Bahas soal Mantan, Rachel Vennya: Jangan Benci Orang Terlalu Berlebihan

Merdeka.com - Kehidupan Rachel Vennya selalu berhasil mencuri perhatian publik. Namanya makin ramai menjadi sorotan usai terseret kasus kabur dari karantina pada Oktober 2021 lalu.

Baru-baru ini, sosok Rachel kembali ramai dibahas usai mengungkap soal dendam dan amarahnya kepada mantan. Melansir dari akun Instagramnya, ibu dari Xabiru dan Chava ini membuka sesi tanya jawab.

Salah satu pertanyaan yang diresponsnya berkaitan dengan rasa benci terhadap mantan. Meski tak secara spesifik menyebut siapa mantan yang ia maksud, banyak yang beranggapan sosok yang dimaksud Rachel adalah mantan suaminya, Niko Al Hakim.

Seperti yang diketahui publik, meski sudah resmi bercerai, hubungan Niko dan Rachel di muka umum tetap harmonis. Tak jarang publik terbawa suasana dan meminta kedua kembali rujuk. Namun siapa sangka, Rachel pernah membenci mantannya di awal perseteruan.

Selengkapnya, simak penuturan Rachel Vennya yang berhasil dirangkum oleh Merdeka berikut ini.

Pernah Benci Mantan di Awal Peseteruan

Sebagai manusia biasa, Rachel mengaku sempat benci dengan sang mantan terlebih di awal perseteruan. Namun seiring berjalannya waktu, ibu dua anak ini menyebut dirinya mulai bisa berdamai dengan keadaan dan diri sendiri.

Ia menambahkan terlalu membenci orang bisa membuat kepalanya sakit.

"Pas awal-awal masalah iya, tapi lama-lama kalo udah damai sama keadaan, sama diri sendiri, lama-lama benci itu ngilang aja, benci jangan dibawa lama-lama karena itu sebenarnya nyakitin diri kita sendiri. Aku pernah benci sama orang (bukan mantan) lebih dari setahun denger namanya, liat fotonya aja nyesek banget langsung panas gitu kepala dan aku jadi stress sendiri," jelasnya.

Ingatkan untuk Tak Berlebihan Membenci Orang

Instagram @rachelvennya ©2021 Merdeka.com

Menutup jawabannya, Rachel mengingatkan kepada pengikutnya untuk tak terlalu berlebihan membenci orang. Menurutnya, merasa emosional bukan sesuatu yang salah, namun terlalu lama menyimpan dendam bukanlah hal yang baik.

"Jangan membenci orang terlalu berlebihan sih, karena diri kita yang rugi, dianya mah gak tau. Tapi wajar aja kalo kita marah/benci sama orang yang nyakitin kita, tapi jangan dipendam lama-lama ya," imbuhnya.