Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Sleepwalking, Gangguan Tidur Sambil Berjalan dan Cara Mengatasinya

Mengenal Sleepwalking, Gangguan Tidur Sambil Berjalan dan Cara Mengatasinya Sleepwalking. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sleepwalking, yang dikenal juga dengan somnambulisme, adalah sebuah gangguan perilaku tidur. Orang yang berada dalam kondisi sleepwalking akan berjalan dalam tidur tanpa sadar dan merasakan apapun.

Sleepwalker atau orang yang berjalan dalam tidur dapat melakukan berbagai kegiatan seperti berpakaian, pergi ke kamar mandi, makan, atau bahkan memindahkan furnitur.

Sleepwalking paling sering dialami oleh anak-anak. Sleepwalking dapat menyebabkan risiko jatuh dan cedera, sehingga disarankan agar segera mencari pertolongan profesional untuk mengobatinya.

Langkah-langkah keamanan tambahan juga perlu dilakukan di rumah, apabila Anda tinggal dengan seseorang yang mengidap gangguan tidur ini. Berikut akan penulis jelaskan lebih jauh mengenai sleepwalking, penyebabnya, gejalanya, dan cara mengatasinya.

Penyebab Sleepwalking

sleepwalking

2020 Merdeka.com

Sleepwalking atau gangguan tidur sambil berjalan diklasifikasikan sebagai parasomnia -perilaku atau pengalaman yang tidak diinginkan selama tidur. Dikutip dari mayoclinic.com, sleepwalking adalah gangguan gairahdalam tidur yang terjadi di tahap N3, yaitu tahap terdalam dari Non-Rapid Eye Movement (NREM). Gangguan NREM lainnya adalah sleep terror, yang dapat terjadi bersamaan dengan berjalan dalam tidur.

Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab sleepwalking, di antaranya:

  • Kurang tidur
  • Kelelahan
  • Tertekan
  • Demam
  • Jadwal tidur tidak teratur
  • Sedang bepergian (situasi lingkungan/tempat tidur yang berbeda, misalnya hotel)
  • Tidur yang terganggu
  • Tidur dengan kandung kemih penuh
  • Migrain
  • Cidera kepala
  • Terkadang, sleepwalking juga dapat dipicu oleh kondisi seperti di bawah ini:

  • Gangguan bernapas saat tidur - gangguan yang menampilkan pola pernapasan abnormal selama tidur (misalnya, apnea tidur obstruktif)
  • Minum obat-obatan tertentu, seperti hipnotik, sedatif atau obat-obatan yang digunakan untuk gangguan kejiwaan
  • Penggunaan zat, seperti alkohol
  • Sindrom kaki gelisah
  • Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)
  • Faktor-faktor lainnya yang dapat meningkatkan resiko sleepwalking adalah;

  • Genetika. Kecenderungan sleepwalking dapat menurun dalam keluarga. Anak yang memiliki orangtua pengidap sleepwalking, pada gilirannya akan menampakkan gejala-gejalanya dan berakhir juga dengan berjalan dalam tidur.
  • Usia. Sleepwalking lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Dan apabila pada usia dewasa masih memiliki gangguan tidur ini penyebabnya mungkin lebih pada apa yang sudah dijabarkan di atas.
  • Gejala Sleepwalking

    sleepwalking

    2020 Merdeka.com

    Ketika mengalami sleepwalking, biasanya orang tidak hanya sekedar berjalan sambil tidur. Mengutip sleepfoundation.org, ada serangkaian perilaku kompleks yang dapat terjadi pada seseorang yang sedang berada dalam kondisi sleepwalking.

    Perilaku tersebut seperti, duduk di tempat tidur, berjalan di sekitar kamar atau rumah, berjalan keluar dari halaman rumah, bahkan menyetir kendaraan. Untuk itu, orang yang sedang berada dalam kondisi sleepwalking harus segera dibangunkan. Karena, mereka dapat melakukan hal-hal berbahaya dan dapat melukai diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.

    Kondisi sleepwalking biasanya terjadi pada waktu satu atau dua jam setelah tertidur. Namun sleepwalking tidak mungkin terjadi selama tidur di siang hari. Kondisi sleepwalking umumnya berlangsung selama beberapa menit, dan bisa juga lebih lama.

    Seseorang yang sedang mengalami sleepwalking akan menunjukkan gejala seperti berikut:

  • Bangun dari tempat tidur dan berjalan-jalan
  • Duduk di tempat tidur dan membuka mata, namun kondisinya sedang lelap
  • Memiliki ekspresi dan mata berkaca-kaca
  • Tidak menanggapi ketika diajak bicara
  • Sulit dibangunkan
  • Bingung ketika terbangun
  • Tidak ingat apa-apa pada pagi harinya
  • Susah beraktifitas di siang hari karena jadwal tidurnya terganggu
  • Mengalami sleep terror selain sleepwalking
  • Terkadang, seseorang sedang berada dalam kondisi sleepwalking akan melakukan beberapa hal ini:
  • Melakukan rutinitas seperti berpakaian, berbicara, atau makan
  • Pergi dari rumah
  • Mengendarai mobil
  • Berperilaku tidak biasa, seperti buang air kecil di lemari
  • Terlibat dalam aktivitas seksual tanpa kesadaran
  • Terluka, misalnya, karena jatuh dari tangga atau melompat keluar jendela
  • Berubah kasar selama periode kebingungan singkat segera setelah bangun.
  • Perawatan Bagi Penderita Sleepwalking

    sleepwalking

    2020 Merdeka.com

    Bagi penderita sleepwalking tentu gangguan tidur ini cukup mengkhawatirkan. Meski dari sisi kesehatan tidak ada dampak-dampak yang terlalu serius, namun ada baiknya untuk mencari pengobatan. Karena, selain dapat membahayakan dan melukai diri sendiri, sleepwalking juga berbahaya bagi orang lain.

    Biasanya, obat-obatan dan perawatan medis lainnya tidak diperlukan untuk menyembuhkan sleepwalking. Jika Anda memiliki anak yang mudah tidur sambil berjalan, Anda dapat dengan lembut mengarahkan mereka kembali ke tempat tidur.

    Namun Anda dapat mengobati gejala-gejala yang mendasari sleepwalking secara medis. Seperti misalnya sindrom kaki gelisah, untuk meminimalkan kemunculan sleepwalking di kemudian hari. Jika kondisi sleepwalking terjadi secara terus-terusan, Anda juga mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah ada alasan medis yang mendasari gangguan tidur Anda.

    Langkah pencegahan lain yang bisa Anda ambil adalah mengevaluasi kondisi rumah untuk meminimalkan potensi bahaya yang mungkin terjadi ketika sleepwalking. Seperti misalnya menempelkan kabel listrik ke dinding, mengunci pintu dan jendela sebelum tidur, dan menjaga perabot dari luar jangkauan. Dan jika kamar tidur berada di lantai atas, menempatkan penghalang di depan tangga juga diperlukan.

    Anda dapat memilih satu dari dua alternatif pengobatan untuk gangguan tidur sleepwalking. Yaitu dengan obat-obatan atau hipnosis.

    Mengobati Sleepwalking Dengan Obat-Obatan

    Jika sleepwalkingterus berlanjut, obat-obatan seperti benzodiazepine atau antidepresan dapat membantu menguranginya. Benzodiazepin adalah obat yang umumnya mengobati kecemasan, tetapi juga bermanfaat untuk mengobati gangguan tidur.

    Clonazepam (Klonopin) dan diazepam (Valium), khususnya, berguna dalam mengurangi intensitas sleepwalking. Antidepresan dan benzodiazepin dapat membantu mengurangi stres dan kegelisahan seseorang yang adalah faktor yang meningkatkan kemungkinan berjalan dalam tidur.

    Mengobati Sleepwalking dengan Hipnosis

    Hipnosis adalah terapi alternatif yang sangat membantu bagi beberapa pasien penderita sleepwalking. Hipnosis akan membawa seseorang dalam keadaan pikiran yang sangat santai dan fokus. Kemudian terapis akan membuat saran sehat yang disesuaikan dengan masalah medis individu.

    Hipnosis diyakini akan membawa saran-saran yang diberikan meresap ke dalam kesadaran individu dengan cara yang lebih kuat dan lebih bermakna karena pasien lebih terbuka untuk menerimanya.

    (mdk/edl)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Ketahui Penyebab Anak Tidur Gelisah dan Menangis Lengkap Beserta Gejalanya
    Ketahui Penyebab Anak Tidur Gelisah dan Menangis Lengkap Beserta Gejalanya

    Simak penyebab anak tidur gelisah dan menangis beserta gejalanya berikut ini.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam, Ketahui Penyebabnya
    Cara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam, Ketahui Penyebabnya

    Tidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.

    Baca Selengkapnya
    Perlu Dihindari, 3 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Terjadinya Insomnia
    Perlu Dihindari, 3 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Terjadinya Insomnia

    Sejumlah masalah kesehatan yang kita alami bisa menjadi penyebab terjadinya insomnia. Pastikan untuk mencegah sejumlah kondisi ini.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Penyebab Tangan Kesemutan Saat Tidur, Ketahui Cara Cepat Mengatasinya
    Penyebab Tangan Kesemutan Saat Tidur, Ketahui Cara Cepat Mengatasinya

    Kesemutan adalah gangguan umum yang dapat terjadi secara terus-menerus.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Susah Tidur Saat Hamil Muda, Ketahui Cara Mengatasinya
    Penyebab Susah Tidur Saat Hamil Muda, Ketahui Cara Mengatasinya

    Susah tidur menjadi salah satu risiko gejala yang muncul di awal kehamilan.

    Baca Selengkapnya
    5 Cara Menenangkan Pikiran di Malam Hari, Cegah Insomnia dan Bantu Tidur Lebih Berkualitas
    5 Cara Menenangkan Pikiran di Malam Hari, Cegah Insomnia dan Bantu Tidur Lebih Berkualitas

    Jangan sampai menimbulkan kecemasan, berikut ini tips menenangkan pikiran yang bisa dicoba!

    Baca Selengkapnya
    Awas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek
    Awas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek

    Orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengatasi Sleep Apnea dari Kebiasaan Sehari-hari, Tingkatkan Kualitas Tidur
    Cara Mengatasi Sleep Apnea dari Kebiasaan Sehari-hari, Tingkatkan Kualitas Tidur

    Sleep apnea adalah kondisi medis yang serius yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur. Karena membahayakan, penting untuk tahu cara mengatasinya.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif
    Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif

    Merdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.

    Baca Selengkapnya