Bias kepentingan di survei elektabilitas
Merdeka.com - Sejatinya, sebuah survei dijalankan untuk memprediksi seberapa tinggi perolehan suara partai atau perorangan. Survei secara tegas mensyaratkan ada pelaku independen. Ini dimaksudkan agar hasil survei tidak memiliki tendensi tertentu.
Namun demikian, terdapat beberapa survei justru mencurigakan dan sarat kepentingan. Bahkan, pengajar Komunikasi Politik di Universitas Indonesia Ade Armando menyebut ada beberapa lembaga survei terindikasi curang. Sejumlah lembaga itu antara lain Indonesia Network Election Survei (INES), Indonesia Research Center (IRC), dan Lembaga Survei Nasional (LSN). "INES salah satu terburuk saya kira," katanya.
INES meluncurkan hasil survei elektabilitas akhir Februari lalu. Tidak main-main. Hasil survei ini bahkan dimuat di halaman depan media nasional terkenal. Ade menilai jajak pendapat itu mencurigakan lantaran menempatkan calon presiden Prabowo Subianto di posisi tertinggi dengan 40,8 persen suara dan Joko Widodo (Jokowi) hanya 5,6 persen. "Hasilnya jauh berbeda dengan yang lain," ujar Ade.
Selain itu, Ade menyatakan tidak bisa menerima hasil survei INES. Sebab dia mendapat temuan pimpinan lembaga ini merupakan calon legislatif dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). "Dia tidak pernah jujur soal itu. Itu kita cek, kita pelajari," tuturnya.
Berdasarkan informasi didapat merdeka.com, lembaga ini berkantor di Jalan Cikini Raya nomor 60, Menteng, Jakarta Pusat. Lokasi ini merupakan kawasan perkantoran, namun tidak satupun bagian dari gedung memuat papan nama dari lembaga ini.
Di sana hanya ditemukan pintu masuk kaca berstiker gambar pasangan Prabowo-Hatta. Saat masuk, terdapat beberapa orang berada di sana. Ketika ditanya apakah kantor INES berada di ruang itu, salah satu dari mereka menjawab, "Wah, coba ke belakang. Lewat belakang gedung ini."
Saran itu diikuti dan merdeka.com harus keluar dari ruangan ini menuju pintu lain. Saat masuk dari pintu itu terdapat dua resepsionis bernama Udin dan Dedi, sudah bekerja masing-masing 20 tahun dan 15 tahun. "Kalau lembaga survei, saya tidak pernah dengar. Adanya lembaga bantuan hukum," kata Udin.
IRC sempat merilis hasil survei juga cukup mengejutkan. Ini lantaran IRC menempatkan Wiranto - Hary Tanoesoedibjo sebagai pasangan tertinggi. Padahal tidak ada lembaga survei lain merilis hasil serupa.
Merdeka.com mendapat informasi kantor lembaga ini terletak di Jalan Kebon Sirih nomor 17-19. Letaknya di lantai 26 Menara MNC. Institusi ini diduga merupakan salah satu anak usaha dari MNC Group.
Sedangkan LSN sempat meluncurkan hasil survei memenangkan duet Prawobo Subianto-Hatta Rajasa dengan 46,6 persen suara, dibanding Jokowi-Jusuf Kalla meraup 39,9 persen. Poling ini dijalankan pada 23-26 Juni lalu melibatkan 1.070 responden di 34 provinsi dengan tingkat kesalahan tiga persen.
Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) Hamdi Muluk menaruh curiga terhadap survei LSN. Menurut dia, jajak pendapat itu tidak masuk akal lantaran menggunakan metode survei cepat tanpa turun lapangan dan hanya menghabiskan biaya Rp 40 juta.
Dia menuding hasil survei berdasarkan data karangan. "Kalau penelitian, ya penelitian dan harus mengambil data di lapangan," kata Hamdi saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat.
Hamdi mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membaca hasil survei. Menurut dia, untuk melacak validitas lembaga survei, cari rekam jejak pengurusnya. "Kalau penelitinya tidak punya rekam jejak bagus, latar belakang pendidikannya tidak memadai, kita bisa meragukan."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indo Riset: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Turun, Anies Naik
Tingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaEmpat Hasil Survei Elektabilitas Capres Cawapres Jelang Debat Ketiga Pilpres
Jelang pelaksanaan debat ketiga, sejumlah lembaga telah mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tiga paslon.
Baca SelengkapnyaDua Survei Pilpres Terbaru Ungkap Perubahan Elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Naik dan Turun
Hasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Faktor Kunci Elektabilitas Prabowo-Gibran Terus Naik Versi LSI Denny JA
Elektabiltas terbaru versi LSI Denny JA, Prabowo-Gibran 46,6 persen, Ganjar-Mahfud 24,8 persen dan Anies-Cak Imin 22,8 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA Ungkap Prabowo-Gibran Hanya Butuh 4% untuk Menang Pilpres 1 Putaran
Berdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen
Baca SelengkapnyaVIDEO: Survei LSI: Elektabilitas PDIP Teratas di 2024, Menurun Dibanding 2019
Hasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Peta Elektabilitas: Prabowo-Gibran Kuasai Hampir Semua Wilayah, Kecuali Jateng
Tercatat, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mampu kuasai hampir seluruh wilayah.
Baca SelengkapnyaAHY Tak Percaya Hasil Survei Tempatkan Demokrat Hanya Dapat 4 Persen
Demokrat memiliki survei internal, dan AHY yakin perolehan suara akan lebih dari survei eksternal.
Baca SelengkapnyaMembandingkan 2 Hasil Survei Pilpres Jelang Debat Capres: Ini Elektabilitas Anies, Prabowo dan Ganjar
Jelang debat Capres, elektabilitas para Capres dirilis sejumlah lembaga survei.
Baca Selengkapnya