Mengenal Penyakit Cholangitis, Infeksi Saluran Empedu yang Wajib Diwaspadai
Merdeka.com - Penyakit cholangitis adalah peradangan pada sistem saluran empedu. The American Liver Foundation mencatat bahwa cholangitis adalah sejenis penyakit hati. Saluran empedu membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil.
Empedu adalah cairan berwarna hijau hingga kuning kecokelatan yang membantu tubuh Anda mencerna dan menyerap lemak. Empedu ini juga membantu membersihkan limbah dari hati.
Pada kebanyakan kasus, penyakit cholangitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dan seringkali terjadi secara tiba-tiba. Namun dalam beberapa kasus lain, penyakit ini bersifat jangka panjang (kronis).
Ketika saluran empedu meradang atau tersumbat, empedu dapat kembali ke hati. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan masalah lainnya. Berikut beberapa fakta tentang penyakit Cholangitis yang penting untuk Anda ketahui dan waspadai.
Penyebab Penyakit Cholangitis
Seperti yang telah disinggung di atas, penyakit cholangitis adalah infeksi saluran empedu atau saluran yang membawa empedu dari hati ke kantong empedu dan usus. Empedu adalah cairan yang dibuat oleh hati yang membantu mencerna makanan.
Penyakit cholangitis paling sering disebabkan oleh bakteri. Ini bisa terjadi ketika saluran tersumbat oleh sesuatu, seperti batu empedu atau tumor. Infeksi yang menyebabkan kondisi ini juga dapat menyebar ke hati.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit cholangitis disebabkan oleh saluran yang tersumbat di suatu tempat di sistem saluran empedu. Penyumbatan paling sering disebabkan oleh batu empedu atau lumpur yang berdampak pada saluran empedu. Penyakit autoimun seperti primary sclerosing cholangitis juga dapat memengaruhi sistem.
Mengutip mountsinai.org, faktor risiko penyakit cholangitis antara lain adalah riwayat batu empedu, sclerosing cholangitis, HIV, penyempitan saluran empedu, dan juga riwayat bepergian ke negara di mana Anda mungkin terkena infeksi cacing atau parasit.
Beberapa jenis penyakit cholangitis bersifat ringan. Jenis lain dapat menjadi kondisi yang serius dan mengancam jiwa. Terdapat dua jenis utama penyakit cholangitis yakni:
- Cholangitis kronis yang terjadi perlahan seiring waktu. Ini dapat menyebabkan gejala selama bertahun-tahun.
- Cholangitis akut yang terjadi secara tiba-tiba. Ini dapat menyebabkan gejala dalam waktu singkat.
Gejala Penyakit Cholangitis
Gejala penyakit cholangitis tergantung pada jenis apa yang dimiliki dan berapa lama waktunya menginfeksi. Setiap penderita cholingitis dapat memiliki tanda dan gejala yang sedikit berbeda.
Bahkan, sebagian penderita tak merasakan gejala apa pun. Meski demikian, mengutip healthline.com beberapa gejala awal cholangitis kronis yang patut diwaspadai adalah sebagai berikut;
Jika Anda menderita kolangitis kronis untuk waktu yang lama, Anda mungkin juga akan mengalami:
Jika Anda menderita kolangitis akut, Anda mungkin juga mengalami gejala lain. Ini termasuk gejala mendadak seperti:
Dokter juga bisa saja menemukan tanda-tanda cholangitis lain di bagian tubuh Anda. Tanda-tanda tersebut termasuk:
Pengobatan Penyakit Cholangitis
Pengobatan penyakit cholangitis kronis dan akut berbeda berdasarkan penyebabnya. Perawatannya juga tergantung pada seberapa dini Anda menerima diagnosis. Cholangitis kronis dan akut dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani.
Perawatan dini sangat penting untuk cholangitis akut. Dokter mungkin merekomendasikan antibiotik, seperti penisilin, ceftriaxone, metronidazole, atau ciprofloxacin, hingga 10 hari. Mereka juga dapat merekomendasikan prosedur di rumah sakit, seperti:
Tidak seperti kolangitis akut, tidak ada obat yang tersedia untuk mengobati cholangitis kronis. Obat yang disebut asam ursodeoxycholic dapat membantu melindungi hati. Ini bekerja dengan meningkatkan aliran empedu, tetapi tidak mengobati kolangitis itu sendiri.
Pengobatan dan perawatan cholangitis kronis meliputi:
Prosedur untuk penanganan cholangitis kronis dan akut adalah:
Pelebaran balon dapat digunakan untuk membuka saluran dan meningkatkan aliran empedu. Ini membantu memperbaiki dan mencegah gejala. Anda mungkin memerlukan terapi ini beberapa kali untuk mengobati kolangitis. Terapi endoskopi juga dapat digunakan untuk sfingterotomi (prosedur yang memotong otot antara saluran empedu dan saluran pankreas) atau penempatan stent. Dengan terapi endoskopi, Anda mungkin memerlukan anestesi penuh atau tingkat sedasi yang terkadang memerlukan intubasi untuk melindungi jalan napas.
Ini mirip dengan terapi endoskopi, tetapi melalui kulit. Dokter akan membuat area tersebut mati rasa atau membuat Anda tertidur sebelum prosedur.
Dokter mungkin mengangkat bagian saluran empedu yang tersumbat. Atau, Anda mungkin memasang stent untuk membuka atau mengeringkan saluran empedu. Anda akan dibius penuh (tertidur) untuk operasi.
Dalam kasus yang serius, Anda mungkin memerlukan transplantasi hati. Dokter akan mengganti hati Anda yang rusak dengan yang baru. Anda harus minum obat antipenolakan selama sisa hidup setelah operasi. Ini membantu tubuh Anda menjaga kesehatan hati yang baru.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaBatu empedu adalah potongan bahan padat yang terbentuk di kantong empedu, organ kecil di bawah hati Anda. Batu ini bisa menyumbat saluran empedu.
Baca SelengkapnyaPenyakit liver merupakan istilah umum untuk menyebut segala kondisi yang mempengaruhi kesehatan hati. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala penyakit liver!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sesak napas bukanlah suatu kondisi yang dapat diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan atau organ tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaPenyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Baca SelengkapnyaPenyakit Jantung Bawaan ada yang sembuh dengan sendirinya, namun ada juga yang harus menjalani tindakan intervensi.
Baca SelengkapnyaAspergillosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dan dapat menyerang sistem pernapasan serta menyebabkan berbagai komplikasi serius.
Baca SelengkapnyaMunculnya rasa lapar merupakan sinyal alami pada tubuh. Namun, sejumlah kondisi bisa menyebabkan kita tidak merasakan rasa lapar ini.
Baca SelengkapnyaImunodefisiensi adalah kondisi di mana sistem imun seseorang melemah atau tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi.
Baca Selengkapnya