Biar prajurit tidak jenuh
Merdeka.com - kekerasan oleh anggota TNI selama ini termasuk tindakan melanggar disiplin. Bukan semangat korsa sejati justru banyak dipuji oleh beberapa kalangan.
Pengamat militer Universitas Muhammadiyah Malang Muhadjir Effendi menilai tindakan itu menunjukkan kejenuhan tentara menjalankan tugas pokok. Peraih doktor bidang sosiologi militer dari Universitas Airlangga, Surabaya, ini mengatakan kondisi Indonesia saat ini membuat tugas militer semakin kabur.
“Menjaga kedaulatan bangsa dan negara dalam bentuk operasi perang adalah tugas pokok militer, padahal Indonesia tidak tahu kapan perangnya,” kata Muhadjir saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya, Rabu pekan lalu.
Melihat kondisi ini, TNI mestinya segera berbenah ke dalam. Dia menegaskan kasus penganiayaan melibatkan prajurit menunjukkan buruknya kontrol internal militer sekarang. Sejatinya, apapun tindakan tentara harus melalui perintah atasan dan koordinasi internal.
Menurut dia, militer masih merasa menjadi warga negara utama di Indonesia. Sehingga mereka berani melanggar hukum. Padahal, masih ada operasi militer selain perang bisa dilakoni TNI buat mengusir kejenuhan. Contohnya membantu evakuasi korban bencana alam.
Mengerahkan militer dalam operasi selain perang sebenarnya sudah ada dalam Undang-undang nomor 34 tahun 2004. Namun, menurut Muhadjir, sampai saat ini pemerintah belum membuat aturan detail dan teknis untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan. Dia melihat pemerintah takut memberikan legalitas itu lantaran khawatir militer bakal dominan dalam pelbagai bidang seperti di zaman Orde Baru.
Dalam penelitiannya tentang militer di Indonesia pada masa Orde Baru, Muhadjir menganggap militer seperti tidak mau keluar dari ranah politik. Ini terlihat dari masih berlakunya konsep teritorial di daerah sejalan dengan sistem pemerintahan sipil, seperti koramil, kodim, korem, hingga kodam. Dia bahkan menyimpulkan institusi-institusi militer ini berpotensi digunakan untuk menjangkau ranah di luar pertahanan.
Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Nanang Bahrain mengatakan TNI sudah diberikan peran untuk mengamankan wilayah luar Indonesia. Misalnya, perbatasan dan lokasi-lokasi dianggap strategis yang memudahkan musuh masuk. “TNI punya tugas-tugas luar, seperti penugasan PBB. Itu kerja-kerja nyata negara kita,” katanya.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaSecara umum pada Operasi Gaktib Polisi Militer tahun 2023 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.
Baca SelengkapnyaSerangan KKB menyebabkan dua prajurit TNI menjadi korban.
Baca SelengkapnyaPara prajurit TNI AD membersihkan sampah dan melakukan penghijauan kembali setelah beberapa waktu lalu lokasi tersebut kebakaran.
Baca SelengkapnyaBerikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaPergerakan masyarakat selama libur lebaran tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya