Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada jaringan pedofil di JIS

Ada jaringan pedofil di JIS JIS. ©2014 merdeka.com/henny rachma sari

Merdeka.com - Jakarta Internasional School (JIS) jadi sorotan masyarakat setelah terkuaknya kasus pemerkosaan terhadap siswa di Taman Kanak-kanak (TK). Sekolah awalnya didirikan untuk anak para diplomat asing ini bahkan diketahui mempekerjakan buronan FBI (dinas intelijen dalam negeri Amerika Serikat) dalam kasus pelecehan seksual di berbagai negara selama satu dasawarsa.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai JIS melindungi pelajar mereka. “Kekhawatiran kami cukup berdasar juga karena pelaku utamanya belum tertangkap. Jangan-jangan pelakunya merasa tidak akan tertangkap,” kata Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda saat ditemui di sebuah hotel kemarin.

Berikut penuturannya kepada Alwan Ridha Ramdani dari merdeka.com.

Dalam kasus JIS, siapa lalai?

Memang dalam hal ini semua pihak lalai. Karena ini terjadi di sekolah, otomatis yang bertanggung jawab adalah sekolah. Sesuai Undang-undang Perlindungan Anak 2002, lingkungan sekolah harus terbebas dari tindakan kekerasan.

Sementara kita melihat ada tindakan kekerasan seksual. Kekerasan luar biasa terjadi di lingkungan sekolah. KPAI mengarahkan pada pihak kepolisian, ada kejahatan oleh sekolah dan sekolah harus bertanggung jawab. Menurut UU Perlindungan Anak Pasal 78, setiap yang mengetahui tindakan kekerasan wajib melaporkan, kalau tidak melaporkan berarti pidana.

Itu yang saya katakan semua pihak harus bertanggung jawab, termasuk guru dan elemen lain ada di sekolah. Tidak serta merta ISS sebagai perusahaan kontrak tenaga kerja kebersihan itu bertanggung jawab atau pelakunya.

Jadi kasus ini harus diungkap sepenuhnya?

Kasus ini harus benar-benar bisa diungkap secara komprehensif. Apalagi kita mengetahui FBI sudah mempublikasi guru di sana itu pernah menjadi buronan. Walau dia sekarang sudah meninggal, patut kita kembangkan lagi, Wakil kepala sekolah sekarang sudah keluar, menurut FBI, incaran mereka. Ini korelasi-korelasi harus kita kedepankan dan harus menjadi gerbang utama kepolisian untuk membuka perkara ini. Jangan-jangan ini disusupi jejaring predator pedofil.

JIS adalah sekolah asing, secara pengamanan ketat. Adanya kejadian ini membuktikan JIS tidak bisa menjamin keselamatan siswa mereka?

Terlihat jelas memang pengamanannya ketat, tapi terbukti terjadi kekerasan seksual di sana. Menurut saya, pengamanan ini juga harus dilakukan pada rekrutmen pegawainya juga.

Kita mengetahui lingkungan di JIS juga telah mengadopsi lingkungan Barat. Contohnya seks bebas, cara berpakaian, berciuman di muka umum tidak masalah. Yang kita sayangkan, anak TK ini berada di satu area dengan tingkatan sekolah lainnnya berbeda karakteristik. Jadi banyak hal menjadi pemicu kekerasan seksual terjadi di JIS.

Bagaimana komunikasi antara sekolah dan orang tua?

KPAI menyarankan harus ada komunikasi baik antara orang tua dan pihak sekolah. Dari dua korban kita gali, ternyata tidak ada namanya kumpulan orang tua benar-benar melakukan komunikasi efektif.

JIS hanya menjadi penampungan anak dengan memberi standar pendidikan ala Barat?

Betul. Saya melihat lebih terfokus pada ranah belajar saja. Tetapi ranah untuk karakter, kurang begitu ditekankan. Di JIS tidak ada pelajaran nasionalisme, sejarah, moral, agama, dan bahasa Indonesia. Amat kita sayangkan.

Bahasa Indonesia hanya ada di TK. Ini membuat kami sedih. Ini telah mencerabut nasionalisme dan karakter bangsa. Kalau anak bangsa tidak mengenal bangsanya sendiri, mereka tidak akan peduli pada bangsanya. Masalah JIS ini, bukan JISnya. Tapi yang menyebabkan itu semua dan bahaya latennya ini. Kita lihat secara menyeluruh bukan hanya dari satu sisi.

Sanksi pemerintah dengan menutup TK sudah cukup bagi KPAI atau juga harus pada jenjang lainnya?

Kalau menurut kami di KPAI, memang yang bermasalah ini baru TK dan kita harus kembangkan investigasi ini pada jenjang lainnya, SD sampai SMA. Jangan-jangan tidak hanya terjadi di TK, jangan-jangan terjadi di tingkat lebih tinggi. Ini introspeksi bagi Kementerian Pendidikan dan KPAI.

Penonaktifan TK saya pikir sudah langkah tetap. Namun karena ada korban lagi, saya berpikir sepantasnya langsung tidak beroperasional. Kalau sekarang kita menunggu sampai Juni. Kekhawatiran kami cukup berdasar juga karena pelaku utamanya belum tertangkap. Jangan-jangan pelakunya merasa tidak akan tertangkap.

Artinya ada pelaku lain selain petugas kebersihan masih berkeliaran?

Betul karena dari hasil tes darah tersangka petugas kebersihan itu negatif. Kita harus mencari obyek lain karena yang ada di lingkungan JIS itu bukan hanya petugas kebersihan.

KPAI inginnya guru, staf dan lainnya juga diperiksa?

Kalau menurut saya iya. Jika ingin mengungkap dengan serius dan melihat ini lebih luas lagi kita dapatkan, memang sebaiknya begitu.

Langkah KPAI untuk menginvestigasi dihalangi JIS?

Ehm….untuk awal-awal tim kita merasa kesulitan karena banyak sekali hal-hal kita tidak boleh mengetahui karena itu ranah polisi dan sebagainya. Tapi karena sekarang sudah terbuka secara internasional dan ada pernyataan FBI terhadap mantan gurunya di Jakarta, JIS harus proaktif dan jangan pernah menutupi. Seperti pada korban kedua hanya dikasih pendampingan psikologis saja tapi tidak pada ranah hukumnnya seakan JIS memburamkan pelaku utamanya.

KPAI curiga kemungkinan banyak korban di jenjang lebih tinggi di SD, SMP dan SMA?

Memang kita fokusnya ke TK dulu, namun kita tetap mengimbau kepada semua orang tua memang anaknya ada gejala-gejala sama karena kekerasan seksual sebaiknya mereka tidak perlu takut melaporkan karena kita akan melindungi.

Yang pasti, mungkin itu investigasi tahapan lanjutan. Kita fokus TK atau PAUD dulu.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya

Sebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya

Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Baca Selengkapnya
Asas Pemilu di Indonesia adalah Luber Jurdil, Ini Penjelasannya

Asas Pemilu di Indonesia adalah Luber Jurdil, Ini Penjelasannya

Luber Jurdil merupakan kependekan dari langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Baca Selengkapnya
Cara Menumbuhkan Alis dengan Cepat, Alami, dan Aman

Cara Menumbuhkan Alis dengan Cepat, Alami, dan Aman

Cara menumbuhkan alis dengan mudah, cepat, dan tanpa kerusakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perbedaan Kambing PE dan Jawa Randu, Ini Penjelasan Lengkapnya

Perbedaan Kambing PE dan Jawa Randu, Ini Penjelasan Lengkapnya

Kambing terdiri dari banyak jenis dan masing-masingnya memiliki ciri khas tersendiri.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya

Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya

Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.

Baca Selengkapnya
Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?

Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?

Seorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.

Baca Selengkapnya
OJK Kembali Cabut Izin 4 BPR, Ini Alasannya

OJK Kembali Cabut Izin 4 BPR, Ini Alasannya

Dian mengatakan OJK masih akan menutup sisa BPR yang bermasalah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
2 Jenderal TNI Tak Lagi Pegang Komando Kodam, 1 Eks Ajudan Jokowi Naik Bintang 3, 1 Lagi Urus Kampus

2 Jenderal TNI Tak Lagi Pegang Komando Kodam, 1 Eks Ajudan Jokowi Naik Bintang 3, 1 Lagi Urus Kampus

Dua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya