Waspadai Banjir dan Tanah Longsor di Jawa Timur, BNPB Imbau Masyarakat Lakukan Ini
Merdeka.com - Masyarakat Jawa Timur diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di saat musim hujan seperti sekarang. Hal ini disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dikutip dari Antara (2/11/2020), sejumlah daerah di Jawa Timur diguyur hujan intensitas sedang hingga deras. Selain itu, hujan deras juga disertai angin kencang.
Peringatan Dini Cuaca Buruk
©Unplash/jonfordphotos
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengimbau warga tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana.
"Diharapkan masyarakat agar tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana seiring adanya peringatan dini dari BMKG," katanya seperti tertulis dalam siaran pers.
Ia menyampaikan berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman "bmkg.go.id", ada peringatan dini cuaca buruk, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Hujan Deras Disertai Angin Kencang
©2019 Istimewa
Pada Selasa (3/11), BMKG juga memberikan peringatan dini waspada hujan dengan intensitas sedang hingga deras disertai angin kencang sesaat pada pagi hari di wilayah Lumajang. Sedangkan pada siang hingga sore hari di wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, dan Jember.
Daerah Rawan Bencana
©2017 Merdeka.com
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga meminta warganya mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan pada November 2020 hingga Maret 2021.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengumumkan, ada 22 kabupaten/kota di wilayah setempat yang berstatus rawan bencana hidrometeorologi.
Khofifah menginstruksikan instansi bidang kebencanaan, mulai dari BMKG, BPBD, Dishub, PU Cipta Karya, Binamarga, dan Dinas Sosial untuk mendetailkan mitigasi menyusul adanya potensi bencana akibat La Nina.
Antisipasi Bersama
©2020 Istimewa
Mantan Menteri Sosial itu meminta seluruh instansi terkait kebencanaan di Provinsi Jawa Timur untuk melakukan antisipasi bersama dengan cara membuat item yang lebih terukur dari hulu hingga hilir.
"Kalau bisa mendetailkan koordinasi secara operasional akan bagus dalam menangani kesiapsiagaan bencana. Kami tidak ingin terlambat merespons fenomena La Nina," ungkap Khofifah.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini
Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaKorban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca SelengkapnyaTerjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan
Masyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaKorban Banjir Bandang Grobogan dan Demak Dapat Bantuan dari BUMN Semen, Ini Detail Isinya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca Selengkapnya8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnya