Fakta di Balik Penyegelan PAUD-TK Probolinggo, Anak-anak Terpaksa Belajar di Teras
Merdeka.com - Pagi itu berbeda dari biasanya, tak ada suara riuh rendah di dalam kelas PAUD Cerdik Ceria dan TK PKK Tunas Muda 1 di Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Empat bangunan kelas dan satu kantor guru yang berdampingan itu tertutup rapat. Di masing-masing pintunya melintang sebuah kayu berbentuk persegi panjang yang dipaku.
Ada pula papan yang menerangkan bahwa dua bangunan tempat anak-anak bermain dan belajar itu disegel salah satu ahli waris tanah tempat kelas PAUD dan TK berdiri. Akibatnya, anak-anak terpaksa belajar di teras kelas.
Mediasi
britishpsychotherapyfoundation.org.uk
Kepolisian Resor Probolinggo telah melakukan mediasi terhadap kasus penyegelan bangunan PAUD Cerdik Ceria dan TK PKK Tunas Muda 1 di Desa Maron Kidul tersebut.
"Kedua pihak sepakat, tanah itu masih milik ahli waris Munawi dan Bawon, sehingga segel sudah dibuka dan siswa di sana bisa belajar seperti sedia kala,” ujar Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, Senin (21/2/2022).
Menurutnya, penyegelan terjadi lantaran adanya miskomunikasi antara Munawi dengan pengurus PAUD dan TK.
"Ahli waris (Bawon) juga bersedia merenovasi bangunan PAUD di sebelah TK serta siap membiayai renovasi itu. Pernyataan tentang status tanah juga akan diperbarui untuk antisipasi di kemudian hari," lanjut Teuku Arsya.
Kapolsek Maron, lanjut dia, telah mengarahkan agar hal serupa tidak terjadi lagi. Selain itu, Teuku Arsya menegaskan bahwa penyegelan bangunan TK dan PAUD tidak ada kaitannya dengan pemilihan kepala desa (pilkades) yang digelar beberapa hari lalu.
"Sangat disayangkan bila semangat belajar anak usia dini terkikis akibat kejadian seperti itu," ungkapnya, dikutip dari Antara.
Terpaksa Belajar di Teras
ilustrasi ©2017 Merdeka.com
Sementara itu, Kepala Sekolah TK PKK Tunas Muda I, Supiyati Ningsih mengaku tidak tahu pasti alasan penyegelan bangunan yang selama ini ditempati anak-anak belajar.
"Saya tidak tahu pasti apa permasalahannya. Saya tahu kalau sekolah itu ditutup dari wali murid," terangnya.
Akibat penyegelan itu, sebanyak 83 siswa yang bersekolah di sana terlantar. Mereka terpaksa bermain dan belajar di teras depan bangunan-bangunan yang disegel oleh pemilik tanah.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pekerja rumah tangga melakukan aksi puasa massal mendesak RUU PPRT disahkan. Mereka akan tetap puasa sampai RUU PPRT disahkan menjadi Undang-Undang.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.
Baca SelengkapnyaPada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca SelengkapnyaSeorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca Selengkapnya