Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Lasimin, Bapak Empat Anak yang Jadi Saksi Meletusnya Gunung Semeru

Kisah Lasimin, Bapak Empat Anak yang Jadi Saksi Meletusnya Gunung Semeru Kerusakan rumah warga tertimbun abu vulkanik. ©2021 AFP/Juni Kriswanto

Merdeka.com - Mendadak asap tebal keluar dan cuaca menjadi gelap gulita di kawasan lereng Gunung Semeru. Suasana hati Lasimin tak keruan. Pikirannya terpaku pada keluarganya di rumah yang terletak di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Hari itu, Sabtu (4/12), Lasimin sedang tidak ada di rumah. Ia pergi karena ada kegiatan. Sementara itu, keempat anaknya berada di rumah.

"Saya bingung karena keluarga di rumah," tuturnya saat berada di salah satu pos kamling tidak jauh dari Kampung Renteng di Lumajang, Minggu (5/12) sore.

Kabar Keempat Anaknya

Lasimin terus mencoba mencari kabar mengenai keberadaan keempat anaknya yang saat itu ada di rumah.

Setelah beberapa saat, ia lega mengetahui kabar bahwa keempat anaknya selamat dari peristiwa erupsi Gunung Semeru.

"Alhamdulillah, akhirnya saya dapat kabar kalau mereka baik-baik saja. Tapi, mereka ada di tempat-tempat pengungsian berbeda. Tidak apa-apa, yang penting semuanya selamat," ungkapnya, dikutip dari Antara.

Kampung Paling Terdampak

      View this post on Instagram      

A post shared by khofifah indar parawansa (@khofifah.ip)

 

Sampai saat ini, ia dan keluarganya belum bisa kembali ke rumah lantaran akses jalan di perkampungan tempat tinggalnya tertimbun abu dan material lain. Alhasil, Lasimin berbesar hari karena barang-barang di rumahnya belum bisa diamankan.

"Rumah saya tidak tertimbun, tapi tidak bisa ke sana karena banyak material. Makanya barang-barang yang tersisa tidak bisa diamankan dulu," tuturnya.

Kampung Renteng menjadi lokasi paling terdampak oleh erupsi Gunung Semeru. Beberapa warganya dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Di lokasi tersebut juga ditemukan sejumlah hewan ternak mati. Selain itu, puluhan rumah tertimbun abu material dan awan panas guguran.

Pada Sabtu (4/12) sore itu, Gunung Semeru mengeluarkan asap panas. Hujan abu mengguyur daerah di sekitarnya. Warga yang tinggal di perkampungan sekitar gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu bergegas mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman dari guguran awan panas.

Bersama dengan peristiwa itu, terdapat dua truk yang terjebak abu material. Sang sopir terpaksa meninggalkan truk yang dikemudikannya. Ia naik ke atap warga untuk menghindari awan panas guguran.

Sementara itu, beberapa warga lainnya masih sempat menyelamatkan barang-barang mereka yang tertinggal di rumah. Kasur, meja, kursi, televisi dan berbagai perabotan rumah tangga lain diboyongnya ke tempat-tempat pengungsian.

(mdk/rka)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Kehabisan Bensin, Tiga Anak di Gunungkidul Curi Duit Kotak Amal Masjid
Kehabisan Bensin, Tiga Anak di Gunungkidul Curi Duit Kotak Amal Masjid

Peristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari

Baca Selengkapnya
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Sambil Meneteskan Air Mata, Pesan Mendalam Dede Sunandar untuk Keluarga 'Titip Aa ya Suatu saat Kalau Papah Udah Gak Ada'
Sambil Meneteskan Air Mata, Pesan Mendalam Dede Sunandar untuk Keluarga 'Titip Aa ya Suatu saat Kalau Papah Udah Gak Ada'

Anak keduanya bernama Ladz'an diketahui mengidap sindrom langka yakni Sindrom Williams.

Baca Selengkapnya
Selesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari
Selesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari

Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.

Baca Selengkapnya
Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar

Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Larang Cucu Umur 6 Hari Keluar Rumah, Pria di Sumsel Ditendang Mantu & Dibunuh Besan
Gara-Gara Larang Cucu Umur 6 Hari Keluar Rumah, Pria di Sumsel Ditendang Mantu & Dibunuh Besan

Pelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.

Baca Selengkapnya