Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisa tajir meski cuma tukang parkir

Bisa tajir meski cuma tukang parkir Parkir liar di Pasar Cipulir. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Sudah delapan tahun Gibson menjadi tukang parkir di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Saban hari dia menongkrongi salah satu jalan buat menyatroni kendaraan yang bakal parkir. Buat menjadi penguasa parkir di wilayah itu, Gibson harus duel dengan para preman-preman di daerah itu.

Bisa dibilang, penghasilannya saban hari mengalahkan pekerjaan kantoran. Jumlahnya cukup fantastis, setiap hari Gibson menerima setoran dari belasan anak buahnya sebesar Rp 1 juta. "Paling sedikit Rp 500 ribu," ujar Gibson saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu pekan kemarin. Penghasilan Gibson diperoleh dari area parkir pertokoan. Ada tujuh toko menjadi lahan duit buat Gibson.

Gibson mengaku, buat berada di posisinya saat ini tidak mudah. Nyawa menjadi taruhan. Cerita soal perebutan lahan itu pun dituturkan Gibson. Semua bermula dengan perkenalannya dengan temannya yang menjadi juru parkir di rumah makan kawasan Pondok Bambu.

Gibson yang tadinya merupakan pengamen mewarisi lahan parkir dari temannya untuk di jaga. Baru sehari menjaga, dia sudah di sambangi gerombolan pemuda mengaku preman di daerah itu. Gibson disuruh angkat kaki. Tak mau kalah, Gibson melawan gerombolan pemuda itu. Duel pun tidak terelakan. "Siapa kuat dia jadi penguasa," ujar Gibson

Singkat cerita, perkelahian itu dimenangkan oleh Gibson. Apalagi dari kejadian itu namanya makin dikenal dan ditakuti di wilayah Pondok Bambu. Kesempatan buat melebarkan kekuasaan dimanfaatkan oleh lelaki memiliki tato bergambar rantai ini. Daerah kekuasaannya dia lebarkan. Sebanyak tujuh buah lapak parkir pertokoan dikuasai Gibson.

"Sampai kaki patah, muka bonyok, badan kena bacok sudah saya rasakan," tuturnya. Hanya menongkrongi saja, Gibson kini bisa mendapatkan uang sehari Rp 500 ribu. Uang itu dia dapat dari setoran anak buahnya mengelola lahan parkir.

Meski demikian, Gibson mengaku jika lahan parkir dia kuasai merupakan legal dengan izin pemerintah kota Jakarta Timur. Apalagi Gibson juga mengaku membayar uang sebesar Rp 20 ribu kepada petugas Dinas Perhubungan. Selain itu dia juga menyetorkan uang kepada oknum Polisi menjadi bekingnya untuk menjaga lahan parkir.

Menurut dia, usahanya sebagai bos parkiran di Pondok Bambu tidak akan terjamah jika membayar oknum keamanan. "Sekarangkan mainnya beking. Ada aparat di belakang mereka, kuat-kuatan pangkat saja. Kalau gak ada beking habis kita," ujarnya.

Kepala bagian keuangan UPT Parkir Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Siswanto membenarkan jika ada oknum petugas yang menjadi beking lahan parkir di Jakarta. Untuk menghindari hal tersebut, Siswono menjelaskan jika Pemprov DKI berencana memasang mesin parkir elektrik. Tujuannya ialah mengoptimalkan pendapatan daerah dari lahan parkir, sekaligus mengurangi gesekan di lapangan antara juru parkir.

"Tahun 2016 rencananya semua menggunakan e-parkir. Ini untuk mencegah adanya gesekan dan penguasaan parkir oleh oknum. Ini sudah instruksi Gubernur," kata Siswanto melalui sambungan seluler kemarin.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pun telah mengkalkulasi jika pendapatan parkir di optimalkan, uang tersebut bisa digunakan untuk mengelola transportasi. Apalagi jumlah kebocoran itu jumlahnya cukup besar. Jika dioptimalkan Pemprov DKI bisa mendapatkan pendapatan daerah sebesar Rp 1,8 triliun.

"Karena banyaknya parkir liar, jadi banyak kebocoran di sana sini yang akhirnya mengakibatkan PAD kita jadi berkurang," ujar Ahok sapaan Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jakarta.

(mdk/arb)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gibran Sebut Ada 64 Juta Pelaku UMKM, Cek Faktanya

Gibran Sebut Ada 64 Juta Pelaku UMKM, Cek Faktanya

Di tahun 2021, jumlah pelaku UMKM mengalami penurunan menjadi 64,2 juta.

Baca Selengkapnya
Gibran: Berburu di Kebun Binatang Istilah Wajar Sering Dipakai di Perpajakan

Gibran: Berburu di Kebun Binatang Istilah Wajar Sering Dipakai di Perpajakan

Dia menegaskan bahwa yang disampaikannya saat itu bukanlah menaikkan tarif pajak, melainkan rasio pajak.

Baca Selengkapnya
Gibran Ingin Bertemu Paslon 1 dan 3, Ganjar: Belum Dikontak

Gibran Ingin Bertemu Paslon 1 dan 3, Ganjar: Belum Dikontak

Ganjar mengaku belum dihubungi Gibran perihal ajakan bertemu

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Disindir Maju Cawapres Ibarat Sopir Truk Hingga Bikin PDIP Khilaf, Gibran: Pak Hasto Paling Oke

Disindir Maju Cawapres Ibarat Sopir Truk Hingga Bikin PDIP Khilaf, Gibran: Pak Hasto Paling Oke

Gibran mengucapkan terima kasih pada Hasto yang menurutnya sindiran itu sebagai masukan.

Baca Selengkapnya
Tiga Tahun Pimpin Solo, Gibran Akui Banyak PR yang Belum Diselesaikan

Tiga Tahun Pimpin Solo, Gibran Akui Banyak PR yang Belum Diselesaikan

“Ya masih banyak yang perlu diselesaikan. Ya pembangunan pembangunan fisik, tapi kebanyakan sudah selesai di tahun ini,” ujar Gibran

Baca Selengkapnya
Beredar Nama-Nama Calon Penggati Gibran di Solo, Ini Daftarnya

Beredar Nama-Nama Calon Penggati Gibran di Solo, Ini Daftarnya

Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi munculnya nama nama tersebut.

Baca Selengkapnya
Gibran: Papua Tidak Boleh Ditinggal, Harus Terus Dibangun

Gibran: Papua Tidak Boleh Ditinggal, Harus Terus Dibangun

Gibran mengatakan pembangunan Indonesia ke depannya tidak boleh lagi Jawa sentris.

Baca Selengkapnya
Gibran Mainkan Gimik, Timnas AMIN: Ini Debat Cawapres, Bukan Ecek-Ecek

Gibran Mainkan Gimik, Timnas AMIN: Ini Debat Cawapres, Bukan Ecek-Ecek

Salah satu gimik Gibran yakni celingak-celinguk saat menjawab pertanyaan salah satu paslon ketia debat.

Baca Selengkapnya
Unggul Hitung Cepat, Gibran Berencana Sowan ke Anies-Ganjar jika Diizinkan

Unggul Hitung Cepat, Gibran Berencana Sowan ke Anies-Ganjar jika Diizinkan

Gibran menunggu kesempatan tersebut saat para paslon memiliki waktu luang.

Baca Selengkapnya