sudah mulai dicoba. Tapi untuk dijadikan skala raksasa memerlukan infrastruktur dan kapasitas yang baru.

Semen Indonesia (yang membawahi Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa) juga harus membangun (3) pabrik semen yang baru di Padang. Memang perluasan pabrik semen di Tuban dengan kapasitas tiga juta ton per tahun baru saja rampung. Bahkan perluasan pabrik Semen Tonasa belum selesai. Namun perluasan pabrik Semen Padang harus dimulai tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi seperti yang digariskan Presiden SBY akan sulit tercapai tanpa meningkatkan kapasitas pabrik semen. Karena itu PT Semen Indonesia (nama baru holding PT Semen Gresik nanti) harus mulai juga membangun (4) pabrik semen baru di Rembang.

PT Semen Indonesia memiliki kemampuan dan kapasitas yang besar. Proyek-proyek baru itu memang bisa membuat nafas ‘termehek-mehek’, tapi manajemen PT Semen Indonesia sudah terbukti sangat andal. Mampu lari marathon plus halang-rintang. Manajemen di bawah CEO Dwi Soetjipto terbukti telah menjadikannya perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara.

PT Semen Indonesia Sudah mengalahkan raja Asia Tenggara, Siam Semen Thailand, dan semua pabrik semen di 10 negara lainnya.

Tentu tersedianya semen yang cukup sangat membantu pertumbuhan ekonomi. Karena itu pembangunan pabrik baru (5) Semen Baturaja di Sumatera Selatan juga harus dimulai tahun ini. Memang proses go public-nya masih terhambat soal SK 236 yang dipersoalkan DPR itu, namun ekspansi pabrik semen Baturaja tidak boleh ikut terganggu. Bisa cari dana dulu dari sumber lain.

Proyek ini terlalu penting untuk terganggu. Juga sangat menguntungkan. Di samping tentu sangat vital untuk pembangunan di Sumatera.

Di Papua, tiga proyek besar juga harus dimulai tahun ini. Pabrik (6) sagu di Sorong Selatan, sudah selesai disurvei oleh tim Perhutani. Izinnya yang semula seret, juga sudah keluar. Kini perencanaan sedang dibuat dengan melibatkan IPB dan Universitas Papua di Manokwari.

Universitas Papua memiliki ahli terkemuka yang meraih doktor pertama di bidang sagu: Dr Leo Retaubun. Sedang untuk pabriknya didesain oleh ITS Surabaya.

Pembangunan (7) pelabuhan Sorong juga sangat prestisius. Pelabuhan baru ini ibarat matahari yang terbit di timur. Akan langsung bisa dimasuki kapal yang membawa 3.000 kontainer. Langsung lebih dalam dibanding pelabuhan Surabaya dan Makassar. Inilah tekad RJ Lino CEO Indonesia Port Corporation, (IPC, nama baru Pelindo II).

Pelabuhan Surabaya saja hanya bisa dimasuki kapal yang membawa 1.300 kontainer dan pelabuhan sekelas Makassar hanya bisa dimasuki kapal yang membawa 1.100 kontainer. Sedang Sorong akan meloncat langsung ke skala 3.000 kontainer. Tentu pelabuhan Surabaya dan Makassar juga segera diperdalam sehingga akan bisa seragam: bisa dimasuki kapal yang membawa 3.000 kontainer.

Proyek ketiga di Papua tidak kalah besarnya: (8) pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala raksasa di Wamena. Minggu ini saya akan menyertai direksi PLN ke Wamena untuk memulai pembangunan jalan dan beberapa jembatan menuju lokasi PLTA tersebut.

Jalan yang akan dibangun panjangnya 25 km ke arah Yahukimo. Inilah jalan yang akan dipakai untuk mengangkut bahan dan peralatan. Tentu juga sangat bermanfaat untuk penduduk sekitar.

Listrik PLTA ini bisa untuk menerangi seluruh kawasan tengah Papua dan menjadi proyek raksasa pertama di pedalaman Papua. Saya berharap masih kuat jalan kaki sejauh 25 km di pegunungan Wamena itu seperti yang saya lakukan persis setahun yang lalu.

Krakatau Steel juga harus memulai pembangunan (9) pabrik baja baru. Dananya, lokasinya, dan pasarnya sudah tersedia. Inilah pabrik baru dengan teknologi baru yang lebih efisien. Tidak seperti pabrik lama yang karena teknologinya sangat tua harga jual di pasarnya bisa lebih mahal 100 dolar per tonnya. Proyek ini juga sekaligus untuk mengimbangi agar Krakatau Steel tidak terlihat seperti fosil di depan pabrik baja baru kerja samanya dengan Posco Korea di sebelahnya, yang akhir tahun depan sudah bisa uji coba produksinya.

Di Jatim juga segera dimulai pembangunan (10) pabrik gula baru Banyuwangi. Ini akan menjadi pabrik gula terbesar milik BUMN. Juga menjadi pabrik gula yang modern di tengah 52 pabrik gula manula.

Memang banyak tuntutan untuk melakukan revitalisasi pabrik-pabrik gula yang tua itu, tapi sebaiknya itu baru dilakukan dua tahun lagi. Yakni setelah pembenahan manajemen di seluruh PG selesai. Manajemen adalah segala-galanya. Biar pun pabriknya baru kalau manajemennya payah, pabrik tersebut bisa tiba-tiba tua.

Menghadapi tuntutan seperti itu saya selalu menegaskan kepada manajemen mereka: buktikan dulu dengan pabrik yang tua bisa berkinerja yang baik. Pabrik gula adalah pabrik yang serba mekanik. Berarti bisa berumur panjang. Sepanjang manajemennya andal.

Terbukti dengan pembenahan manajemen yang dilakukan awal tahun tadi, kini semua pabrik gula mampu meningkatkan produksi dan memperbaiki mutu. Saya seperti tidak sabar menunggu selesainya musim giling tahun ini untuk melihat prestasi baru seluruh manajemen pabrik gula BUMN.

Setelah ini saya pun ingin di setiap kelompok pabrik gula terbangun satu PG yang berstandar internasional. Untuk dijadikan benchmark bagi yang lain. Misalnya PG Krebet Baru di Malang, Tasikmadu di Bantul, Pesantren di Kediri, Rajawali II di Purwadadi, Subang, dan beberapa lagi.

Masih lima proyek baru lagi yang tidak kebagian tempat untuk diuraikan di sini. Belum lagi pembangunan puluhan pabrik kelapa sawit (PKS) yang juga dilakukan tahun ini. Begitu banyaknya, pembangunan PKS itu sehingga sudah menjadi seperti kegiatan rutin saja.

Yang masih mengganjal adalah ini: kapan Pertamina bisa membangun kilang minyak sendiri! Pertamina masih terlalu sibuk dengan urusan-urusan rutinnya!

*Oleh Dahlan Iskan

Menteri Negara BUMN

(mdk/rin)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perusahaan BUMN Buka Ratusan Lowongan Kerja, Ini Bocoran Posisi Paling Banyak Dibutuhkan
Perusahaan BUMN Buka Ratusan Lowongan Kerja, Ini Bocoran Posisi Paling Banyak Dibutuhkan

Dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.

Baca Selengkapnya
BUMN 'Sakit' Bakal Kembali Ditutup Tahun Ini, Target Sisa 40 BUMN Saja
BUMN 'Sakit' Bakal Kembali Ditutup Tahun Ini, Target Sisa 40 BUMN Saja

Erick berencana jumlah BUMN akan dipangkas, menyisakan 40 perusahaan saja di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin

Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kembangkan Bisnis Berkelanjutan, BTN Kembali Gelar Anugerah Jurnalistik dan Foto
Kembangkan Bisnis Berkelanjutan, BTN Kembali Gelar Anugerah Jurnalistik dan Foto

Dengan industri pembiayaan perumahan yang tumbuh positif, maka akan turut menopang perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Telkom Dinobatkan Sebagai BUMN Terbaik dalam Penanganan Krisis dan Pengelolaan Media
Telkom Dinobatkan Sebagai BUMN Terbaik dalam Penanganan Krisis dan Pengelolaan Media

BCOMSS 2024 merupakan ajang kompetisi tahunan antar BUMN di bidang komunikasi korporatdan program keberlanjutan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dihantam Krisis Ekonomi, Kuba Naikkan Harga BBM Hingga 500 Persen
FOTO: Dihantam Krisis Ekonomi, Kuba Naikkan Harga BBM Hingga 500 Persen

Pemerintah Kuba akan menaikkan harga BBM hingga 500 persen mulai Februari 2024 untuk mengendalikan defisit anggaran di tengah krisis ekonomi.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.

Baca Selengkapnya
Realisasi Impor Beras Per Maret Capai 650 Ribu Ton, Bulog Yakin Tidak Ada Lagi Impor
Realisasi Impor Beras Per Maret Capai 650 Ribu Ton, Bulog Yakin Tidak Ada Lagi Impor

Bulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.

Baca Selengkapnya