Asma al-Assad doyan belanja lewat Internet

Merdeka.com - Selama ini, tidak banyak kisah terungkap mengenai keluarga besar rezim Al-Assad yang menguasai Suriah sejak 43 tahun lalu. Selain cerita-cerita yang muncul di media resmi pemerintah dan sedikit liputan investigasi media luar negeri, publik tidak pernah tahu, ada apa di balik tembok rumah keluarga paling berkuasa di negara itu. Apalagi, setelah setahun terakhir negeri yang dahulu disebut Syams itu dilanda konflik, makin susah mencari tahu informasi pribadi keluarga Assad.

Sisi lain keluarga Presiden Suriah Basyar al-Assad akhirnya terkuak setelah peretas berhasil membobol tiga ribu surat elektronik milik Assad, seperti dilansir harian Guardian, Kamis (15/3). Salah satu fakta mengejutkan adalah kebiasaan Ibu Negara Asma al-Assad belanja barang-barang mewah melalui Internet.

Asma, putri ahli jantung asal Suriah yang bermukim di Inggris, ini rupanya tergila-gila baju mahal bikinan perancang ternama. Wanita bergelar sarjana ilmu komputer dan sastra Prancis itu sering pula belanja perabotan rumah tangga dari Swedia dan perhiasan jutaan dolar buatan Italia.

Ketika bahan makanan langka di beberapa kota basis oposisi, seperti Homs dan Idlib, di utara Suriah, Asma dikabarkan memesan satu set perlengkapan makan, termasuk bahan baku masakan mahal dari luar negeri untuk jamuan keluarga.

Tidak lama setelah Suriah dililit perang saudara tahun lalu, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menerapkan sanksi ekonomi sehingga keluarga Assad tidak bisa melakukan transaksi perbankan. Basyar konon memakai identitas palsu dan bantuan pihak ketiga di Amerika, sehingga kegemaran istrinya belanja tetap tersalurkan.

Hobi itu sudah dipupuk jauh sebelum dia diperistri Basyar al-Assad. Setelah lulus kuliah pada 1998, perempuan bernama lengkap Asma al-Akhras ini bekerja di lembaga investasi tersohor, J.P Morgan, cabang Ibu Kota London, Inggris.

Saat menjadi konsultan keuangan itulah, Asma menjalani gaya hidup sangat glamor. Semasa itu pula, dia dekat dengan kawan yang dia kenal selamakuliah, seorang dokter mata bernama Basyar al-Assad.

Basyar menjadi orang nomor satu di Suriah setelah ayahnhya, Hafez al-Assad, mangkat tahun 2000. Asma pun dipersunting tahun itu juga. Dia hijrah ke Suriah dan menjalani peran sebagai ibu negara.

Di permulaan masa Basyar menjabat, Asma dicitrakan sebagai perempuan progresif hasil didikan luar negeri. Dia digambarkan membela hak perempuan dan berupaya meningkatkan harkat dan kesetaraan pendidikan bagi kaum hawa.

Asma dikenal dekat dengan perempuan-perempuan berpengaruh di Timur Tengah. Sohib karibnya adalah putri emir Qatar Mayassa al-Thani dan Ratu Rania Al-Abdullah dari Kerajaan Yordania.

Sejak pemberontakan di Suriah mencuat pada pertengahan 2011, hubungan mereka memburuk. Bahkan Asma menutup telepon tiba-tiba saat Rania menghubungi dia bulan lalu untuk menanyakan situasi Suriah terkini.

Surat-surat elektronik itu asli menurut pengamat Guardian setelah memeriksa ke pelbagai sumber khusus di Suriah. Temuan ini mematahkan citra yang coba dibangun Presiden Assad beberapa tahun lalu soal gaya hidup keluarganya.

Saat diwawancara jurnalis harian the Telegraph, Andrew Gilligan, tahun lalu, Assad mengaku keluarganya lebih nyaman menjalani gaya hidup sederhana.