Puting Beliung Terjang Desa di Lereng Merbabu, Begini Dampaknya

Merdeka.com - Lereng Gunung Merbabu, Desa Ketep, Magelang, memiliki pemandangan indah dan menjadi tujuan wisata. Namun pada Minggu sore (3/7), sebuah bencana alam melanda desa itu.

Bencana itu adalah angin puting beliung yang pusarannya sampai menerjang rumah-rumah warga. Material rumah kemudian ikut berputar ke udara mengikuti pusaran angin. Dari kejauhan, warga yang melihat peristiwa itu pun merasa ketakutan

“Rumahnya hancur,” teriak seorang warga.

Tak hanya warga, wisatawan yang sedang berkunjung ke obyek wisata Ketep Pass pun dibuat panik. Lalu seberapa parah dampak dari puting beliung ini? Berikut selengkapnya:

Tidak Ada Korban

©YouTube/Liputan6

Pihak pengelola wisata memastikan tidak ada korban dari pihak wisatawan dengan adanya angin puting beliung itu. Apalagi peristiwa itu terjadi saat hujan lebat.

Namun peristiwa ini mengakibatkan tujuh rumah rusak dan jaringan listrik terputus. Perbaikan rumah terhenti karena terkendala penerangan di malam hari.

“Ada tujuh rumah warga yang rusak. Yang rusaknya ringan langsung dibenahi oleh anak-anak muda bersama masyarakat. Ada tiga rumah yang langsung dibenahi, kemudian yang empat rumah belum bisa dibenahi karena ada bahan yang harus diganti,” kata Sunar, Kepala Dusun Gondangsari, Ketep, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (5/7).

Mayoritas Kerusakan Rumah

©YouTube/Liputan6

Pada Senin pagi (4/7), warga Dusun Gondangsari, Ketep bergotong-royong memperbaiki rumah-rumah yang rusak akibat terjangan angin puting beliung. Dari tujuh rumah, empat di antaranya rusak berat dan sisanya hanya rusak ringan.

Kerusakan mayoritas ada di atap rumah. Material rumah yang mengalami rusak parah langsung diganti. Seluruh biaya perbaikan ditanggung oleh uang kas dusun setempat.

“Sampai hari ini masih cukup pakai uang kas dusun dulu sekitar Rp5 juta untuk mengganti asbes maupun bahan-bahan lain yang rusak,” ujar Sunar.